Kamu sering merasa takut, bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya biasa-biasa saja? Coba terapkan cara menghilangkan rasa takut yang dijelaskan di artikel ini yuk, supaya rasa takut yang kamu alami tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Merasakan takut sebenarnya adalah hal yang normal. Secara alami, rasa takut bisa membantumu mengenali situasi yang berbahaya, sehingga kamu mampu membuat pilihan yang bisa membuat dirimu aman. Namun, adakalanya rasa takut timbul pada momen atau keadaan yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti takut membawa anak vaksinasi, takut berbicara, atau takut ke dokter gigi.

Ini 5 Cara Menghilangkan Rasa Takut yang Efektif - Alodokter

Ketakutan-ketakutan seperti ini berpotensi menghambat aktivitas dan potensi diri, bahkan membahayakan kesehatan, sehingga perlu diatasi dengan cara yang efektif.

Cara Menghilangkan Rasa Takut yang Efektif

Saat rasa takut datang, mulai sekarang kamu bisa coba lakukan beberapa cara menghilangkan rasa takut berikut ini:

1. Tenangkan diri

Timbulnya rasa takut tak jarang disertai dengan serangkaian gejala fisik, seperti dada berdebar, telapak tangan berkeringat, atau pusing. Jika seperti ini, kamu pasti akan kesulitan untuk berpikir jernih.

Oleh karena itu, saat rasa takut muncul, coba tarik napas dan embuskan perlahan untuk membantumu lebih tenang, kemudian cobalah alihkan perhatian, misalnya dengan minum secangkir teh, air hangat, memikirkan hal-hal yang menyenangkan, atau ajak ngobrol orang yang ada di dekatmu.

Jika rasa takutmu kurang beralasan, yakinkan diri bahwa kamu bisa mengatasinya. Namun, jika rasa takut dipicu oleh sesuatu yang beralasan, misalnya ada orang yang sedang menguntitmu, setelah lebih tenang, pergilah ke tempat yang lebih ramai atau minta bantuan pihak berwajib, ya.

2. Evaluasi rasa takut dengan pengetahuan

Terkadang, rasa takut muncul saat kamu kebanjiran informasi yang belum diketahui kebenarannya. Misalnya, banyaknya pemberitaan tentang vaksinasi atau imunisasi yang katanya bisa menyababkan kejang membuatmu jadi takut membawa Si Kecil untuk menjalani imunisasi.

Padahal, jika kamu lebih bijak dalam memilah-milih informasi, kamu bisa mengetahui bahwa pemberitaan tentang vaksinasi tersebut tidak benar. Bahkan, risiko terinfeksi penyakit tertentu justru lebih besar jika anak tidak divaksinasi.

Nah, kalau sudah mengetahui fakta tersebut, rasa takut untuk membawa Si Kecil menjalani vaksinasi pasti akan berkurang.

3. Hadapi rasa takut

Terus-menerus menghindari hal yang kamu takuti, apalagi jika hal itu sebenarnya adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu ditakuti, hanya akan membuatnya terasa semakin menakutkan. Oleh karena itu, belajarlah untuk menghadapi ketakutanmu, supaya lama-kelamaan rasa takut tersebut akan memudar.

Sebagai contoh, kalau kamu takut naik eskalator di pusat perbelanjaan, cobalah belajar untuk membiasakan dirimu untuk melakukannya. Kamu bisa melakukannya perlahan, misalnya dengan meminta didampingi oleh orang terdekat terlebih dahulu dan yakinkan dirimu bahwa tidak berbahaya untuk naik eskalator.

Jika sudah terbiasa dan merasa lebih aman, belajarlah untuk naik eskalator sendiri. Dengan begitu, kamu akan terbiasa naik eskalator dan rasa takutnya akan hilang.

4. Temukan humor dalam rasa takut

Mampu melihat sisi humor dalam ketakutan yang kamu alami juga bisa membantu meringankannya. Kamu bisa coba membuat lelucon terhadap situasi yang membuat kamu takut atau bisa juga dengan menertawakan dirimu sendiri.

Hal-hal tersebut dapat mengubah suasana dan emosi yang mengelilingi rasa takutmu, sehingga kemudian membuatnya tidak terasa terlalu mengintimidasi.

5. Cari bantuan profesional

Kalau cara-cara di atas tidak ampuh untuk menghilangkan rasa takutmu, mungkin ini sudah saatnya kamu mencari bantuan tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater. Rasa takut yang berlebihan, terlebih pada satu hal atau kondisi yang spesifik bisa menjadi tanda kamu mengalami fobia.

Psikolog atau psikiater bisa membantu kamu mempelajari dan mengatasi rasa takut dengan cara yang sehat, biasanya dengan melakukan terapi. Jika diperlukan, psikiater mungkin juga akan melengkapi sesi terapimu dengan pemberian obat-obatan.

Di sesi konsultasi tersebut, jangan malu untuk menceritakan seluruh hal yang berkaitan dengan ketakutanmu ya, misalnya apa saja yang kamu rasakan jika berhadapan dengan hal yang membuatmu takut dan dampak apa yang ditimbulkan oleh rasa takut tersebut bagi kehidupanmu.