Dicom adalah obat untuk meringankan bersin-bersin dan melegakan hidung tersumbat karena flu, batuk pilek, rhinitis alergi, atau sinusitis. Dicom tersedia dalam bentuk tablet yang bisa diperoleh tanpa resep dokter.
Dalam tiap tablet Dicom, terkandung 30 mg pseudoephedrine dan 2,5 mg triprolidine. Pseudoephedrine bekerja mengempiskan pembuluh darah yang bengkak di rongga hidung saat flu, batuk pilek, alergi, atau sinusitis. Alhasil, saluran hidung dan sinus yang tersumbat bisa lebih terbuka sehingga napas pun lega.
Sementara itu, kandungan triprolidine pada Dicom merupakan antihistamin. Bahan aktif ini bekerja menghambat senyawa pemicu timbulnya gejala alergi, termasuk bersin-bersin, ketika tubuh terpapar alergen. Dengan begitu, keluhan bersin-bersin mereda.
Apa Itu Dicom
Bahan aktif | Pseudoephedrine dan triprolidine |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Kombinasi dekongestan (pseudoephedrine) dan antihistamin (triprolidine) |
Manfaat | Meringankan gejala bersin-bersin dan hidung tersumbat |
Digunakan oleh | Anak usia ≥2 tahun hingga dewasa |
Dicom untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pseudoephedrine terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Sementara itu, belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan triprolidine terhadap ibu hamil maupun janin. | |
Oleh karena itu, obat yang mengandung pseudoephedrine dan triprolidine, seperti Dicom, tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika dianjurkan oleh dokter. | |
Dicom untuk ibu menyusui | Kombinasi triprolidine dan pseudoephedrine dapat menurunkan produksi ASI. Oleh karena itu, obat ini tidak dianjurkan pada ibu yang baru mulai menyusui atau ibu menyusui yang mengalami ASI kurang atau tidak lancar. |
Tanyakan kepada dokter mengenai obat lain yang lebih aman digunakan untuk mengatasi bersin-bersin dan hidung tersumbat pada masa menyusui. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Dicom
Dicom tidak boleh digunakan sembarangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak adalah:
- Jangan menggunakan Dicom jika alergi terhadap kandungan obat ini. Bila ragu, beri tahu dokter riwayat alergi yang dimiliki sebelum mengonsumsi Dicom.
- Jangan mengonsumsi obat berbahan pseudoephedrine dan triprolidine, seperti Dicom, jika sedang menderita hipertiroidisme, krisis hipertensi, atau penyakit jantung koroner yang parah.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Dicom jika sedang mengalami glaukoma, penyakit liver, pembesaran prostat, penyakit ginjal, penyakit tiroid, atau penyakit jantung.
- Jangan memberikan Dicom kepada anak usia <2 tahun, kecuali jika disarankan oleh dokter.
- Hindari penggunaan Dicom jika Anda sedang hamil atau menyusui, kecuali atas persetujuan dokter.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Dicom jika pernah atau sedang menderita epilepsi, penyakit paru-paru atau gangguan pernapasan, seperti emfisema, asma, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai konsumsi Dicom jika sedang mengalami tukak lambung, tukak usus dua belas jari atau ulkus duodenum, sumbatan di lambung, atau obstruksi usus.
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Dicom jika sedang menderita diabetes, fenilketonuria, atau kecanduan alkohol. Kombinasi pseudoephedrine dan triprolidine sediaan cair dapat mengandung alkohol, gula, dan aspartam, yang penggunaannya perlu dibatasi pada kondisi tersebut.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Dicom bersama obat lain, termasuk suplemen, dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Dicom jika direncanakan menjalani operasi, tes alergi, atau pemeriksaan NAPZA dengan tes urine.
- Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah minum Dicom. Kandungan obat ini bisa menyebabkan kantuk dan pusing. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Dicom agar tidak timbul efek samping.
- Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Dicom.
Dosis dan Aturan Pakai Dicom
Dosis Dicom untuk mengatasi gejala flu, common cold, rhinitis alergi, atau sinusitis adalah:
- Dewasa anak usia >12 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari.
Cara Menggunakan Dicom dengan Benar
Gunakanlah Dicom sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan atau ikuti arahan dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Berikut adalah panduan penggunaan Dicom:
- Dicom bisa dikonsumsi sebelum makan. Namun, jika timbul sakit perut setelahnya, konsumsilah Dicom pada waktu makan atau segera sesudah makan.
- Telan tablet Dicom dengan air putih. Dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih selama menggunakan Dicom.
- Hentikan penggunaan Dicom setelah keluhan membaik. Obat pilek ini dikonsumsi ketika ada gejala saja.
- Hubungi dokter jika keluhan tidak membaik sama sekali dalam waktu 7 hari menggunakan Dicom, atau bila muncul demam, ruam, dan sakit kepala yang tidak kunjung reda. Guna memastikan kondisi dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter.
- Simpan Dicom di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan gunakan Dicom yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Dicom dengan Obat Lain
Berdasarkan bahan aktifnya, efek interaksi yang bisa terjadi jika Dicom digunakan bersama obat tertentu adalah:
- Peningkatan efek sedasi (kantuk) dari obat penenang, misalnya lorazepam atau alprazolam
- Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah tinggi jika digunakan bersama antidepresan trisiklik atau amfetamin
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan dengan digoxin atau quinidine
- Peningkatan risiko terjadinya keracunan ergot atau ergotisme, yang gejalanya berupa sakit kepala, muntah-muntah, diare, rasa terbakar di kulit, sensasi seperti ada yang berjalan di kulit, kesulitan berbicara, telinga berdenging, atau gangguan penglihatan, jika digunakan bersama ergotamine
- Penurunan efektivitas obat metildopa, reserpine, penghambat alfa, atau penghambat beta
Guna mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah saran dokter sebelum menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun bersama Dicom.
Efek Samping dan Bahaya Dicom
Efek samping yang bisa terjadi akibat konsumsi obat berbahan pseudoephedrine dan triprolidine, seperti Dicom, adalah:
- Kantuk
- Mulut kering, hidung kering, atau tenggorokan kering
- Sakit perut
- Mual atau muntah
- Diare atau malah sembelit
- Sakit kepala
- Gelisah, terutama pada anak-anak
Lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Segera hubungi dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping yang mengganggu, termasuk:
- Kulit memerah dengan lepuhan dan disertai demam
- Nyeri perut atau tinja berdarah secara tiba-tiba
- Linglung
- Halusinasi
- Penglihatan ganda atau pandangan kabur
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan (aritmia)
- Sulit buang air kecil
- Telinga berdenging (tinnitus)