Infeksi paru-paru pada bayi adalah kondisi serius yang dapat mengganggu pernapasan dan menurunkan kesehatan secara keseluruhan. Jika tidak segera ditangani, infeksi paru-paru bisa menyebabkan komplikasi berat, bahkan mengancam nyawa bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab dan pencegahannya agar bayi tetap sehat dan aman.
Infeksi paru-paru pada bayi umumnya disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang saluran pernapasan. Bayi memiliki sistem imun yang belum sempurna, sehingga lebih rentan terkena penyakit ini dibandingkan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa.

Infeksi Paru-Paru pada Bayi dan Penyebabnya
Infeksi paru-paru pada bayi, atau pneumonia, sering berkembang cepat, terutama pada bayi di bawah usia satu tahun atau bayi yang lahir prematur. Kondisi ini bisa berbahaya jika tidak segera mendapat penanganan yang sesuai. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja yang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi paru-paru pada bayi.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi paru-paru pada bayi:
1. Sistem imun yang belum kuat
Bayi, terutama yang berusia di bawah satu tahun atau baru lahir prematur, memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang. Hal ini membuat bayi lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk pada bagian paru-paru dan saluran pernapasan.
Ketidakmatangan sistem imun membuat tubuh bayi kurang mampu melawan kuman penyebab penyakit. Akibatnya, infeksi paru-paru dapat dengan cepat menyebar dan menimbulkan gejala yang serius jika tidak segera ditangani.
2. Infeksi virus dan bakteri
Sebagian besar infeksi paru-paru pada bayi disebabkan oleh virus, seperti respiratory syncytial virus (RSV), influenza, dan adenovirus. Virus ini sangat mudah menular, terutama di lingkungan yang padat atau saat terjadi perubahan cuaca.
Selain virus, bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae juga dapat menyebabkan pneumonia pada bayi. Infeksi bakteri biasanya menimbulkan gejala yang lebih berat, seperti demam tinggi dan napas cepat, sehingga perlu penanganan khusus.
3. Lingkungan yang tidak sehat
Lingkungan yang padat, lembap, atau penuh polusi udara dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru pada bayi. Asap rokok dan debu berlebih sering menjadi sumber pencemaran yang bisa merusak saluran napas bayi secara perlahan.
Selain itu, bayi yang tinggal di lingkungan dengan kebersihan kurang terjaga lebih mudah terpapar kuman penyebab infeksi. Kontak dengan orang yang sedang sakit di sekitar bayi juga dapat mempercepat penularan bakteri ataupun virus.
4. Kondisi medis tertentu
Beberapa bayi memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi paru-paru karena kondisi medis tertentu, seperti lahir prematur atau berat badan lahir rendah. Bayi dengan kelainan bawaan pada paru-paru atau jantung juga harus lebih waspada terhadap risiko infeksi ini.
Selain itu, gangguan nutrisi maupun riwayat penyakit kronis lain pada bayi dapat memperlemah daya tahan tubuhnya. Dengan begitu, infeksi paru-paru akan lebih mudah menyerang dan kemungkinan komplikasi pun meningkat.
Infeksi Paru-Paru pada Bayi dan Gejalanya
Orang tua perlu mengenali gejala infeksi paru-paru pada bayi sejak dini agar penanganan dapat dilakukan secepat mungkin, antara lain:
Banyak orang tua yang tidak mengenali gejala atau tanda pneumonia pada bayi. Hal inilah yang menyebabkan pneumonia sering kali terlambat ditangani.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala pneumonia pada bayi:
- Demam tinggi
- Sesak napas atau bayi tampak kesulitan saat bernapas
- Hidung bayi kembang kempis saat bernapas
- Napas bayi berbunyi
- Batuk
- Pilek
- Bayi tidak mau menyusu atau makan
- Nyeri dada atau perut
- Bayi tampak gelisah dan lemas
- Bibir dan kuku tampak membiru atau sianosis
Selain gejala pneumonia di atas, bayi juga bisa mengalami muntah atau diare. Keadaan ini semakin meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi pada bayi.
Infeksi Paru-Paru pada Bayi dan Pencegahannya
Mencegah infeksi paru-paru pada bayi merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan Si Kecil. Beberapa upaya sederhana dapat membantu menurunkan risiko terjadinya infeksi paru-paru pada bayi.
Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Melengkapi imunisasi sesuai jadwal
- Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk ruangan dan barang-barang bayi
- Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama untuk memperkuat daya tahan tubuh bayi
- Menghindari paparan asap rokok di sekitar bayi
- Menjauhkan bayi dari orang yang sedang sakit
- Rajin mencuci tangan sebelum menyentuh atau menggendong bayi
- Memastikan ventilasi rumah baik agar sirkulasi udara lancar
Namun, jika Si Kecil sudah terlanjur mengalami gejala infeksi paru-paru, segera periksakan bayi ke dokter. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi berat.
Penanganan infeksi paru-paru pada bayi perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika infeksi disebabkan oleh virus, dokter biasanya akan fokus memberikan perawatan suportif, seperti menjaga asupan cairan dan nutrisi, serta memastikan bayi tetap mendapatkan istirahat yang cukup. Untuk membantu pernapasan, bayi juga bisa diberikan oksigen jika diperlukan.
Apabila infeksi paru-paru terjadi akibat bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang aman untuk bayi. Selama masa pengobatan, pemantauan kondisi bayi sangat penting untuk memastikan gejalanya membaik dan mencegah terjadinya komplikasi.
Jika Bunda masih ragu dengan gejala yang dialami Si Kecil atau membutuhkan informasi lain seputar infeksi paru-paru pada bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi secara online melalui Chat Bersama Dokter di ALODOKTER. Fitur ini praktis, bisa diakses kapan pun, dan membantu Bunda untuk mendapatkan solusi kesehatan sesuai kebutuhan Si Kecil.