Perawatan luka operasi penting dilakukan untuk mencegah infeksi dan komplikasi pascaoperasi lainnya. Selain itu, perawatan luka yang tepat setelah operasi juga dapat mendukung serta mempercepat proses pemulihan.

Selain mencegah infeksi dan komplikasi lain akibat operasi, memahami cara perawatan luka operasi yang benar juga diperlukan untuk memaksimalkan hasil operasi. Hal ini karena hasil operasi tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan tindakan operasi saja, tetapi juga perawatan luka yang tepat setelah operasi.

Hal yang Perlu Diketahui Seputar Perawatan Luka Operasi - Alodokter

Cara Perawatan Luka Operasi

Berikut ini adalah berbagai langkah perawatan luka operasi yang bisa dilakukan:

1. Jaga luka operasi tetap kering

Salah satu perawatan luka operasi yang perlu dilakukan adalah menjaga luka dari air. Luka operasi tidak boleh terkena air selama 24 jam pertama setelah operasi. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak mandi di hari pertama dan cukup menyeka tubuh menggunakan kain atau spons saja.

Pada jenis operasi tertentu, Anda mungkin diperbolehkan untuk mandi pada hari kedua. Namun, disarankan untuk mandi menggunakan shower agar lebih mudah mengatur arah air menjauhi area luka operasi. Hal ini perlu dilakukan karena luka operasi yang basah dapat terbuka kembali.

Anda juga tidak diperkenankan untuk berenang atau berendam hingga jahitan dilepas. Bila perban basah dan luka operasi terkena air, Anda perlu mengganti perban dan mengeringkan luka dengan handuk kering. Tanyakan ke dokter apakah Anda perlu mengenakan perban yang tahan air.

2. Ganti perban penutup luka operasi secara berkala

Perban digunakan untuk melindungi luka operasi dari cedera luar dan memberikan kesempatan pada luka untuk sembuh lebih cepat. Akan tetapi, perban perlu diganti secara berkala. Dokter bedah akan memberi tahu Anda kapan dan bagaimana cara mengganti perban.

Berikut ini adalah langkah yang perlu dilakukan saat mengganti perban:

  • Pertama, jangan menggunakan perhiasan di jari dan tangan selama mengganti perban.
  • Cuci tangan dengan air mengalir serta sabun sebelum dan setelah mengganti perban. Anda pun dianjurkan menggunakan sarung tangan saat membuka perban.
  • Basahi perban dengan air bersih sebelum dibuka guna memberikan rasa nyaman saat perban ditarik. Namun, tanyakan hal ini terlebih dahulu ke dokter bedah Anda.
  • Setelah perban dibuka, Anda dapat membersihkan luka operasi dan kulit di sekitar luka dengan kain kasa yang telah direndam di dalam cairan infus garam. Usap secara perlahan dan lembut.
  • Jangan menggunakan sabun antibakteri atau cairan antiseptik lain, seperti alkohol atau povidone iodine. Cairan tersebut justru dapat menunda proses penyembuhan atau bahkan merusak kulit.
  • Jangan mengoleskan krim, larutan, atau serbuk obat herbal apa pun saat melakukan perawatan luka operasi, kecuali bila diizinkan oleh dokter.
  • Terakhir, keringkan luka dengan kain kasa atau kain lembut yang bersih dan kering.

Saat mengganti perban, jangan lupa untuk memperhatikan luka operasi. Infeksi luka operasi biasanya dapat terjadi dalam satu bulan pertama setelah operasi. Beberapa tandanya adalah luka operasi berwarna merah dan mengeluarkan nanah serta daerah sekitar luka menjadi bengkak, hangat, dan nyeri.

Segera konsultasikan ke dokter bedah bila Anda mengalami keluhan tersebut. Perlu juga Anda ketahui bahwa infeksi luka operasi juga bisa disertai dengan demam.

3. Lindungi jahitan agar tidak robek

Perawatan luka operasi di perut perlu mendapat perhatian khusus karena luka tersebut paling rentan robek dibandingkan luka operasi di bagian tubuh lain. Hal ini karena tekanan di dalam perut sering kali meningkat, misalnya saat batuk, bersin, atau mengejan ketika buang air besar (BAB).

Untuk mencegah robeknya jahitan luka operasi di perut, Anda dapat melakukan beberapa cara di bawah ini:

  • Bila Anda ingin bersin, batuk, atau muntah, pegang bantal dengan lembut tetapi kuat di atas luka operasi. Tindakan ini perlu dilakukan pada minggu-minggu pertama setelah operasi..
  • Tingkatkan konsumsi serat dalam makanan dan konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami sembelit setelah operasi. Dokter dapat memberikan obat pencahar kepada Anda.

Sementara itu, tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah robeknya luka jahitan di bagian tubuh mana pun meliputi:

  • Jangan menggaruk luka operasi meski terasa gatal, sebab tindakan tersebut berisiko menyebabkan benang jahitan terlepas.
  • Hindari olahraga yang melibatkan kontak fisik antarpemain, misalnya sepak bola, futsal, basket, atau olahraga bela diri.

Waktu yang Tepat untuk Melepas Jahitan

Waktu pelepasan jahitan tergantung pada lokasi luka operasi. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Luka operasi di wajah: 3–5 hari
  • Luka operasi di kulit kepala dan lengan: 7–10 hari
  • Luka operasi di dada, perut, tangan, dan tungkai: 10–14 hari
  • Luka operasi di telapak tangan dan kaki: 14–21 hari

Sementara itu, jahitan di daerah sendi memerlukan waktu lebih lama untuk lepas jahitan.

Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua jahitan harus dilepas. Ada beberapa jenis benang operasi yang dapat diserap oleh tubuh setelah beberapa waktu, sehingga tidak perlu dilakukan tindakan lepas jahitan.

Dengan menerapkan cara perawatan luka operasi yang tepat dan mengikuti anjuran dokter, hasil operasi akan optimal dan risiko terjadinya komplikasi setelah operasi akan lebih kecil. Jangan ragu untuk menghubungi dokter bila Anda menemui kendala selama melakukan perawatan luka operasi.

 

Ditulis oleh:

Sonny Seputra, M.Ked.Klin, Sp.B, FINACS

(Dokter Spesialis Bedah)