Apa pun jenis bopeng yang dialami, kehadirannya tetap menggangu penampilan. Penanganan yang sesuai untuk masing-masing jenis bopeng pun berbeda. Mengenali jenis bopeng yang dialami akan membantu mengetahui penanganan yang sesuai, sehingga kulit bisa kembali mulus.

Bekas jerawat yang membuat permukaan kulit tidak rata, tampak berlubang, atau bergelombang dikenal dengan istilah bopeng. Selain karena bekas jerawat, bopeng juga bisa disebabkan oleh cacar air atau infeksi kulit lainnya.

5 Jenis Bopeng dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Bopeng merupakan hasil penyembuhan jaringan di kulit yang tidak sempurna. Selama proses penyembuhan luka, kolagen akan diproduksi untuk memperbaiki permukaan kulit. Namun, produksi kolagen bisa terlalu banyak atau terlalu sedikit, sehingga menyebabkan terbentuknya bopeng.

Meskipun tidak membahayakan kesehatan, kehadiran bopeng mengganggu penampilan, apalagi jika muncul di wajah. Untuk mengatasi bopeng, penanganan yang dilakukan harus sesuai dengan jenis bopeng yang terjadi.

Berbagai Jenis Bopeng

Sebelum Anda memutuskan perawatan yang tepat untuk mengatasi bopeng di wajah, sebaiknya kenali dulu beberapa jenis bopeng yang umum terjadi.

Secara umum, bopeng dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu atropik, hipertropik, dan keloid. Bopeng atropik (atrophic scars) tampak sebagai cekungan di kulit, sedangkan bopeng hipertropik dan keloid terlihat menonjol.

Ketiga kelompok bopeng tersebut terbagi lagi menjadi beberapa jenis bopeng. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Ice pick scars

Ice pick scars merupakan jenis bopeng atropik terkecil, yaitu dengan diameter kurang dari 2 milimeter. Namun, bekas luka ice pick scars cukup dalam dan cekung dengan bentuk menyerupai huruf V.

Jenis bopeng ini biasa terjadi pada penderita jerwat papula. Pada jerawat papula, jaringan di bawah permukaan kulit rusak. Hal ini menyebabkan stuktur kulit terlihat seperti ditusuk jarum dan meninggalkan kesan pori-pori besar tetapi kosong.

2. Boxcar scars

Masih termasuk dalam jenis bopeng atropik, boxcar scars merupakan luka bekas jerawat yang paling sering terjadi. Jenis bopeng ini memiliki diameter luka sekitar 1,5–4 milimeter yang berbentuk cekungan bulat atau kotak dengan batas yang tegas.

Selain pada kulit yang berjerawat, jenis bopeng ini juga sering terjadi pada penderita cacar air.

3. Rolling scars

Bopeng rolling scars juga termasuk ke dalam jenis bopeng atropik. Bekas luka ini disebabkan oleh kerusakan di bawah permukaan kulit. Ini karena jaringan parut terbentuk di antara kulit dan jaringan di bawahnya.

Sesuai dengan namanya, rolling scars membuat tekstur kulit menjadi naik turun bergelombang, sehingga kulit tampak bertekstur dan tidak rata. Bekas luka bopeng ini umumnya tidak terlalu dalam, tetapi diameternya cukup lebar hingga mencapai 5 milimeter.

4. Hipertropik

Tidak seperti jenis bopeng atropik, hipertropik tampak sebagai gumpalan jaringan parut yang bentuknya menonjol di tempat jerawat terjadi.

Bekas luka ini terjadi karena kolagen yang dihasilkan tubuh saat proses penyembuhan dan pembentukan jaringan kulit baru terlalu banyak. Hasilnya, bekas luka justru lebih menonjol daripada jaringan sekitarnya dan terlihat seperti benjolan.

5. Keloid

Jenis bopeng berikutnya adalah keloid. Bekas luka ini kurang lebih sama seperti bekas luka hipertropik, hanya saja ukuran keloid lebih besar. Jika ukuran bopeng hipertropik sama dengan jerawat yang memicu pembentukannya, ukuran bekas luka keloid justru lebih besar daripada jerawat yang memicu terbentuknya bekas luka.

Jenis bopeng ini umumnya terlihat seperti benjolan dan bisa disertai pembengkakan kulit, seperti gelembung. Penanganan jenis bopeng ini terbilang lebih sulit karena mungkin akan menimbulkan keloid baru, bahkan jika dilakukan operasi.

Cara Mengatasi Bopeng

Untuk meminimalkan berbagai jenis bopeng yang terjadi, Anda bisa menerapkan berbagai perawatan kulit secara mandiri. Anda bisa menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung asam salisilat, asam laktat, AHA, maupun retinoid. Kandungan-kandungan tersebut dapat menyamarkan bekas luka.

Meskipun perawatan kulit mandiri bisa dilakukan untuk semua jenis bopeng, dibutuhkan waktu yang lama agar hasilnya terlihat. Anda juga perlu menggunakan perawatan kulit tersebut dengan rutin dan disiplin.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan optimal dalam menghilangkan berbagai jenis bopeng, Anda membutuhkan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter kecantikan. Penanganan oleh dokter akan disesuaikan dengan jenis bopeng yang Anda alami.

Beberapa perawatan yang biasanya disarankan oleh dokter dalam mengatasi berbagai jenis bopeng termasuk chemical peeling, dermabrasi, terapi laser, suntik filler, suntik keloid, maupun cryotherapy.

Pada dasarnya, memang tidak ada cara yang benar-benar instan untuk menghilangkan bopeng. Ini karena proses penyembuhan bopeng bergantung pada jenis bopeng, tingkat keparahan bopeng, serta proses penyembuhan kulit pada masing-masing orang.

Untuk mendapatkan hasil penyembuhan jenis bopeng yang optimal, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter akan memeriksa kulit Anda dan menentukan perawatan yang sesuai.