Inhaler asma merupakan salah satu alat yang digunakan untuk meredakan atau mencegah gejala asma. Alat ini terdiri dari berbagai jenis yang fungsinya menyesuaikan dengan tipe obat yang dipakai. Masing-masing jenis inhaler asma juga memiliki cara penggunaan yang berbeda.
Berdasarkan panduan penanganan asma terkini, obat asma yang direkomendasikan adalah obat asma hirup, termasuk sediaan inhaler. Obat ini dapat digunakan baik sebagai controller (digunakan secara rutin untuk mengontrol asma) maupun sebagai reliever (digunakan saat gejala asma kambuh).

Penggunaan inhaler membantu obat bekerja langsung pada saluran napas, sehingga efeknya lebih cepat. Selain itu, risiko efek samping sistemik pada penggunaan inhaler lebih rendah dibandingkan obat minum. Namun perlu diingat, inhaler asma bukanlah obat bebas dan memerlukan resep dokter.
Menurut tipenya, inhaler asma controller dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu kortikosteroid, bronkodilator, atau kombinasi keduanya. Sementara itu, inhaler asma reliever hanya meliputi bronkodilator yang biasanya mengandung obat golongan SABA, seperti salbutamol.
Beragam Jenis Alat Inhaler Asma
Penentuan obat dan pemberian jenis alat inhaler asma dilakukan oleh dokter sesuai kondisi asma yang dialami penderita. Baik obat reliever atau obat controller, dapat diberikan dalam bentuk alat inhaler yang berbeda.
Beberapa jenis alat inhaler asma yang kerap digunakan untuk mengatasi asma meliputi:
1. Inhaler dosis terukur (MDI)
Inhaler asma dosis terukur disebut juga metered dose inhaler (MDI). Alat ini berbentuk tabung plastik yang memiliki corong untuk mulut agar penderita asma bisa menghirup obat yang ada di dalamnya.
Semua jenis obat asma berbentuk aerosol, baik kortikosteroid, bronkodilator, maupun kombinasi keduanya, bisa digunakan dengan inhaler MDI. Sayangnya, jenis inhaler ini memerlukan gerakan menekan tabung, sehingga butuh koordinasi antara gerakan tangan dan pernapasan.
2. Inhaler kabut lembut (SMI)
Dibandingkan dengan inhaler asma MDI, SMI atau soft mist inhaler memiliki ukuran yang lebih besar. Alat ini mampu menghasilkan uap lembut yang mengandung lebih banyak partikel obat daripada inhaler dosis terukur, sehingga dosis obat yang dibutuhkan lebih sedikit.
Jenis obat asma yang biasa digunakan dalam SMI adalah bronkodilator, seperti tiotropium dan olodaterol.
3. Inhaler serbuk kering
Inhaler jenis serbuk kering biasanya digunakan oleh penderita asma yang kesulitan melakukan koordinasi antara gerakan menekan alat dan bernapas. Meski memiliki fitur yang mudah, inhaler ini memerlukan usaha napas yang lebih kuat. Selain itu, dosis yang sama persis sulit diperoleh setiap kali menggunakan jenis inhaler ini.
4. Nebulizer
Nebulizer juga dapat digunakan sebagai alat inhaler asma. Alat ini dapat mengubah obat cair menjadi uap. Berbagai jenis obat asma dapat digunakan pada nebulizer, baik obat asma reliever maupun obat asma controller.
Nebulizer kerap dianjurkan oleh dokter untuk anak-anak atau lansia yang menderita asma, karena kelompok usia tersebut cenderung memiliki kekuatan hirup yang kurang baik.
Cara Menggunakan Alat Inhaler Asma
Berikut ini adalah cara menggunakan inhaler asma berdasarkan jenisnya:
1. Inhaler dosis terukur
Posisikan corong inhaler pada mulut, lalu tekan tabung bagian atas ke bawah. Dengan begitu, obat di dalam inhaler akan keluar dan dapat dihirup. Pada anak-anak atau lansia, penggunaan inhaler asma ini bisa dibantu dengan spacer.
2. Inhaler kabut lembut
Sebelum menggunakan jenis inhaler ini, Anda perlu mengembuskan napas lebih dulu. Selanjutnya, posisikan alat ke mulut. Tarik napas perlahan sambil menekan alat, hirup uapnya. Tahan napas selama 10 detik, lalu lepas alat dan buang napas.
3. Inhaler serbuk kering
Anda perlu membuang napas lebih dulu sebelum memposisikan alat inhaler ke mulut. Setelah diposisikan ke mulut, tarik napas panjang selama beberapa detik, lalu lepas alatnya. Tahan napas selama 10 detik, kemudian buang napas secara perlahan.
4. Nebulizer
Pasang selang dan masker ke nebulizer yang telah diisi obat asma, lalu posisikan masker ke mulut. Hidupkan mesin, kemudian hirup obat asma dengan bernapas melalui mulut, biasanya selama 10–15 menit. Setelah itu, matikan mesin dan cuci selang serta masker.
Selain untuk pengobatan asma, inhaler sebenarnya juga bisa dipakai untuk membantu pemberian obat-obatan kepada penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Dengan mengetahui jenis-jenis inhaler asma, penderitanya diharapkan dapat menggunakan alat tersebut sesuai kebutuhan dan dengan benar. Jadi, pengobatan asma yang dilakukan pun bisa memberikan hasil yang optimal.
Beberapa inhaler asma bisa saja memiliki fitur yang berbeda. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu membaca cara penggunaan serta perawatan inhaler asma yang tertera di kemasan, agar pemakaian inhaler dapat dilakukan dengan tepat dan alatnya pun berfungsi dengan benar.
Jika Anda menderita asma dan memiliki masalah dalam penggunaan inhaler asma, sebaiknya Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, dokter dapat menentukan jenis inhaler asma sesuai kebutuhan Anda dan menginformasikan penggunaan yang benar.