Gangguan sendi rahang sering kali dianggap sepele, padahal bisa mengganggu kenyamanan, terutama saat berbicara atau makan. Penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya, agar tidak sampai menghambat aktivitas sehari-hari. 

Sendi rahang atau yang dikenal juga sebagai sendi temporomandibular (TMJ) berfungsi menghubungkan rahang bawah dengan tulang tengkorak. Ketika sendi ini bermasalah, kemampuan seseorang untuk mengunyah, berbicara, bahkan menikmati makanan kesukaan bisa terganggu.

Gangguan Sendi Rahang, Kenali Penyebabnya dan Kapan Harus ke Dokter - Alodokter

Nah, sayangnya, banyak yang tidak menyadari keluhan gangguan sendi rahang hingga kondisinya memburuk. Keluhan ini tidak boleh dibiarkan, sebab gangguan pada sendi rahang bisa saja menandakan adanya cedera atau penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan medis khusus.   

Gejala Gangguan Sendi Rahang 

Berikut ini adalah beberapa tanda yang sering muncul saat seseorang mengalami gangguan sendi rahang:

  • Nyeri pada rahang, terutama saat membuka atau menutup mulut
  • Bunyi klik, krek, atau gesekan setiap kali rahang digerakkan
  • Kesulitan membuka mulut lebar atau rahang terasa terkunci
  • Sakit kepala dan sakit telinga
  • Nyeri yang menjalar ke leher serta bahu
  • Rahang terasa kaku, terutama sesudah bangun tidur atau berbicara lama
  • Pembengkakan di sekitar rahang

Selain gejala di atas, beberapa orang juga dapat mengalami rasa letih pada otot rahang setelah makan atau berbicara lama, gigi atas dan bawah terasa tidak pas saat menutup mulut (perubahan gigitan), dan terkadang mengalami kesulitan saat menelan.

Penyebab Gangguan Sendi Rahang yang Perlu Diwaspadai

Gangguan sendi rahang dapat dipicu oleh berbagai kebiasaan atau kondisi medis tertentu. Inilah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab gangguan sendi rahang:

1. Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism)

Anda sering tanpa sadar menggertakkan atau menggesekkan gigi? Nah, kebiasaan ini bisa menjadi salah satu penyebab gangguan sendi rahang. Pasalnya, bruxism dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi rahang sehingga menyebabkan nyeri, kaku, hingga peradangan.

2. Cedera pada rahang

Cedera pada rahang bisa terjadi akibat kecelakaan, terjatuh, terbentur saat berolahraga, atau terkena pukulan langsung ke wajah. Cedera semacam ini dapat memicu gangguan pada sendi rahang, seperti pergeseran sendi rahang, retak atau patah tulang rahang, kerusakan pada cakram sendi, atau peradangan. 

3. Radang sendi (arthritis)

Radang sendi, seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, bisa memengaruhi sendi rahang. Kondisi ini menyebabkan lapisan sendi menipis, terasa nyeri, dan bengkak, sehingga gerakan rahang menjadi terbatas.

4. Sering mengonsumsi makanan yang keras atau kenyal

Sering mengunyah makanan bertekstur keras, seperti es batu atau daging yang alot, dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi rahang. Selain itu, makanan yang kenyal, misalnya permen karet, juga membuat rahang harus bekerja ekstra. Jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini bisa membuat sendi rahang lelah, iritasi, dan meradang.

5. Sering membuka mulut terlalu lebar 

Tahukah Anda? Membuka mulut terlalu lebar, seperti saat menguap, tertawa, atau bernyanyi, juga berisiko membebani sendi rahang lho. Soalnya, saat mulut terbuka terlalu lebar, struktur sendi rahang teregang di luar batas normal, yang mana hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera, nyeri, atau bahkan rahang terkunci.

6. Kelainan struktur pada sendi rahang

Beberapa orang memiliki gangguan struktur sendi rahang sejak lahir, misalnya kelainan posisi sendi, pertumbuhan tulang rahang yang tidak seimbang, atau masalah pada cakram sendi yang menghubungkan rahang dan tengkorak. Kondisi inilah yang membuat sendi mudah mengalami gangguan.

7. Stres

Saat seseorang mengalami stres, otot-otot di sekitar rahang bisa menegang tanpa disadari. Ketegangan otot ini lama-kelamaan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, bahkan memicu gangguan pada sendi rahang.

Dengan mengenali penyebab-penyebab di atas, Anda bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan agar sendi rahang tetap sehat. Jika memiliki kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan sendi rahang, mulai hentikan secara perlahan dan konsultasikan ke dokter apabila muncul keluhan.

Penanganan Gangguan Sendi Rahang

Ketika mengalami keluhan akibat gangguan sendi rahang, Anda dapat mencoba beberapa langkah sederhana berikut ini untuk mengurangi gejalanya:

  • Tempelkan kompres hangat di rahang selama 10–15 menit, beberapa kali sehari. 
  • Kurangi kebiasaan mengonsumsi makanan keras dan kenyal. 
  • Lakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau peregangan otot ringan di leher dan bahu, untuk mengurangi ketegangan. 
  • Usahakan untuk tidak membuka mulut terlalu lebar, baik saat makan, menguap, atau tertawa. 

Namun, apabila kondisi Anda tidak membaik setelah mencoba tips di atas atau keluhan terasa semakin berat, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. 

Penanganan medis untuk mengatasi gangguan sendi rahang cukup beragam, mulai dari pemberian obat pereda nyeri, terapi fisik, penggunaan alat penyangga mulut khusus (splint), hingga tindakan tertentu sesuai penyebabnya. 

Gangguan sendi rahang tidak boleh diabaikan karena dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, gejalanya sejak dini dan jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.