Skin tag adalah daging tumbuh di permukaan kulit yang berukuran kecil dan menyerupai kutil. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, bila sudah sangat mengganggu, penanganan secara medis perlu dilakukan untuk mengatasinya.

Skin tag mungkin tampak kecil dan terlihat ringan. Namun, jangan pernah sembarangan mencoba menghilangkan skin tag sendiri, ya. Hal ini justru dapat memicu terjadinya luka dan bahkan infeksi. Lebih baik, kenali dulu penyebab timbulnya skin tag dan cara tepat untuk menghilangkannya.

Penyebab dan Cara Menghilangkan Skin Tag dengan Aman - Alodokter

Penyebab Skin Tag?

Ukuran skin tag bermacam-macam, mulai dari beberapa milimeter hingga sekitar 5 sentimeter. Skin tag banyak ditemukan di sekitar ketiak, dada, betis, pangkal paha, leher, kelopak mata, atau sekitar bokong.

Skin tag terbentuk dari lapisan kulit yang kehilangan kolagen sehingga menjadi kendur. Namun, penyebab terjadinya skin tag masih belum diketahui secara pasti.

Kemungkinan besar kondisi ini terjadi karena gesekan di permukaan kulit, baik antara kulit dengan pakaian, perhiasan, atau benda lainnya.

Skin tag bisa terjadi pada pria maupun wanita, khususnya yang mengalami kelebihan berat badan dan penderita diabetes. Skin tag juga bisa muncul sebagai efek samping peningkatan hormon kehamilan pada wanita hamil.

Cara Menghilangkan Skin Tag

Anda tidak disarankan untuk menghilangkan skin tag sendiri di rumah, terutama dengan cara menariknya. Cara-cara tersebut justru dapat menyebabkan rasa perih, perdarahan, hingga infeksi. Sebaiknya, konsultasi ke dokter untuk menghilangkan skin tag.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dokter untuk menghilangkan skin tag, di antaranya:

1. Bedah minor

Bedah minor merupakan prosedur yang umum dilakukan untuk mengatasi skin tag. Prosedur ini dilakukan dengan cara menggunting skin tag dengan gunting steril atau memotongnya dengan pisau bedah.

2. Bedah elektrik

Electrosurgery atau bedah elektrik adalah metode bedah yang memanfaatkan arus listrik berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan panas. Dalam prosedur ini, skin tag akan dipanaskan menggunakan aliran listrik dengan tegangan tertentu. Setelah itu, dokter akan mengangkat skin tag tersebut.

3. Krioterapi

Berbeda dari prosedur bedah elektrik yang memanfaatkan listrik untuk menghasil panas, krioterapi menggunakan nitrogen cair untuk membekukan skin tag. Setelah dibekukan, barulah dokter akan mengangkat skin tag tersebut dari kulit.

4. Ligasi

Skin tag dihilangkan dengan cara mengikat dan memotong aliran pembuluh darah di dalamnya menggunakan benang operasi. Dokter umumnya tidak perlu membius penderita jika skin tag berukuran kecil dan sedikit. Pembiusan lokal hanya dilakukan pada skin tag yang berukuran besar dengan jumlah banyak.

Salah satu risiko dari tindakan penanganan skin tag adalah timbulnya bekas luka dan perdarahan ringan, namun bekas luka tersebut lama-kelamaan akan hilang. Umumnya, pasien tidak membutuhkan waktu pemulihan yang lama sehingga bisa langsung beraktivitas seperti biasa.

Selain beberapa pengobatan di atas, banyak orang memilih menghilangkan skin tag sebagai pengobatan alami, seperti menggunakan cuka apel, bawang putih, atau dengan tea tree oil.

Namun, sampai saat ini, cara-cara tersebut belum terbukti efektif dan aman secara ilmiah.  Jadi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba menerapkan metode alami untuk menghilangkan skin tag.

Keberadaan skin tag umumnya tidak mengganggu dan tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter jika skin tag mulai dirasa mengganggu atau menunjukkan perubahan secara drastis, baik pada warna, bentuk, ukuran, maupun jumlahnya.