Obat penurun panas dapat dikonsumsi untuk mengatasi suhu tubuh yang naik ketika demam. Namun, berbagai jenis obat penurun panas harus disesuaikan dengan kondisi medis yang terjadi, sehingga khasiatnya dalam menurunkan demam bisa dirasakan secara optimal.

Demam sering kali muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti mual, batuk, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, nyeri sendi, meriang, dan lain-lain. Namun, jangan langsung menganggap demam sebagai musuh dan terburu-buru minum obat.

Obat Penurun Panas, Ketahui Jenis dan Cara Tepat Menggunakannya - Alodokter

Sebagian besar demam memiliki manfaat dan membantu tubuh dalam melawan infeksi. Selain itu, obat penurun panas juga seharusnya diminum sesuai kebutuhan dan indikasi medis yang tepat, bukan dikonsumsi sembarangan.

Ciri-ciri Demam yang Perlu Diketahui

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jenis obat penurun panas, Anda juga perlu mengetahui tanda terjadinya demam. Hal ini bertujuan agar obat penurun panas tidak digunakan secara sembarangan.

Secara umum, demam merupakan tanda bahwa sistem imun sedang bekerja melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau zat asing lain yang masuk ke dalam tubuh. Tak hanya itu, demam juga bisa menjadi tanda terjadinya peradangan di dalam tubuh.

Seseorang dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapai 37°C. Kondisi ini masih tergolong demam ringan dan bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah karena dianggap sebagai upaya alami tubuh menghalau infeksi virus dan bakteri

Sementara itu, demam dengan suhu tubuh lebih dari 38°C baru memerlukan penanganan secara medis. Bahkan, demam yang mencapai 40°C atau lebih tinggi dapat dianggap sebagai kondisi berbahaya karena berisiko menyebabkan gangguan fungsi otak dan kejang, terutama pada bayi dan anak-anak.

Jenis Obat Penurun Panas dan Penggunaannya

Bila Anda mengalami demam, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi obat penurun panas. Namun, jangan sampai salah pilih karena obat penurun panas memiliki beberapa jenis yang penggunaannya disesuaikan dengan penyebab terjadinya demam.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai jenis obat penurun panas:

Paracetamol

Obat penurun panas ini bisa digunakan untuk menurunkan demam sekaligus meringankan gejala lain, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, dan nyeri lain. Paracetamol umumnya dijual bebas, baik dalam bentuk tablet, sirop, atau lainnya.

Saat mengonsumsinya, pastikan Anda melihat label kemasan untuk mengetahui dosis pemakaian. Jangan gunakan obat paracetamol dewasa untuk anak-anak. Selain itu, obat ini sebaiknya digunakan tidak lebih dari 3 hari tanpa konsultasi dengan dokter. 

Ibuprofen

Selain paracetamol, ibuprofen juga merupakan obat penurun panas yang banyak digunakan. Selain menurunkan demam, obat ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pereda nyeri saat sakit gigi, sakit kepala, sakit otot, nyeri terkait flu, dan nyeri haid

Ibuprofen bekerja dengan cara menekan produksi zat alami tubuh tertentu yang menyebabkan peradangan, sehingga dapat membantu meringankan demam, nyeri, ataupun bengkak. Ibuprofen harus dikonsumsi berdasarkan anjuran dokter dan umumnya diminum setiap 4–6 jam. 

Aspirin

Aspirin adalah obat penurun panas yang dapat digunakan untuk menurunkan demam dan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, pilek, dan artritis

Penggunaan aspirin dosis rendah juga dapat dimanfaatkan untuk mencegah penggumpalan darah (biasanya terjadi setelah prosedur operasi), yang dapat mengurangi risiko terkena stroke dan serangan jantung

Penggunaan aspirin terhadap anak di bawah 12 tahun harus selalu melalui konsultasi dokter. 

Selain konsumsi obat penurun panas, menurunkan demam juga bisa dilakukan dengan mandi air hangat atau kompres air hangat. Sebaiknya, hindari air dingin atau air es. Penggunaan air dingin justru dapat membuat tubuh menggigil dan bereaksi dengan menaikkan suhu tubuh.

Selain itu, hindari minuman berkafein atau beralkohol karena minuman jenis ini dapat memicu terjadinya dehidrasi. Perbanyak minum air putih saat mengalami demam. Anda juga disarankan untuk menggunakan pakaian yang tipis serta menghindari pakaian tebal dan berlapis karena dapat memicu kenaikan suhu.

Bila demam yang Anda rasakan tidak kunjung menghilang setelah mengonsumsi obat penurun panas atau justru bertambah parah dan disertai gejala lain, seperti pusing, mual, muntah, atau sesak napas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.