Gentle parenting adalah salah satu jenis pola asuh anak yang dapat diterapkan orang tua. Pola asuh ini dilakukan berdasarkan empat prinsip utama, yaitu empati, rasa hormat, pengertian, dan batasan. Tujuannya agar anak tumbuh dengan bahagia serta menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.

Pola asuh termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi proses tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak. Salah satu tipe pola asuh yang dapat memberikan banyak dampak positif untuk tumbuh kembang dan tingkah laku anak adalah gentle parenting.

Gentle Parenting, Pola Asuh Anak dengan Pendekatan yang Lembut - Alodokter

Gentle parenting merupakan pola asuh yang dilakukan dengan pendekatan lembut dan penuh kasih sayang dari orang tua ke anaknya. Pola asuh ini pada dasarnya membutuhkan kerja sama yang baik antara orang tua dan anak. Oleh karena itu, gentle parenting sering disebut juga pola asuh kolaborasi (collaboration parenting).

Prinsip Gentle Parenting

Prinsip dasar gentle parenting terdiri dari empat komponen, yaitu empati, rasa hormat, pengertian, dan batasan. Melalui keempat hal tersebut, orang tua dapat membangun hubungan dan komunikasi yang lebih baik dengan anak. Berikut ini adalah penjelasan tentang setiap komponen dalam gentle parenting:

Empati

Pahami perasaan dan ketahui kebutuhan anak, sebab anak pasti memiliki alasan tertentu ketika mereka bertingkah laku dengan cara tertentu. Jangan lupa untuk selalu mendampingi anak setiap saat.

Rasa hormat

Perlakukan anak seperti orang tua ingin diperlakukan. Jika anak sedang berbicara cobalah untuk mendengarkannya terlebih dahulu. Jangan menyela atau bahkan menyuruh anak untuk diam.

Pengertian

Pengertian yang dimaksud dalam poin ini adalah pengertian orang tua terhadap anak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa otak berkembang pesat pada 18 bulan pertama kehidupan anak.

Karena otaknya masih berkembang, anak belum mampu mengendalikan perilakunya layaknya orang dewasa. Hal inilah yang membuat anak terkadang rewel atau menangis ketika keinginannya tidak terpenuhi.

Oleh karena itu, orang tua harus mengerti dan tidak memberikan ekspektasi terlalu tinggi kepada anak untuk berperilaku sesuai kemauan orang tua. Biarkan anak bersikap sesuai usianya, tetapi jangan lupa untuk selalu mendampinginya.

Batasan

Memberikan batasan bukan berarti melarang anak untuk melakukan sesuatu. Batasan yang dimaksud adalah menerapkan aturan kepada anak dengan memberikan alasan kenapa hal tersebut perlu dilakukan agar anak memahami tujuannya.

Misalnya, beri alasan kepada anak untuk tidur cepat daripada menonton televisi agar bisa mudah bangun di pagi harinya dan siap untuk belajar di sekolah. Dengan begitu, anak bisa lebih paham dengan batasan yang orang tua buat.

Kelebihan dan Kekurangan Gentle Parenting

Sama halnya dengan jenis pola asuh lainnya, gentle parenting juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari gentle parenting adalah terbentuknya hubungan yang erat antara orang tua dan anak, sehingga anak dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih bahagia, mandiri, dan percaya diri.

Empat prinsip dasar gentle parenting, yaitu empati, rasa hormat, pengertian, dan batasan, juga dapat membentuk keterampilan sosial anak lebih baik di masa depan.

Meski demikian, orang tua yang menerapkan gentle parenting bisa saja justru melewati batasan sehingga cenderung permisif atau serba memperbolehkan. Alhasil, anak tidak terbiasa menaati aturan dan sulit mengemban tanggung jawab .

Tips Menerapkan Gentle Parenting

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua jika tertarik untuk menerapkan gentle parenting:

  • Cobalah untuk mengurangi sikap selalu menuntut pada anak.
  • Berikan contoh kebiasaan baik kepada anak agar ia mencontohnya, seperti berkata sopan kepada lawan bicara.
  • Segera bicarakan dengan anak jika ada masalah, kemudian carilah solusi untuk kedua pihak. Jangan hanya untuk orang tua saja.
  • Jika merasa frustrasi dengan sikap anak, cobalah untuk tenangkan diri dulu. Barulah setelah itu ajak anak bicara.
  • Jika anak tantrum, berikan ia waktu untuk mengekspresikan emosinya dan temani anak hingga ia tenang. Setelah reaksi tantrum selesai, tanyakan kepada anak penyebab ia bertingkah laku seperti itu dan diskusikan solusi untuk mengatasinya jika terjadi lagi.

Penting diingat bahwa tidak semua orang tua akan cocok dengan gentle parenting, karena pola asuh ini membutuhkan sikap disiplin dan proaktif serta tingkat kesabaran yang tinggi. Jika tidak, orang tua akan kesulitan mendidik anak dengan lembut dan kolaboratif.

Bila mengalami kesulitan saat menerapkan pola asuh gentle parenting pada anak, Anda dapat berkonsultasi ke psikolog. Dengan berkonsultasi, psikolog dapat memberikan strategi dan saran pola asuh yang tepat serta sesuai kebutuhan dan kondisi anak Anda.