Melihat Si Kecil berenang menggunakan pelampung leher bayi tentunya terlihat menggemaskan ya, Bun. Namun, perlengkapan berenang ini menyimpan efek samping yang harus diwaspadai, lho. Yuk, ketahui fakta penggunaan pelampung leher bayi pada artikel berikut ini.

Berenang merupakan jenis olahraga yang baik dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Bayi sudah mulai bisa diajak untuk bermain air di kolam renang yang dangkal saat usianya sudah mencapai 6 bulan. Untuk meningkatkan keamanan saat berenang, pelampung leher bayi sering kali dijadikan andalan.

Hati-Hati, Ini Risiko Penggunaan Pelampung Leher Bayi - Alodokter

Risiko Penggunaan Pelampung Leher Bayi

Pelampung leher bayi umum digunakan saat terapi air sebagai salah satu perawatan di spa bayi. Perlengkapan berenang ini berbentuk seperti cincin yang dilingkarkan pada leher bayi. Adanya pelampung leher membuat kepala bayi tetap berada di atas air, sehingga ia bisa bernapas meskipun ditempatkan di kolam yang cukup dalam.

Namun, sayangnya, di balik tingkah menggemaskan dan lucu dari bayi yang asyik berenang menggunakan pelampung leher ini, ada dampak buruk yang mengintai kesehatannya lho, Bun.

Penggunaan pelampung leher bayi bisa membuat otot-otot pada leher menjadi kaku dan tegang. Jika pelampung ini sering digunakan, dikhawatirkan dapat timbul cedera otot leher yang berpengaruh buruk bagi pertumbuhan tulang belakang bayi.

Meski diklaim dapat meningkatkan keamanan agar bayi tidak tenggelam, pemakaian pelampung leher juga dapat mempersempit ruang gerak bayi. Bayi akan kesulitan menoleh, berekspresi, atau menyentuh bagian kepala dengan tangannya. Hal ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman karena kesulitan melakukan sesuatu.

Tidak hanya itu saja, penggunaan pelampung leher terlalu ketat bisa membuat bayi menjadi kesulitan bernapas. Risiko bayi tenggelam juga bisa meningkat jika penggunaannya tidak benar atau jika pelampung tidak sengaja mengempis.

Tips Aman Berenang Bersama Bayi

Penggunaan pelampung leher bayi memang tidak dianjurkan, tetapi bukan berarti Bunda tidak bisa mengajak Si Kecil berenang, ya. Soalnya, berenang sangat bermanfaat untuk membentuk otot, melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh, meningkatkan fungsi otak, serta meningkatkan rasa percaya diri Si Kecil.

Bila Bunda ingin mengajak Si Kecil berenang, ikutlah masuk ke kolam renang bersamanya. Interaksi dan sentuhan antara Bunda dan Si Kecil selama di kolam renang akan membuatnya merasa aman dan nyaman, sehingga juga bisa meningkatkan kedekatan antara Bunda dan Si Kecil.

Selain itu, ada beberapa tips yang perlu Bunda lakukan, yaitu:

  • Biasakan Si Kecil untuk berendam di bak mandi bayi atau kolam karet kecil di rumah sebelum mengajaknya berenang ke kolam renang.
  • Pastikan suhu kolam renang cukup hangat, yaitu sekitar 32 derajat Celsius.
  • Selalu pegang erat Si Kecil dan jagalah ia tetap berada dekat dengan badan Bunda.
  • Berikan Si Kecil pujian dan tunjukan ekspresi senang kepadanya agar ia bisa ikut merasa senang dan aman untuk bermain air.
  • Mulailah berenang bersama Si Kecil selama 10–20 menit, kemudian tingkatkan lama bermain secara bertahap pada sesi-sesi berikutnya.

Saat ini, penggunaan pelampung leher bayi sudah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Sebab, pelampung leher bayi justru bisa membahayakan bayi dan tidak ditemukan manfaatnya.

Jika Bunda ingin mengajak Si Kecil berenang, sebaiknya tidak perlu menggunakan pelampung leher bayi, ya. Agar Si Kecil bisa aman dan nyaman berenang, selalu pegang Si Kecil selama di air. Terapkan pula tips berenang bersama bayi seperti yang telah dipaparkan di atas, ya.

Jangan lupa perhatikan juga reaksi dan kondisi Si Kecil setelah berenang. Apabila Si Kecil terlihat gatal-gatal atau mengalami iritasi pada kulit, bawalah ia ke dokter agar bisa diberi penanganan yang tepat.