Beberapa wanita mungkin pernah mendapati hasil test pack positif meski ternyata dirinya sedang tidak hamil. Ingin tahu kenapa hal ini bisa terjadi? Yuk, simak jawabannya dalam artikel berikut ini. 

Test pack adalah alat tes kehamilan yang dijual bebas dan dapat digunakan secara mandiri. Alat ini bekerja dengan cara mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG), yang kadarnya meningkat selama kehamilan. 

Hasil Test Pack Positif tapi Tidak Hamil? Ini Penyebabnya - Alodokter

Meski hasil test pack dapat dikatakan 90% akurat, kemungkinan terjadinya kesalahan hasil bisa saja terjadi karena berbagai faktor. Kesalahan ini bisa membuat hasil test pack positif tapi tidak hamil.

Penyebab Hasil Test Pack Positif selain Kehamilan

Test pack akan memberikan hasil positif ketika alat ini mendeteksi adanya hormon hCG dalam urine. Hormon ini diproduksi oleh plasenta atau ari-ari, yang terbentuk setelah sel telur telah dibuahi dan menempel di dinding rahim. 

Selain melalui test pack dengan sampel urine, hormon hCG bisa pula terdeteksi melalui tes darah. Namun, tes hormon hCG dengan darah ini hanya bisa dilakukan di laboratorium.

Meski keberadaan hormon ini bisa menjadi pertanda dari kehamilan, hormon hCG juga bisa terdeteksi saat kamu mengalami kondisi tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyebab hormon hCG ditemukan dalam urine atau darah tanpa adanya kehamilan: 

1. Kehamilan kimiawi 

Kehamilan kimiawi terjadi ketika embrio yang sudah menempel di dinding rahim berhenti berkembang. Inilah yang memungkinkan test pack sempat mendeteksi hormon hCG yang dihasilkan pada awal kehamilan. Kondisi ini sebenarnya sangat umum terjadi, tetapi sering kali tidak disadari.  

Kehamilan kimiawi umumnya disebabkan oleh adanya gangguan di dalam rahim, seperti jaringan parut atau bekas luka, miom, dan kelainan bentuk rahim. Penyebab lainnya adalah kurangnya kadar hormon tertentu, seperti progesteron, yang dapat mengurangi peluang embrio untuk tumbuh dan berkembang. 

2. Kehamilan ektopik 

Kehamilan ektopik terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi tumbuh di luar rahim, biasanya karena terjebak di dalam tuba falopi. Kondisi ini bisa terjadi jika terdapat kelainan pada tuba falopi, peradangan atau adanya jaringan parut di tuba falopi, dan riwayat infeksi rahim

Selain pada tuba falopi, kehamilan ektopik bisa terjadi pada indung telur, leher rahim, maupun rongga perut. Meski embrio dalam kehamilan ektopik tidak dapat berkembang, tubuh tetap memproduksi hormon hCG sehingga test pack akan menunjukkan hasil positif. 

3. Baru keguguran atau aborsi

Hasil tes kehamilan bisa tetap positif setelah seorang wanita menjalani aborsi atau mengalami keguguran. Hal ini karena kadar hormon hCG yang meningkat saat hamil membutuhkan waktu untuk turun ke jumlah normalnya. 

Selama hormon hCG masih ada dalam darah dan urine, test pack akan menunjukkan hasil yang positif. Hormon ini bisa tetap ada di dalam tubuh hingga beberapa minggu setelah mengalami keguguran

4. Konsumsi obat yang mengandung hCG 

Hasil test pack juga dapat dipengaruhi konsumsi obat tertentu, misalnya obat penyubur kandungan. Tes kehamilan bisa saja positif kalau kamu melakukan tes setelah mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon hCG. 

5. Tumor 

Meski sangat jarang, hormon hCG juga dapat diproduksi oleh tumor di organ reproduksi, terutama tumor yang tumbuh karena efek dari kehamilan yang tidak normal atau penyakit trofoblastik gestasional

Jenis tumor yang tumbuh dari kehamilan tidak normal, yaitu placental site trophoblastic tumor (PSTT) dan epithelioid trophoblastic tumor (ETT). 

6. Kesalahan penggunaan 

Walau tingkat keakuratan test pack cukup tinggi, kamu tetap perlu cermat dalam menggunakannya. Pakailah alat ini sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan dan pastikan kamu membaca hasil pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan agar hasilnya tidak keliru. 

Sebelum menggunakan test pack, periksa tanggal kedaluwarsanya untuk meminimalkan hasil “positif palsu”.

Agar hasil test pack lebih akurat, kamu sebaiknya melakukan tes 1 minggu setelah terlambat haid. Penggunaan test pack sebaiknya dilakukan pada pagi hari, tepatnya setelah bangun tidur. Pasalnya, urine pertama yang keluar masih pekat sehingga hormon hCG akan lebih mudah terdeteksi.   

Mengingat test pack masih memiliki kemungkinan untuk memberikan hasil yang tidak akurat, kamu sebaiknya tetap memeriksakan diri ke dokter guna memastikan kehamilan. Jika pemeriksaan lanjut menunjukkan kamu sedang hamil, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, ya.