Tretinoin oral adalah obat untuk menangani kanker darah (leukemia) jenis acute promyelocytic leukemia (APL). Tretinoin oral digunakan bersama obat lain untuk meredakan gejala dan mengurangi keparahan penyakit tersebut.

APL merupakan jenis dari leukemia mieloblastik akut (AML). Kondisi ini terjadi ketika jumlah sel darah putih yang belum matang meningkat secara tidak terkendali sehingga merusak sel-sel yang lain, termasuk sel darah merah dan keping darah.

tretinoin-alodokter

Tretinoin oral bekerja dengan cara menekan pertumbuhan sel kanker dan memicu pertumbuhan sel-sel darah putih yang normal. Obat ini biasa digunakan pada pasien APL yang kondisinya belum teratasi dengan kemoterapi.

Merek dagang: -

Apa Itu Tretinoin Oral

Golongan Obat resep
Kategori Retinoid
Manfaat Menangani leukemia jenis acute promyelocytic leukemia
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Tretinoin oral untuk ibu hamil dan ibu menyusui Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Belum diketahui apakah tretinoin oral dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Meski demikian, ibu menyusui tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini.
Bentuk obat Kapsul

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Tretinoin Oral

Tretinoin oral hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Pasien yang mengonsumsi tretinoin oral harus mendapatkan pengawasan ketat oleh dokter.  Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini adalah:

  • Jangan mengonsumsi tretinoin oral jika Anda alergi terhadap obat ini atau obat retinoid lainnya. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Jangan mengonsumsi tretinoin oral jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan tretinoin oral.
  • Jangan melakukan donor darah selama menjalani pengobatan dengan tretinoin oral hingga 1 bulan setelahnya.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol, grapefruit, atau makanan yang kaya akan vitamin A, selama menjalani pengobatan dengan tretinoin oral.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, penyakit jantung, kolesterol tinggi, penyakit ginjal, stroke, atau depresi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang dalam pengobatan dengan tretinoin oral sebelum menjalani prosedur operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadan selama menjalani pengobatan dengan tretinoin oral, karena obat ini bisa menyebabkan sakit kepala parah dan pusing.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi tretinoin oral.

Dosis dan Aturan Pakai Tretinoin Oral

Penggunaan tretinoin kapsul untuk menangani APL akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi tiap pasien, luas permukaan tubuh, dan respons pasien terhadap pengobatan.

Dosis umum tretinoin oral untuk orang dewasa dan anak-anak adalah 45 mg/m² luas permukaan tubuh per hari, yang dibagi dalam 2 jadwal konsumsi, selama 30–90 hari.

Pengurangan atau penghentian dosis mungkin diperlukan sesuai dengan kondisi pasien dan respons pasien terhadap pengobatan. Khusus untuk pasien anak-anak, pengurangan dosis hingga menjadi 25 mg/m² dapat dilakukan jika muncul gejala keracunan obat, seperti sakit kepala berat.

Cara Mengonsumsi Tretinoin Oral dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi tretinoin oral. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang serius.

Minum kapsul tretinoin secara utuh dengan air putih. Jangan membelah, mengunyah atau menghancurkan obat.

Konsumsilah kapsul tretinoin pada waktu yang sama setiap harinya, agar efeknya maksimal. Jika lupa mengonsumsi kapsul tretinoin, disarankan untuk segera melakukannya bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Tetap lanjutkan pengobatan sesuai anjuran dokter meski kondisi dirasa sudah membaik. Jangan menghentikan konsumsi tretinoin kapsul sebelum waktu yang ditentukan dokter, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.

Selama menjalani pengobatan dengan tretinoin oral, dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan darah secara rutin.

Simpan tretinoin kapsul di ruangan dengan suhu kamar. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau terkena paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Tretinoin Oral dengan Obat Lain

Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi bila menggunakan tretinoin oral bersamaan dengan obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal akibat kelebihan vitamin A (hipervitaminosis) jika dikonsumsi dengan retinoid lain atau suplemen vitamin A
  • Peningkatan risiko terjadinya peningkatan tekanan di dalam otak (intrakranial) yang bisa berakibat fatal jika dikonsumsi bersama tetrasiklin
  • Peningkatan risiko terjadinya komplikasi akibat terbentuknya gumpalan darah jika dikonsumsi bersama obat antifibrinolitik, seperti asam traneksamat
  • Gangguan penyerapan tretinoin oral bila dikonsumsi bersama rifampicin, kortikosteroid, phenobarbital, ketoconazole, verapamil, cimetidine, erythromycin, atau diltiazem

Efek Samping dan Bahaya Tretinoin Oral

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi tretinoin oral adalah sakit kepala, pusing, kulit kering, mulut kering, nyeri tulang, mual dan muntah, merasa lelah dan lemas, sakit di telinga, serta sering berkeringat, sulit tidur, bingung, atau gelisah.

Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau justru memburuk. Segera temui dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Sakit kepala yang parah
  • Mual dan muntah yang tidak kunjung berhenti atau muntah darah
  • Bengkak pada kaki atau tangan
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau pandangan kabur
  • Gangguan pendengaran, seperti kehilangan pendengaran atau tinnitus
  • Mudah memar
  • Nyeri perut hebat atau penyakit kuning
  • Jantung berdebar, denyut jantung cepat, atau denyut jantung tidak teratur
  • Nyeri dada