Gusi bayi putih kerap membuat orang tua khawatir ketika melihat perubahan warna di mulut Si Kecil. Kondisi ini membuat Bunda dan Ayah bertanya-tanya, terutama jika belum tahu apa penyebabnya dan kapan perlu waspada. Padahal, tidak semua perubahan warna gusi menandakan bahaya pada kesehatan bayi.

Sebagian besar bayi memang mengalami perubahan warna pada gusinya, terutama beberapa hari pascakelahiran. Namun, penting bagi orang tua untuk mengetahui perbedaan antara perubahan yang masih tergolong normal dan tanda adanya masalah kesehatan. 

Gusi Bayi Putih, Apakah Normal? - Alodokter

Dengan informasi yang tepat, Bunda dan Ayah bisa lebih tenang dan tidak mudah panik saat mendapati gusi bayi putih.

Apakah Gusi Bayi Putih Termasuk Normal?

Pada umumnya, gusi bayi yang putih kerap dialami oleh sebagian bayi baru lahir hingga beberapa bulan pertama usianya. Ini adalah hal yang normal terjadi, selama tidak disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Nah, ada beberapa kondisi yang bisa membuat gusi bayi putih. Biasanya, kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal yang tidak berbahaya hingga yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah penjelasan dari setiap penyebab gusi bayi putih:

1. Proses tumbuh gigi

Saat bayi mulai memasuki masa tumbuh gigi, gusi mereka sering kali terlihat lebih putih pada area yang akan menjadi tempat tumbuhnya gigi susu. Warna putih ini biasanya muncul karena adanya tekanan dari gigi yang akan menembus permukaan gusi. 

Kondisi ini adalah proses alami yang menandakan pertumbuhan dan perkembangan mulut bayi berjalan normal. Warna putih di gusi akibat tumbuh gigi tidak menimbulkan rasa sakit berat, meski kadang bayi bisa menjadi lebih rewel karena rasa tidak nyaman.

2. Bintik Epstein

Bintik Epstein atau Epstein pearls adalah bintik kecil berwarna putih atau kekuningan yang sering ditemukan di gusi atau langit-langit mulut bayi baru lahir. Bintik ini terbentuk dari sisa sel-sel jaringan yang terjebak saat bayi berkembang di dalam kandungan. 

Meski tampak mencolok, bintik Epstein biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan keluhan pada bayi. Umumnya, bintik ini akan hilang sendiri dalam beberapa minggu hingga tiga bulan tanpa perlu pengobatan atau tindakan khusus.

3. Sisa susu

Setelah menyusu, terkadang sisa ASI atau susu formula dapat menempel di permukaan gusi bayi sehingga membentuk lapisan putih tipis yang mudah terlihat. Kondisi ini sangat umum terjadi, terutama pada bayi yang rutin menyusu.

Lapisan putih akibat sisa susu biasanya mudah dibersihkan dengan kain lembap yang bersih dan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan jika dilakukan secara rutin. Namun, bila sisa susu dibiarkan menempel, bisa saja memicu pertumbuhan kuman atau jamur di mulut bayi.

4. Luka atau iritasi pada gusi

Terkadang, gusi putih pada bayi juga bisa disebabkan oleh luka atau iritasi. Misalnya, karena bayi menggigit benda keras, terkena gesekan mainan, atau penggunaan dot yang kurang higienis.

Nah, jaringan gusi yang sedang dalam proses pemulihan dari luka ini mungkin akan tampak putih atau pucat. Namun, kondisi ini akan membaik sendiri dalam beberapa hari jika kebersihan mulut bayi tetap terjaga dan tidak ada infeksi.

5. Infeksi jamur mulut (kandidiasis oral)

Selain penyebab yang normal, gusi bayi putih juga bisa terjadi karena infeksi jamur, khususnya jamur Candida. Infeksi ini dikenal sebagai sariawan mulut dan biasanya ditandai dengan bercak putih tebal di gusi, lidah, atau bagian dalam pipi bayi.

Kandidiasis oral dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, bayi menjadi rewel, atau sulit menyusu. Bila Bunda mendapati bercak putih yang tidak hilang meski sudah dibersihkan, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tanda Gusi Bayi Putih yang Perlu Diwaspadai

Walaupun banyak kasus gusi bayi putih bersifat normal, beberapa tanda berikut perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda masalah kesehatan. Tanda-tanda tersebut, yaitu:

  • Bayi sangat rewel
  • Muncul demam
  • Tidak mau menyusu
  • Bercak putih tidak hilang atau makin tebal meski sudah dibersihkan
  • Gusi membengkak, kemerahan, hingga berdarah

Menjaga kebersihan mulut bayi sangat penting dilakukan, meski Si Kecil belum mengalami tumbuh gigi. Tak hanya menjaga kebersihan, cara ini juga akan mencegah munculnya jamur atau berbagai permasalah oral bayi. 

Hal yang bisa Bunda lakukan adalah membersihkan gusi bayi secara lembut menggunakan kain lembap setiap setelah menyusu. Ini untuk mencegah sisa susu menempel dan menimbulkan iritasi pada gusi bayi. Selalu perhatikan dan amati selalu jika ada perubahan warna atau gejala lain di mulut bayi.

Gusi bayi putih pada dasarnya sering merupakan hal normal, terutama jika disebabkan proses tumbuh gigi atau bintik Epstein. Namun, perhatikan jika muncul keluhan tambahan, seperti bayi rewel, gusi berdarah, atau bercak putih makin luas, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter.