Jerawat di dada termasuk kondisi yang cukup sering terjadi, terutama pada orang yang memiliki kulit mudah berjerawat (acne prone). Layaknya jerawat di wajah, jerawat di dada perlu diobati dengan tepat agar tidak makin parah atau bahkan sampai meninggalkan bekas luka.

Jerawat terbentuk ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak (sebum), kotoran, debu dan sel-sel kulit mati. Pori-pori terdapat pada seluruh bagian tubuh, termasuk dada. Oleh karena itu, jerawat di dada bisa saja muncul ketika pori-pori di bagian ini tersumbat bahkan terinfeksi.

Jerawat di Dada, Ketahui Penyebab dan Cara Menghilangkannya - Alodokter

Berbeda dengan jerawat di wajah yang akan segera ditangani, jerawat di dada sering diabaikan bahkan tidak diobati karena bisa ditutupi oleh pakaian sehingga tidak mengganggu penampilan. Padahal, jerawat di area dada juga harus diatasi dengan tepat agar tidak makin parah serta tidak meninggalkan bekas jerawat.

Penyebab Munculnya Jerawat di Dada

Sama seperti di wajah, jerawat di dada muncul ketika pori-pori tersumbat. Tersumbatnya pori-pori dapat memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat di permukaan kulit.

Jerawat di dada juga biasanya lebih sering dialami oleh orang yang mudah berkeringat atau memiliki tipe kulit berminyak. Selain itu, munculnya jerawat di dada bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi sebagai berikut:

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon, seperti saat menstruasi, hamil, atau remaja yang memasuki masa pubertas, bisa memicu peningkatan produksi minyak alami pada kulit. Bila kulit berminyak tidak dirawat atau dibersihkan dengan baik, jerawat bisa saja muncul, termasuk di dada.

2. Stres

Saat stres, tubuh akan mengeluarkan hormon androgen yang membuat produksi minyak menjadi lebih banyak. Penumpukan minyak di kulit, ditambah sel-sel kulit mati yang tidak dibersihkan dengan rutin, dapat menyebabkan munculnya jerawat. Stres juga dapat membuat penyembuhan jerawat di dada lebih lama, bahkan bisa memperparah kondisinya.

3. Efek obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan, seperti kortikosteroid dan obat yang mengandung hormon, dapat memengaruhi kadar hormon di dalam tubuh. Perubahan kadar hormon setelah mengonsumsi obat-obatan inilah yang bisa memicu munculnya jerawat di dada.

4. Sering memakai baju ketat

Pakaian yang ketat, terutama di bagian dada, akan memberikan tekanan pada kulit. Bila dikenakan terlalu sering dan dalam waktu lama, apalagi oleh orang yang mudah  berkeringat dan memiliki kulit berminyak, pakaian ketat dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Akibatnya, jerawat di dada bisa saja muncul.

Cara Menghilangkan Jerawat di Dada

Pada dasarnya, menghilangkan jerawat di dada tidak jauh berbeda dengan cara menghilangkan jerawat di wajah. Kuncinya, bersihkan kulit dada yang berjerawat dengan lembut dan oleskan obat jerawat. Meski begitu, ada sedikit perbedaan pada cara menghilangkan jerawat di dada, antara lain:

  • Gunakan obat jerawat totol (spot treatment), umumnya mengandung benzoil peroksida atau retinoid, sebanyak 2 kali sehari atau ikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada
  • Lakukan eksfoliasi seminggu sekali dengan eksfoliator yang lembut di kulit dan hindari produk berupa
  • Gunakan sabun mandi yang mengandung bahan antijerawat, misalnya asam salisilat atau tea tree.
  • Hindari menggosok area dada yang berjerawat terlalu keras.
  • Jangan memencet atau memecahkan
  • Gunakan sabun pencuci pakaian yang aman untuk kulit sensitif.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat, misalnya berbahan
  • Batasi konsumsi makanan pemicu jerawat, seperti makanan siap saji, produk susu, atau cokelat, serta penuhi kebutuhan cairan harian.

Biasanya, perlu waktu sekitar 8–10 minggu sampai jerawat benar-benar sembuh, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Jadi, bersabarlah selama proses penyembuhan jerawat. Meskipun butuh waktu agak lama, perawatan jerawat di dada yang tepat di atas dapat mencegah jerawat meninggalkan bekas, seperti bopeng maupun keloid.

Bila jerawat di dada belum hilang setelah melakukan pengobatan jerawat di atas, periksakanlah ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai kondisi jerawat Anda. Bila jerawat yang dialami parah, biasanya dokter akan memberikan perawatan tambahan, seperti peresepan obat untuk mengatasi bakteri penyebab jerawat maupun meredakan peradangan.