Jantung bocor atau adanya lubang di jantung, sering kali tidak terdeteksi karena jarang sekali menimbulkan tanda atau gejala khusus. Kondisi ini bisa terjadi pada semua orang tanpa disadari.

Istilah jantung bocor umumnya dipakai untuk menyebut kelainan katup jantung dan adanya lubang pada sekat jantung. Pada orang dewasa, jantung bocor lebih sering terjadi karena salah satu katup tidak dapat tertutup atau berfungsi dengan baik. Sedangkan pada anak-anak atau bayi, kasus jantung bocor bisa disebabkan karena lubang antara dinding di ruang kiri dan kanan jantung tidak tertutup sempurna sebagaimana mestinya, walaupun ada juga anak-anak yang memiliki gangguan pada katup jantung.

Jantung Bocor Terjadi Pada Siapa Saja - Alodokter

Kelainan Katup Jantung

Jantung manusia memiliki empat katup, yaitu katup trikuspid, pulmonal, mitral, dan aorta. Jaringan khusus di dalam jantung ini berfungsi mengatur aliran darah dari satu bagian ke bagian lain. Tiap katup terdiri dari dua atau tiga kelopak yang bisa membuka dan menutup. Kelopak katup akan terbuka saat darah dipompa di antara ruang jantung atau dipompa ke organ lain melalui pembuluh darah, dan menutup untuk mencegah darah yang telah dipompa keluar untuk kembali ke jantung.

Namun, ada kalanya katup jantung ini tidak tertutup dengan sempurna. Akibatnya, aliran darah yang seharusnya sudah berpindah ke tempat lain justru kembali ke dalam jantung. Inilah yang disebut dengan katup jantung bocor atau regurgitasi katup jantung.

Katup jantung bocor sering kali tidak menimbulkan gejala, namun kadang bisa saja gejala tiba-tiba muncul. Gejala katup jantung bocor yang mudah terlihat antara lain adalah nyeri dada, berdebar atau palpitasi (irama jantung cepat atau tidak beraturan), sesak napas, merasa lelah dan lemah, tidak mampu beraktivitas normal, pusing, pingsan, dan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut.

Beberapa penyakit kelainan katup jantung antara lain:

  • Atresia trikuspid.
  • Regurgitasi trikuspid.
  • Stenosis trikuspid.
  • Stenosis katup pulmonal.
  • Regurgitasi katup pulmonal.
  • Prolaps katup mitral.
  • Regurgitasi katup mitral.
  • Stenosis katup mitral.
  • Regurgitasi aorta.
  • Stenosis aorta.

Pengobatan regurgitasi katup tergantung pada seberapa parah kondisi kebocoran, apakah ada tanda-tanda dan gejala yang jelas, dan apakah kondisi pasien semakin parah. Tujuan pengobatan adalah untuk meningkatkan fungsi dan kerja jantung. Sedangkan untuk menyembuhkan regurgitasi katup, hanya bisa dengan operasi, yaitu dengan memperbaiki atau mengganti katup yang bermasalah.

Penting bagi pasien dengan katup jantung bocor untuk rutin berolahraga (diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai jenis dan intensitas olahraga yang sesuai), tidak merokok, dan menjaga berat badan ideal. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.

Lubang pada Sekat Jantung

Patent foramen ovale (PFO) terjadi ketika lubang antara serambi kiri dan kanan jantung tidak tertutup. Semua orang memiliki lubang ini sejak sebelum lahir, dan biasanya akan menutup sendiri sesaat setelah ia dilahirkan. Namun, terdapat beberapa kasus pada bayi di mana lubang tersebut tidak bisa menutup. Oleh karenanya, PFO tidak tergolong dalam penyakit jantung bawaan.

Bagi sebagian besar penderita, PFO tidak menimbulkan masalah meski darah bocor dari serambi kanan ke kiri. Masalah akan timbul ketika darah yang mengalir mengandung bekuan darah . Selain itu, biasanya PFO tidak menimbulkan tanda-tanda atau gejala khusus, sehingga susah untuk dideteksi.

Namun dalam kasus yang sangat jarang, bayi dengan PFO bisa menunjukkan tanda-tanda berupa kulit menjadi biru ketika menangis atau buang air besar. Tanda-tanda ini biasanya hanya terjadi jika bayi menderita PFO dan penyakit jantung bawaan lain. Sedangkan pada orang dewasa, tanda-tandanya tidak spesifik dan baru terdiagnosis setelah menjalani pemeriksaan kesehatan (check up). Tetapi beberapa ahli menduga bahwa PFO berkaitan dengan risiko terkena migrain parah, TIA (transient ischemic attack), atau stroke. Namun hal ini belum dapat dipastikan.

Kebanyakan pasien PFO tidak memerlukan pengobatan. Namun PFO bisa ditutup melalui pembedahan atau kateterisasi jantung. Penyakit jantung bocor memang sering kali tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala. Oleh karena itu, disarankan agar rutin melakukan pemeriksaan ke dokter agar penyakit bisa segera dideteksi. Jika penyakit diketahui lebih awal, pengobatan dan perawatan penyakit jantung pun bisa dimulai lebih dini, sehingga peluang keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi.