Menjadi orang tua memang bukanlah hal yang mudah, apalagi bila ini adalah kali pertama buat kamu dan pasangan. Sebagai orang tua baru, ada beragam kesalahan yang mungkin sering dilakukan.

Orang tua baru mungkin melakukan kesalahan-kesalahan karena belum punya pengalaman. Hal tersebut normal kok, karena menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya. Oleh sebab itu, kamu dan pasangan perlu mengenali apa saja kesalahan umum orang tua baru, supaya dapat menghindari hal tersebut.

Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Baru - Alodokter

Daftar Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Baru

Kehadiran seorang bayi tak seperti membeli barang yang sudah disertai dengan buku panduan. Tak jarang, orang tua masih memiliki tanda tanya besar terhadap kehidupan setelah memiliki anak.

Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua baru yang bisa kamu pakai sebagai panduan:

1. Mudah terpengaruh orang lain

Setelah Si Kecil lahir, pendapat dari internet, mertua, atau orang tuamu mengenai merawat bayi baru lahir bisa berseliweran di kepalamu. Tak jarang, pendapat-pendapat itu bertolak belakang dan membuatmu bolak-balik berpikir dan mengubah keputusan. Padahal, pendapat-pendapat tersebut belum pasti kebenarannya.

Pada dasarnya, kamu dan Si Kecil sudah punya ikatan batin sendiri. Jadi, kamu perlu meyakini nalurimu sebagai ibu ketimbang mendengarkan saran orang lain yang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan bayimu. Jika kamu memang bingung, mintalah pendapat dokter anak untuk membantumu membuat keputusan.

2. Sulit menerima rutinitas tidur yang baru

Banyak orang tua baru mengeluh atau sulit menerima bahwa waktu tidurnya sangat berkurang. Padahal, kenyataannya semua orang tua pasti akan mengalami ini. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang hanya bisa tidur selama 2–3 jam saja setiap malamnya.

Oleh karena itu, akan lebih baik bila kamu mempersiapkan diri untuk menerima rutinitas ini. Tenang saja, lama-kelamaan anak akan memiliki pola tidur yang lebih teratur, kok. Di saat itu, pola tidurmu juga bisa kembali seperti semula.

3. Bereaksi berlebihan atau panik

Banyak orang tua baru yang bereaksi berlebihan jika bayinya mengalami sesuatu, misalnya muntah, demam, atau tidak berhenti menangis. Bahkan, hal-hal kecil saja bisa dipusingkan. Padahal, sikap seperti ini malah dapat membuatmu mengambil keputusan atau melakukan tindakan yang tidak bijak, lho.

Agar tidak melakukan kesalahan ini, bekali dirimu dengan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan bayi dari sumber yang tepercaya. Selain itu, cobalah untuk tetap tenang dan gunakanlah naluri keibuanmu untuk merasakan apa yang dibutuhkan Si Kecil.

4. Mengabaikan pasangan

Menyusui, menimang, hingga mengganti popok Si Kecil adalah rutinitas yang harus kamu lakukan. Kegiatan ini memang cukup menguras waktu dan tenaga. Meski begitu, jangan jadikan ini alasan untuk melupakan perhatian untuk suami, ya.

Bila perlu, luangkan satu hari khusus untuk berkencan berdua dengan suami. Kamu bisa menitipkan Si Kecil kepada keluarga atau orang yang kamu percaya untuk mengasuhnya selama beberapa jam. Ingat ya, memiliki anak bukan berarti keintiman suami dan istri harus berkurang.

5. Terlalu mendominasi merawat bayi

Seorang ibu umumnya lebih merasa mampu mengurus bayi ketimbang ayah. Padahal, semestinya ibu juga memberi kesempatan untuk ayah merawat bayi. Ingat, kamu bisa kewalahan jika melakukan semuanya sendiri dan suamimu pun perlu menghabiskan waktu dengan Si Kecil.

Nah, jika suami sedang berusaha membantu, jangan langsung memarahi atau mengkritik ketika ada sesuatu yang tidak sreg denganmu. Cukup berikan saran, seperti, “Ayah, jangan diajak main dulu, ia baru makan nanti khawatir muntah." Dengan begitu, sikap kebapakan suami akan terbentuk dengan sendirinya.

6. Kurang memanfaatkan waktu tidur siang

Menurut survei, orang tua bisa kehilangan 109 menit waktu tidur setiap malam di tahun pertama memiliki anak. Oleh karena itu, sebaiknya optimalkan waktu tidur siang untuk menutup kekurangan tidurmu saat malam. Kamu bisa mengatasinya dengan ikut tidur ketika buah hati tidur.

7. Kurang fokus pada penyembuhan setelah melahirkan

Setelah melahirkan, jangan lupa bahwa tubuhmu pun membutuhkan perhatian semasa pemulihan pasca melahirkan, apalagi jika kamu melahirkan dengan operasi caesar. Kamu perlu mengonsumsi makanan dengan gizi yang baik, banyak minum air putih, dan cukup istirahat untuk mempercepat pemulihanmu.

Menjadi orang tua baru memang sulit. Wajar sekali jika terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak kamu sengaja atau inginkan. Selain itu, pelajaran yang bisa diambil dari merawat anak pertama sangatlah berharga. Jadi, nikmatilah masa-masa perjuangan ini bersama pasanganmu.

Jika kamu memang merasa terbebani oleh keadaan, jangan ragu untuk meminta pertolongan. Namun, sebaiknya mintalah bantuan kepada keluarga atau pengasuh yang dapat dipercaya. Bila perlu, kamu juga bisa lho berkonsultasi dengan dokter terkait cara merawat anak pertamamu.