Ada pedoman dan anjuran khusus untuk rumah sakit saat merencanakan operasi selama pandemi COVID-19. Pedoman tersebut mencakup bagaimana dokter mengevaluasi situasi medis tertentu dan menunda operasi untuk menekan penularan virus Corona.

Ada tiga jenis operasi, yaitu operasi terencana atau elektif, operasi darurat, dan operasi mendesak. Pada situasi pandemi COVID-19 yang jumlah kasusnya terus meningkat dengan cepat, rumah sakit disarankan untuk memprioritaskan operasi yang dianggap darurat atau mendesak.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Merencanakan Operasi Selama Pandemi COVID-19 - Alodokter

Selain itu, dokter juga akan menentukan apakah kondisi pasien akan memburuk tanpa operasi dan apakah perawatan lain tersedia selain operasi.

Mengenal Operasi Terencana, Operasi Darurat, dan Operasi Mendesak

Operasi terencana adalah operasi yang tidak harus segera dilakukan karena tidak memiliki indikasi ancaman nyawa atau kecacatan. Sementara itu, operasi darurat merupakan operasi yang perlu dilakukan secepatnya kurang dari 1 jam dan operasi mendesak perlu dikerjakan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Berikut ini adalah beberapa contoh operasi terencana:

  • Operasi hernia
  • Operasi kosmetik
  • Operasi rekonstruksi
  • Operasi penggantian sendi
  • Operasi bariatrik
  • Operasi katarak

Beberapa contoh operasi darurat adalah:

  • Operasi pada syok karena perdarahan akut
  • Operasi pada trauma
  • Operasi sumbatan usus atau kebocoran usus
  • Operasi caesar emergensi

Beberapa operasi mendesak adalah:

  • Operasi usus buntu dengan komplikasi
  • Operasi patah tulang terbuka
  • Operasi cedera kepala berat

Alasan Operasi Terencana Perlu Ditunda Selama Pandemi COVID-19

Ada beberapa pertimbangan untuk menunda operasi terencana selama pandemi COVID-19, yaitu:

  • Kekhawatiran bahwa prosedur operasi terencana dapat berkontribusi terhadap penyebaran virus Corona di rumah sakit
  • Memfokuskan tenaga medis, fasilitas kesehatan, serta perlengkapan dan peralatan medis di rumah sakit, termasuk unit perawatan intensif (ICU), alat bantu napas, dan alat pelindung diri, pada penanganan infeksi virus Corona pada saat jumlah kasusnya bertambah dengan cepat
  • Melindungi pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit lain, misalnya penyakit jantung atau kanker, yang memiliki risiko tinggi tertular virus Corona dan mengalami komplikasi fatal bila terkena COVID-19
  • Pasien yang menjalani masa pemulihan setelah operasi berisiko tinggi terinfeksi virus Corona dan dapat mengalami komplikasi berbahaya akibat COVID-19

Lamanya penundaan operasi terencana tergantung pada wabah COVID-19. Makin cepat penurunan kasus terjadi, semakin cepat pula operasi dapat dilakukan. Sambil menunggu waktu yang tepat, Anda bisa tetap berkonsultasi dengan dokter melalui telepon, video call, atau aplikasi.

Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar merencanakan operasi selama pandemi COVID-19, Anda juga bisa chat langsung dengan dokter di aplikasi ALODOKTER. Anda pun bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi ini bila memang diperlukan pemeriksaan langsung oleh dokter.

Ditulis oleh:

dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, SpB, FINACS

(Dokter Spesialis Bedah)