Hiperpireksia adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas 41°C. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi yang berat hingga efek samping bius total. Langkah penanganannya pun harus sesuai dengan penyebab hiperpireksia.
Demam ditandai dengan naiknya suhu tubuh lebih dari 37,5°C. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya karena terjadi sebagai bentuk respons alami tubuh saat melawan penyebab infeksi, seperti bakteri dan virus.
Berbeda dengan demam biasa, hiperpireksia dapat disebabkan oleh kondisi medis atau penyakit serius sehingga memerlukan penanganan dari dokter.
Selain mengalami hiperpireksia, penderitanya juga mengalami gejala lain, seperti kehausan, kulit kemerahan, muntah, diare, dan gelisah. Jika kondisinya sudah parah, orang dengan hiperpireksia bisa mengalami napas dan detak jantung yang cepat hingga penurunan kesadaran.
Penyebab Hiperpireksia
Hiperpireksia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi yang mendasarinya. Oleh karena itu, ada banyak hal yang bisa menyebabkan hiperpireksia, yaitu:
1. Sepsis
Hiperpireksia dapat disebabkan oleh sepsis, komplikasi berbahaya dari infeksi yang tidak diobati dengan tepat. Ketika sepsis terjadi, kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap infeksi dan menimbulkan kerusakan di berbagai organ tubuh, seperti ginjal, jantung, pembuluh darah, dan otak.
Penderita sepsis akan mengalami perubahan suhu tubuh yang ekstrem, kebingungan, sulit bernapas, detak jantung cepat, nyeri otot, dan urine sedikit atau bahkan tidak diproduksi sama sekali.
2. Perdarahan otak
Perdarahan otak umumnya terjadi akibat stroke atau cedera kepala berat. Adanya perdarahan di otak bisa menimbulkan gangguan pada hipotalamus yang menyebabkan pengaturan suhu tubuh menjadi terganggu. Oleh karena itu, kondisi ini bisa membuat suhu tubuh meningkat dengan sangat tinggi.
3. Efek samping bius total
Hiperpireksia juga bisa muncul sebagai efek samping dari anestesi umum atau bius total. Hal ini dapat terjadi pada orang yang memiliki kondisi malignant hyperthermia (MH), yaitu kondisi ketika tubuhnya bereaksi secara berlebihan terhadap obat bius total.
Orang dengan MH yang mendapat obat bius total rentan mengalami peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi, otot tegang dan kaku, serta denyut nadi cepat.
4. Krisis tiroid
Krisis tiroid terjadi ketika kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi. Hormon tersebut bertugas untuk mengatur beberapa fungsi tubuh, salah satunya suhu tubuh. Jika tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, suhu akan naik makin tinggi.
5. Heatstroke
Heatstroke adalah kondisi ketika tubuh mengalami kenaikan suhu secara drastis hingga 40°C atau lebih. Ini bisa terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas di lingkungan yang sangat panas, seperti olahraga ekstrem, sehingga tubuh kesulitan untuk mengontrol suhu tubuh.
6. Pengaruh obat-obatan
Hiperpireksia bisa pula terjadi karena efek samping dari penggunaan obat-obatan yang tidak sesuai anjuran dokter. Beberapa obat yang bisa membuat suhu tubuh terlalu tinggi adalah antipsikotik dan antidepresi.
Penyalahgunaan obat-obatan di atas maupun penggunaan ekstasi bisa menimbulkan dampak serius bagi tubuh, salah satunya hiperpireksia.
Cara Menangani Hiperpireksia
Mengetahui penyebab hiperpireksia adalah kunci utama untuk menangani kondisi ini. Sebagai penanganan awal, ada beberapa langkah untuk menurunkan suhu tubuh pada orang yang mengalami hiperpireksia, yaitu:
- Gunakan pakaian yang tipis dan longgar agar suhu panas bisa keluar melalui kulit.
- Minum banyak air putih agar tubuh tidak kehilangan banyak cairan dan tetap terhidrasi.
- Kompres atau mandi air dingin untuk menurunkan suhu yang terlalu tinggi.
Selain penanganan awal di atas, penderita hiperpireksia juga perlu diperiksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab kenaikan suhu yang ekstrem. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan lebih lanjut, seperti pemberian cairan infus, obat antibiotik, dan obat antitiroid.
Hiperpireksia paling sering disebabkan oleh kondisi medis serius, sehingga penanganan medis perlu segera diberikan. Jika tidak segera ditangani, komplikasi yang mengancam nyawa bisa saja terjadi.
Oleh karena itu, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami kenaikan suhu tubuh hingga 41°C atau lebih, apalagi jika kondisi tersebut disertai gejala lain yang sudah disebutkan sebelumnya.