Fungsi epididimis dalam sistem reproduksi pria sangat penting. Organ yang satu ini bertugas untuk mematangkan dan memastikan kualitas sperma. Tidak hanya itu, epididimis juga berfungsi untuk menyimpan dan melindungi sperma sebelum dikeluarkan saat ejakulasi.

Epididimis adalah salah satu organ pada sistem reproduksi pria yang terletak di belakang testis atau buah zakar. Organ ini berbentuk seperti tabung lonjong yang melengkung dan terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala (caput epididymis), tubuh (corpus epididymis), dan ekor (cauda epididymis).

Fungsi Epididimis dan Gangguan yang dapat Menyertainya - Alodokter

Fungsi epididimis dibagi berdasarkan bagiannya. Kepala epididimis berperan untuk menerima sperma dari testis, lalu tubuh epididimis akan memproses sperma yang masuk. Setelah itu, ekor epididimis akan menyimpan sperma hingga waktunya dikeluarkan. Seluruh bagian ini memastikan sperma siap untuk proses reproduksi.

Fungsi Epididimis bagi Proses Reproduksi Pria

Epidermis memiliki peran yang krusial dalam proses pembentukan sperma (spermatogenesis). Berikut adalah berbagai fungsi epididimis untuk reproduksi pria:

1. Mematangkan sperma

Sperma yang dihasilkan testis belum sepenuhnya matang. Setelah disalurkan ke epididimis, sperma mengalami proses pematangan pada tubuh epididimis selama beberapa hari hingga sperma siap membuahi sel telur. Proses ini membuat sperma mampu bergerak dengan baik sehingga nantinya mampu menembus sel telur.

2. Menyimpan sperma

Fungsi epididimis yang berikutnya adalah untuk menyimpan sperma. Setelah melewati proses pematangan, sperma akan disimpan di ekor epididimis. Bagian yang satu ini dapat menyimpan sperma yang sudah matang selama beberapa hari sebelum akhirnya dikeluarkan saat ejakulasi.

Apabila setelah beberapa hari seorang pria tidak kunjung ejakulasi, maka sperma tidak akan menumpuk di ekor epididimis, melainkan akan diserap kembali oleh tubuh.

3. Menjaga kualitas sperma

Selain menyimpan sperma, Epididimis juga menyediakan lingkungan yang aman dan ideal untuk proses pematangan serta penyimpanan sperma. Dengan demikian, kualitas sperma dapat terjaga dengan optimal sehingga sperma dapat membuahi sel telur.

4. Menyalurkan sperma

Fungsi epididimis yang terakhir adalah untuk menyalurkan sperma. Epididimis menjadi saluran penghubung antara testis dan saluran sperma berikutnya, yaitu vas deferens. Saat ejakulasi, sperma didorong oleh epididimis menuju vas deferens untuk dikeluarkan dari tubuh.

Gangguan yang dapat Terjadi pada Epididimis

Dengan berbagai fungsi epididimis yang telah dijabarkan di atas, organ ini memainkan peran yang krusial dalam memastikan kualitas dan kesiapan sperma. Meski begitu, terdapat beberapa gangguan pada epididimis yang dapat terjadi hingga mengganggu proses reproduksi, di antaranya:

Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan pada epididimis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi bakteri, termasuk infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Gejalanya meliputi nyeri dan pembengkakan pada skrotum, demam, serta rasa sakit saat buang air kecil atau ejakulasi.

Epididimitis dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang perlahan (kronis). Pengobatan epididimitis biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi, serta langkah-langkah perawatan mandiri, seperti beristirahat, mengompres air zakar dengan air dingin, serta mengonsumsi obat pereda nyeri.

Epididimo-orchitis

Epididimo-orchitis adalah peradangan yang terjadi secara bersamaan pada epididimis dan testis. Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi, baik infeksi saluran kemih maupun infeksi menular seksual. Gejalanya mirip dengan epididimitis, namun dapat lebih parah karena melibatkan kedua organ tersebut.

Pengobatan epididimo-orchitis juga sama dengan epididimitis. Namun, jika kondisi ini telat ditangani atau tidak ditangani dengan baik, epididimo-orchitis dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, termasuk abses dan infertilitas.

Kista epididimis (spermatokel)

Kista epididimis (spermatokel) adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di epididimis. Cairan dalam kista ini biasanya mengandung sperma. Sebagian besar spermatokel tidak bergejala dan sering kali ditemukan secara tidak sengaja saat menjalani pemeriksaan medis.

Spermatokel dapat terjadi pada pria dewasa dan umumnya tidak memengaruhi kesuburan. Meski begitu, spermatokel yang terus membesar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, nyeri, atau sensasi berat di skrotum.

Jika gejala di atas muncul, pengobatan mungkin diperlukan. Pilihan pengobatannya meliputi penggunaan obat pereda nyeri, prosedur pengeluaran cairan, atau pembedahan untuk mengangkat kista (spermatocelectomy).

Kelainan bawaan pada epididimis

Selain berbagai kondisi di atas, terdapat kelainan bawaan yang dapat mengganggu fungsi epididimis. Salah satunya adalah agenesis epididimis, yaitu kondisi langka di mana sebagian atau seluruh epididimis tidak terbentuk sejak lahir. Kondisi ini dapat mengganggu transportasi sperma dan berpotensi memengaruhi kesuburan pria.

Duplikasi epididimis juga dapat terjadi, di mana terdapat dua saluran epididimis pada satu testis. Selain itu, ada juga kelainan yang membuat epididimis tidak melekat pada testis, sehingga mengganggu jalur normal sperma. kelainan ini sering ditemukan pada anak laki-laki dengan testis yang tidak turun ke skrotum (kriptorkismus).

Agar dapat mencegah berbagai gangguan epididimis di atas, selalu jaga kebersihan alat kelamin dan lakukan hubungan seksual yang aman. Selain itu, apabila sedang mengalami infeksi saluran kemih, segera berobat ke dokter untuk mencegah penyebaran infeksi ke epididimis.

Nah, apabila Anda merasakan adanya gangguan fungsi epididimis yang ditandai dengan perubahan pada sperma, atau timbul rasa nyeri pada buah zakar, segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter.

Dengan demikian, dokter dapat mencari tahu penyebab yang mendasari gejala ini serta memberikan penanganan yang tepat. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan alat kelamin secara rutin guna mencegah masalah kesehatan pada alat kelamin Anda.