Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi utama untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Agar berfungsi dengan baik, kadar sel darah merah harus berada pada batas normal. Jika tubuh mengalami kelebihan atau kekurangan sel darah merah, hal ini bisa menjadi gejala dari suatu penyakit.

Darah tersusun dari kombinasi antara komponen cair dan komponen padat. Komponen cair darah disebut plasma yang terdiri dari campuran air, garam, dan protein. Sementara itu, komponen padatnya meliputi tiga jenis sel, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Fungsi Sel Darah Merah dan Kadar Normalnya dalam Tubuh - Alodokter

Di antara ketiga sel yang ada, sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel yang paling banyak terkandung dalam darah. Sel darah ini diproduksi di sumsum tulang melalui proses yang disebut eritropoiesis. Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan berbentuk seperti koin yang sedikit cekung di kedua sisinya.

Fungsi Sel Darah Merah

Sel darah merah mengandung protein bernama hemoglobin yang mampu mengikat oksigen. Hal inilah yang membuat fungsi utama sel darah merah adalah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Oksigen akan dihantarkan ke seluruh jaringan tubuh untuk diubah menjadi energi agar organ dapat bekerja sebagaimana mestinya. Agar fungsi tersebut tidak terganggu, kadar eritrosit harus berada pada batas normal.

Kadar normal sel darah merah pada laki-laki dewasa adalah 4,7–6,1 juta sel per mikroliter darah, pada wanita dewasa berkisar 4,2–5,4 juta sel per mikroliter darah, dan pada anak-anak berkisar 4–5,5 juta sel per mikroliter darah.

Kondisi Akibat Kelebihan atau Kekurangan Sel Darah Merah

Meski sel darah merah berfungsi sebagai pembawa oksigen, kelebihan atau kekurangan sel darah merah justru dapat memicu munculnya gangguan kesehatan.

Kondisi saat seseorang mengalami kelebihan sel darah merah disebut eritrositosis. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti:

  • Kebiasaan merokok
  • Dehidrasi
  • Penyakit ginjal
  • Apnea tidur
  • Penyakit paru-paru, seperti emfisema atau fibrosis paru
  • Penyakit jantung bawaan
  • Polisitemia vera atau kanker darah
  • Hipoksia atau kurangnya oksigen dalam tubuh

Sementara itu, kondisi saat seseorang kekurangan sel darah merah disebut juga anemia. Kondisi ini ditandai dengan gejala berupa kulit yang pucat, tubuh terasa lemah, dan pusing. Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Kekurangan gizi atau nutrisi tertentu, seperti zat besi, vitamin B6, vitamin B12, dan folat
  • Menorrhagia atau perdarahan haid berlebih
  • Gagal ginjal
  • Leukemia
  • Limfoma atau kanker kelenjar getah bening
  • Multiple mieloma

Kondisi kelebihan atau kekurangan sel darah merah memang tidak selalu dapat dicegah. Namun, Anda dapat menjaga keseimbangan kadarnya dalam tubuh dengan melakukan beberapa hal, seperti perbanyak minum air putih, terapkan pola hidup sehat, dan jangan merokok.

Sel darah merah memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, sehingga berbagai keluhan akibat ketidakseimbangan sel darah merah sebaiknya tidak dianggap sepele.

Untuk mengetahui kadar sel darah merah di dalam tubuh, dokter akan menganjurkan Anda untuk menjalani tes darah. Jika hasil pemeriksaannya menunjukkan bahwa Anda memiliki gangguan kadar sel darah merah, dokter akan mencari penyebabnya dan mengatasi kondisi tersebut.