Jamur pada mulut bayi (oral thrush) ditandai dengan adanya bercak putih yang sulit untuk dihilangkan di lidah bayi. Penyebab dari kondisi ini sangat beragam dan perlu untuk diatasi karena bisa membuat bayi menjadi rewel dan enggan menyusu.

Jamur pada mulut bayi timbul akibat adanya pertumbuhan jamur Candida albicans secara berlebih di dalam mulut bayi. Pertumbuhan jamur yang berlebihan sebenarnya juga dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Namun, bayi berusia di bawah 6 bulan lebih rentan mengalaminya.

Jamur pada Mulut Bayi, Ini Penyebab, Gejala, dan Penanganan - Alodokter

Penyebab Jamur pada Mulut Bayi

Jamur Candida albicans sebenarnya secara normal ada di organ mulut manusia. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu pertumbuhan jamur ini secara berlebih pada bayi, antara lain:

1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir atau yang berusia di bawah 6 bulan masih belum berkembang sempurna. Hal ini membuat tubuhnya belum bisa melawan infeksi dengan baik, sehingga rentan terkena infeksi jamur mulut.

Selain itu, keadaan malnutrisi pada bayi dan anak-anak menyebabkan infeksi jamur dapat menyerang dengan mudah. Tubuh bayi menjadi rentan terkena infeksi sebagai akibat dari kurangnya gizi untuk pembentukan daya tahan tubuh dan pemulihan sel-sel tubuh.

2. Konsumsi obat antibiotik

Pertumbuhan jamur pada mulut bayi bisa menjadi tidak terkendali ketika Si Kecil mengonsumsi obat antibiotik karena menderita kondisi medis tertentu, seperti batuk rejan atau infeksi saluran kemih. Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan jamur di mulut, sehingga memicu terjadinya oral thrush.

3. Pakai dot yang tidak terjaga kebersihannya

Bayi yang mengonsumsi susu formula atau air susu ibu (ASI) menggunakan botol susu rentan terkena infeksi jamur mulut jika dot yang digunakan tidak terjaga kebersihannya atau terkontaminasi jamur.

Namun, bayi yang diberikan ASI secara langsung juga bisa saja terserang infeksi jamur. Hal ini dapat terjadi jika ia menyusu pada puting payudara yang telah terinfeksi jamur Candida albicans.

4. Tertular saat lahir

Bayi baru lahir bisa tertular dan terkena infeksi jamur pada mulutnya ketika ia dilahirkan. Meskipun hal ini jarang untuk terjadi, peluang bayi untuk terkena kondisi ini ada apabila terlahir dari ibu yang memiliki riwayat infeksi jamur vagina ketika melahirkan normal.

Gejala Infeksi Jamur pada Mulut Bayi

Bunda dapat mengetahui apakah ada infeksi jamur pada mulut bayi dari berbagai gejala yang timbul pada Si Kecil. Berikut ini adalah beberapa gejala yang biasanya muncul:

Lidah bayi berwarna putih atau ada bercak berwarna putih yang sulit dihilangkan meskipun sudah diseka menggunakan lap atau kasa berbahan lembut.

Bercak putih dapat muncul di berbagai area mulut, seperti bagian dalam pipi, bibir, gusi, dan langit-langit mulut

Sudut bibir bayi mengalami peradangan atau kulitnya tampak pecah-pecah

  • Bayi tidak mau menyusu atau makan
  • Bayi menjadi rewel atau sering menangis
  • Demam, kondisi ini biasanya terjadi ketika infeksi jamur sudah menyebar lebih jauh sampai ke kerongkongan

Cara Mengatasi Jamur pada Mulut Bayi

Infeksi jamur pada mulut bayi umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam 1–2 minggu. Namun, Bunda dianjurkan untuk tetap membawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami gejala dari infeksi jamur. Apalagi bila kondisi ini telah membuatnya menjadi rewel dan enggan untuk menyusu.

Untuk mengatasi infeksi jamur pada mulut bayi, dokter umumnya akan meresepkan obat antijamur, seperti obat tetes atau gel yang memuat kandungan nystatin atau miconazole.

Obat ini dapat dioleskan beberapa kali ke lidah bayi menggunakan cotton bud. Agar obat bekerja dengan baik, Bunda perlu mengoleskannya secara rutin selama 10 hari atau mengikuti anjuran yang disarankan oleh dokter.

Selain obat antijamur, Bunda juga dapat memanfaatkan bahan alami untuk mengatasi jamur pada mulut bayi. Namun, bahan alami ini hanya bisa dijadikan sebagai obat pendamping. Bunda pun dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada Si Kecil.

Bahan alami yang bisa dijadikan sebagai obat alami untuk mengatasi jamur pada mulut bayi adalah:

Soda kue

Penelitian menunjukkan bahwa soda kue dapat membantu membasmi jamur Candida. Oleh karena itu, Bunda dapat menjadikan bahan alami ini untuk mengatasi jamur pada mulut bayi.

Cara mendapatkan manfaat soda kue ini cukup mudah. Bunda hanya perlu mencampurkan ½ sendok teh soda kue ke dalam secangkir air hangat. Lalu, oleskan cairan ini ke lidah bayi menggunakan cotton bud.

Garam

Garam bersifat antiseptik sehingga dapat membantu meringankan gejala infeksi jamur pada mulut bayi. Sama halnya dengan soda kue, cara memperoleh manfaat garam juga mudah. Larutkanlah ½ sendok teh garam ke dalam segelas air, kemudian basahi cotton bud dengan air ini dan oleskan ke lidah bayi.

Minyak kelapa

Kandungan asam kaprilat yang ada dalam minyak kelapa dapat mengatasi jamur pada mulut bayi. Oleh karena itu, Bunda dapat mengoleskan minyak kelapa ke lidah bayi yang memutih.

Namun, sebelum mengoleskan minyak ini ke lidah Si Kecil, Bunda harus memastikan bahwa ia tidak memiliki alergi terhadap kelapa agar tidak ada reaksi alergi yang timbul.

Yogurt

Untuk bayi yang sudah mengonsumsi MPASI atau makan makanan padat, Bunda dapat memberikannya yogurt. Yogurt mengandung bakteri baik yang dapat menghilangkan jamur berlebih yang ada di mulut bayi.

Infeksi jamur pada mulut bayi sangat umum terjadi, terutama pada 2 tahun pertama usia Si Kecil. Kondisi ini juga tidak perlu dikhawatirkan secara berlebih. Namun, jamur pada mulut bayi tetap perlu ditangani karena bisa membuat Si Kecil menjadi rewel dan enggan untuk menyusu atau makan.

Selain penanganan, beberapa tindakan pencegahan juga perlu dilakukan agar mulut bayi tidak terinfeksi jamur, seperti:

  • Cuci tangan setiap akan menyusui bayi
  • Cuci botol susu dan dot bayi dengan baik
  • Bersihkan puting payudara setiap kali akan atau usai menyusui bayi
  • Pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan jika puting Bunda terasa sakit, gatal, atau kemerahan

Bila infeksi jamur pada mulut bayi terjadi secara berulang, sebaiknya konsultasikan kepada dokter, terutama jika umur Si kecil sudah lebih dari 9 bulan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab pastinya. Pasalnya, adanya jamur pada mulut bayi bisa menjadi gejala dari gangguan kesehatan lain.