Cacingan pada orang dewasa dapat terjadi tanpa disadari. Kemunculan kondisi ini bisa ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit perut, diare, mual, muntah, kelelahan, dan penurunan berat badan.

Tidak banyak orang yang tahu mengenai jenis-jenis cacing penyebab cacingan pada orang dewasa. Berbeda jenis cacing, berbeda pula cara penularannya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk mengenali jenis-jenis cacing penyebab cacingan agar Anda terhindar dari cacingan.

Jenis-Jenis Cacing Penyebab Cacingan pada Orang Dewasa - Alodokter

Jenis-Jenis Cacing dan Cara Penularannya

Ada beberapa jenis cacing yang dapat menjadi penyebab cacingan pada orang dewasa. Sebenarnya, cacing ini tidak khusus menginfeksi orang dewasa, tapi juga dapat menginfeksi anak-anak, bahkan hewan.

Jenis-jenis cacing penyebab cacingan antara lain:

1. Cacing kremi

Cacing ini merupakan jenis cacing gelang. Bentuknya sangat kecil, tidak berbahaya, tetapi sangat umum menginfeksi orang dewasa, terlebih anak-anak. Cacing kremi tinggal di usus besar dan rektum.

Manusia dapat terinfeksi cacing ini jika menyentuh telur-telur cacing kremi dan menelannya. Saking kecilnya, telur cacing kremi mudah terbang dan terhirup oleh manusia.

2. Cacing pita

Selama ini banyak orang yang tahu bahwa cacing pita hanya menular melalui konsumsi daging yang kurang matang. Padahal, cacing pita juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang telah terkontaminasi telur atau larva cacing pita, lalu menyebabkan infeksi.

Cacing pita terbilang mengerikan karena bisa tumbuh di dalam tubuh manusia hingga berukuran 15 cm dan hidup selama 30 tahun.

3. Cacing gelang

Infeksi cacing gelang dapat terjadi jika Anda mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi telur cacing gelang. Anda yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi cacing ini.

4. Cacing pipih

Cacing ini hidup di darah, usus, atau jaringan tubuh manusia. Sebenarnya cacing pipih lebih banyak menginfeksi hewan daripada manusia. Namun, jika Anda sering mengonsumsi sayuran mentah, terutama selada air, Anda berisiko terinfeksi cacing ini.

Telur cacing pipih juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang terkontaminsi telur cacing.

5. Cacing tambang

Telur cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori kulit. Jka Anda berjalan tanpa alas kaki di atas tanah atau media yang menjadi habitat larva cacing tambang, kesempatan cacing untuk masuk ke dalam tubuh Anda dengan menembus kulit sangat besar.

6. Cacing trikinosis

Jenis cacing ini terdapat pada daging matang yang sudah dihinggapi larva cacing. Setelah masuk ke dalam tubuh, larva berdiam di usus manusia dan tumbuh menjadi dewasa. Setelah itu larva akan berkembang biak dan berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh yang lain.

Kenali Beragam Gejala Cacingan

Gejala cacingan pada orang dewasa lebih luas dibandingkan pada anak-anak. Gejala cacingan pada anak-anak umumnya berupa rasa gatal di anus atau vagina, terutama pada malam hari, sering terbangun pada malam hari, serta penurunan berat badan. Sedangkan tanda-tanda cacingan pada orang dewasa meliputi:

  • Kelelahan
  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Disentri
  • Kehilangan napsu makan
  • Penurunan berat badan tanpa sebab

Selain beberapa gejala umum di atas, gejala cacingan juga bisa dibedakan berdasarkan jenis cacingnya. Misalnya:

  • Jika terinfeksi cacing pita, Anda mungkin akan menemukan benjolan di tubuh, reaksi alergi, demam, infeksi bakteri, dan kejang.
  • Jika terinfeksi cacing pipih, gejalanya berupa demam dan kelelahan.
  • Jika terinfeksi cacing tambang, gejalanya berupa gatal-gatal, anemia, dan kelelahan.
  • Jika terinfeksi cacing trikinosis, gejalanya berupa demam, sakit kepala, pembengkakan pada wajah, nyeri otot, peka terhadap cahaya, dan konjungtivitis.

Cara Mencegah Cacingan pada Orang Dewasa

Untuk menghindarkan diri dari cacingan, ada beberapa upaya pencegahan yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

  • Hindari makan selada air atau sayuran dari air tawar dalam keadaan mentah.
  • Hindari mengonsumsi daging mentah atau daging setengah matang, baik daging sapi maupun unggas.
  • Pisahkan tempat penyimpanan daging dengan bahan makanan lain.
  • Cuci bersih talenan dan peralatan masak lainnya setelah digunakan untuk memotong daging mentah.
  • Pastikan Anda mengetahui proses menyiapkan makanan yang dibeli dari luar.
  • Hindari berjalan di atas tanah yang terkontaminasi kotoran, tanpa alas kaki.
  • Bersihkan kotoran hewan, terutama jika Anda memiliki hewan peliharaan.
  • Biasakan mencuci tangan sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh kotoran hewan, dan setelah memberikan perawatan pada orang sakit.
  • Usahakan hanya mengonsumsi air minum dalam kemasan ketika Anda bepergian ke luar negeri.

Intinya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah cacingan para orang dewasa. Kunci utamanya adalah selalu menjaga kebersihan, baik makanan, tempat tinggal, maupun lingkungan tempat Anda berada.

Bila mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat.