Inhaler asma membantu penderita asma mengontrol gejala dan mencegah serangan mendadak. Alat ini mengantarkan obat langsung ke saluran napas sehingga efeknya bekerja lebih cepat dan optimal.

Inhaler asma banyak digunakan karena praktis dan mampu memberikan efek langsung ke saluran napas. Meski begitu, jenis inhaler asma dan cara penggunaannya perlu disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan masing-masing penderita.

Inhaler Asma, Ini Fungsi Utama dan Cara Pemakaian Tepat - Alodokter

Kesalahan dalam memakai inhaler bisa membuat obat tidak terserap dengan baik, sehingga gejala asma sulit terkontrol. Oleh karena itu, penting bagi penderita asma untuk memahami fungsi inhaler asma serta langkah penggunaannya yang benar agar manfaat pengobatan dapat dirasakan secara optimal.

Fungsi Inhaler Asma

Inhaler asma bekerja dengan cara mengantarkan obat langsung ke paru-paru melalui saluran napas. Berikut adalah beberapa fungsi utama inhaler asma:

1. Meredakan gejala asma saat kambuh

Saat serangan asma muncul, inhaler pereda yang mengandung obat, seperti salbutamol membantu membuka saluran napas yang menyempit. Obat ini bekerja cepat, sehingga napas terasa lebih lega dalam hitungan menit. Karena itu, inhaler jenis ini sering digunakan sebagai pertolongan pertama saat asma kambuh.

2. Mencegah serangan asma berulang

Untuk menjaga agar gejala tidak mudah muncul, penderita asma biasanya menggunakan inhaler pencegah secara rutin setiap hari. Inhaler jenis ini mengandung kortikosteroid inhalasi, seperti budesonide atau fluticasone, yang berfungsi mengontrol peradangan di saluran napas. Pemakaian teratur membantu mencegah kekambuhan dan menjaga paru-paru tetap sehat.

3. Mengurangi peradangan di saluran napas

Peradangan kronis dapat membuat saluran napas lebih sensitif dan mudah menyempit. Inhaler yang mengandung kortikosteroid bekerja dengan menurunkan pembengkakan dan iritasi pada saluran napas. Dengan peradangan yang terkontrol, gejala asma pun menjadi lebih ringan.

4. Memudahkan aktivitas sehari-hari penderita asma

Jika gejala asma terkelola dengan baik, penderita bisa lebih leluasa beraktivitas tanpa mudah sesak atau lelah. Inhaler membantu menjaga kestabilan fungsi paru-paru sehingga tubuh tetap bugar. Dengan begitu, kualitas hidup penderita asma dapat meningkat.

Perlu diketahui bahwa tidak semua inhaler memiliki fungsi yang sama, sehingga penting untuk mengenal jenis dan kegunaannya. Konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan inhaler yang sesuai dengan kebutuhan.

Cara Menggunakan Inhaler Asma dengan Benar

Agar obat dari inhaler asma dapat bekerja secara optimal, cara pakai inhaler perlu dilakukan dengan benar. Berikut panduan penggunaan inhaler asma hirup tipe metered-dose inhaler (MDI):

  • Kocok inhaler terlebih dahulu agar obat di dalam tabung tercampur secara merata.
  • Lepaskan penutup inhaler, lalu hembuskan napas perlahan hingga paru-paru terasa kosong.
  • Tempelkan mulut inhaler ke bibir dan pastikan bibir menutup rapat di sekeliling corong agar obat tidak terbuang.
  • Tekan tabung inhaler sambil menarik napas dalam dan perlahan agar obat dapat masuk ke saluran napas hingga ke paru-paru.
  • Tahan napas selama sekitar 10 detik sebelum menghembuskannya kembali agar obat terserap dengan baik.
  • Setelah selesai, berkumurlah dengan air, terutama jika menggunakan inhaler yang mengandung kortikosteroid, untuk mencegah efek samping seperti infeksi jamur di mulut.

Setiap jenis inhaler bisa memiliki petunjuk penggunaan yang berbeda, misalnya penggunaan spacer pada anak atau inhaler serbuk kering (DPI), yang tidak perlu dikocok. Selalu baca petunjuk pada kemasan atau ikuti anjuran dokter, serta jangan menghentikan pemakaian tanpa persetujuan dokter walaupun gejala sudah membaik. 

Jika Anda masih bingung terkait fungsi atau cara penggunaan inhaler asma, konsultasikan dengan dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dokter akan membantu menjelaskan jenis inhaler yang sesuai dengan kondisi Anda serta cara pemakaiannya yang tepat agar pengobatan asma menjadi lebih efektif.