Retinoid adalah kelompok obat derivat vitamin A. Kelompok obat ini banyak digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit kulit, seperti jerawat dan merawat kecantikan. Jenis retinoid tertentu juga bisa digunakan dalam pengobatan kanker.

Secara umum, retinoid bekerja dengan cara memengaruhi pembentukan dan pembaharuan sel-sel kulit. Obat ini juga memiliki sifat antiradang. Dalam pengobatan kanker, retinoid bekerja dengan cara memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mengaktifkan zat yang menghambat pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.

alodokter-retinoic-acid

Beberapa obat yang termasuk ke dalam golongan retinoid adalah tretinoin, isotretinoin, adapalene, dan retinol (vitamin A). Obat-obat ini bisa digunakan untuk mengobati penyakit, seperti komedo (baik blackhead maupun whitehead), jerawat (termasuk jerawat pasir), rosacea, psoriasis, hingga kanker darah (leukemia). Retinoid juga biasanya digunakan sebagai bahan produk perawatan kulit anti-aging.

Peringatan Sebelum Menggunakan Retinoid

Retinoid tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan retinoid, yaitu:

  • Jangan menggunakan retinoid jika Anda alergi terhadap obat ini atau vitamin A. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit hati, penyakit ginjal, kanker kulit, tingginya kadar kolesterol atau trigliserida, atau kelebihan vitamin A.
  • Jangan menggunakan retinoid oles (topikal) pada luka terbuka, kulit iritasi, kulit pecah-pecah, atau kulit yang terbakar sinar matahari.
  • Batasi aktivitas dengan paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama selama menjalani pengobatan dengan retinoid, karena obat ini bisa menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap sinar UV.
  • Retinoid tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan dengan retinoid.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu,
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan retinoid.

Efek Samping dan Bahaya Retinoid

Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan retinoid, yaitu:

Selain itu, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi retinoid oral, antara lain:

Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak segera membaik atau justru bertambah parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan retinoid.

Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Retinoid

Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan retinoid, berserta merek dagang, bentuk sediaan, dan dosisnya sesuai kondisi serta usia pasien:

Tretinoin

Bentuk sediaan: Kapsul, krim, gel

Merek dagang: Depigmen, Devaquin, Estera, Medi-Klin, Reviderm, Skinovit, Vitacid

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat tretinoin topikal dan tretinoin oral.

Isotretinoin

Bentuk sediaan: Kapsul dan gel

Merek dagang: Ivory, Roaccutane

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat isotretinoin dan isotretinoin oral.

Adapalene

Bentuk sediaan: Krim dan gel

Merek dagang: Alendion, Benzopalen, Evalen, Palenox, Pharmalene

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat adapalene.

Retinol (Vitamin A)

Bentuk sediaan: Tablet, kapsul, kaplet, sirop

Merek dagang: Eyevit, Ervision, Matovit, Oculex, Visionace, Vitacare Visigard, Vitamin A

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat vitamin A.

Alitretinoin

Bentuk sediaan: Gel

Merek dagang: -

Berikut ini dosis alitretinoin untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang ingin ditangani:

  • Kondisi: Sarkoma kaposi terkait AIDS
    Dosis awal gel 0,1% dioleskan di bagian yang bermasalah setiap 12 jam. Dosis dapat ditingkatkan tiap 6–8 jam, sesuai kondisi pasien.
  • Kondisi: Limfoma sel kulit
    Gel 0,1% dioleskan pada bagian yang bermasalah setiap 12 jam.

Acitretin

Bentuk sediaan: Kapsul

Merek dagang:-

Berikut ini adalah dosis acitretin untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang ingin ditangani:

  • Kondisi: Penyakit Darier
    Dosisnya 10 mg per hari selama 2–4 minggu. Dosis dapat ditambah menjadi 25–40 mg per hari sesuai kondisi pasien.
  • Kondisi: Penyakit kulit, psoriasis
    Dosis awal 25–30 mg per hari selama 2–4 minggu. Dosis akan dapat ditingkatkan sesuai kondisi pasien. Dosis umum 25–50 mg per hari selama 6–8 minggu. Dosis maksimal 75 mg per hari.

Bexarotene

Bentuk sediaan: Kapsul dan gel

Merek dagang: -

Berikut ini adalah dosis bexarotene untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang ingin ditangani dan bentuk obat:

Kondisi: Limfoma sel kulit

  • Bentuk kapsul: 300 mg/m2 luas tubuh 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/m2 luas tubuh per hari jika kondisi tidak kunjung membaik setelah 8 minggu pengobatan.
  • Bentuk gel: gel 1% dioleskan secukupnya 1 kali sehari selama 1 minggu. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 4 kali sehari, yaitu setiap 6 jam.