Saat memilih dan membeli kasur bayi, bentuk yang menarik bukan satu-satunya yang perlu diperhatikan. Keamanan dan kenyamanan kasur bayi juga perlu diperhatikan oleh orang tua. Dengan begitu, bayi dapat tidur nyenyak dengan aman dan nyaman.

Bayi yang baru lahir umumnya menghabiskan waktu tidur lebih dari 20 jam. Itulah mengapa memilih kasur bayi yang nyaman dan aman perlu menjadi pertimbangan Ayah dan Bunda.

Kasur Bayi, Inilah Jenis dan Cara Memilihnya - Alodokter

Banyaknya jenis dan pilihan kasur bayi mungkin membuat Bunda dan Ayah merasa kebingungan dalam menentukan kasur bagi Si Kecil. Memilih kasur bayi sering kali dipandang sebelah mata. Padahal kasur bayi yang tepat tidak hanya membuatnya tidur nyenyak, melainkan juga menghindarkan Si Kecil dari sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Jenis-jenis Kasur Bayi

Ketika memilih kasur bayi, pilihlah kasur yang padat dan permukaannya rata. Ukuran kasur juga harus disesuaikan dengan panjang dan berat bayi. Selain itu, Bunda juga harus memerhatikan bahan dasar kasur.

Berikut adalah jenis-jenis kasur yang dirancang khusus untuk bayi yang bisa Bunda pertimbangkan dan pilih:

1. Kasur busa

Jenis kasur bayi yang paling murah adalah yang terbuat dari busa. Kasur busa lebih ringan dan lembut, serta harganya cukup terjangkau. Walau begitu, kasur jenis ini dapat membuat bayi lebih banyak berkeringat, terutama saat cuaca panas.

2. Kasur pegas

Spring mattress atau kasur pegas menggunakan pegas logam untuk melapisi penyangga dan dasar kasur. Kasur ini juga dilapisi busa dan kain katun yang lembut agar bayi dapat tidur dengan nyaman dan lebih sejuk. Dengan demikian, bayi tidak merasa panas dan berkeringat saat sedang tidur.

Itulah yang membuat banyak orang tua memilih kasur bayi dengan pegas untuk buah hatinya.

3. Kasur berbahan serat

Jenis kasur bayi lain adalah kasur dari serat alami. Bagian dalam kasur ini terbuat dari serat kelapa yang dilapisi lateks. Dengan begitu, kasur bayi ini tahan air dan lebih tahan lama. Namun, harga kasur bayi ini memang lebih mahal harganya daripada kasur bayi jenis lainnya.

4. Kasur hipoalergenik

Jika Ayah atau Bunda memiliki riwayat alergi yang mungkin bisa diturunkan kepada Si Kecil, penggunaan kasur hipoalergenik merupakan pilihan yang tepat. Lapisan kasur hipoalergenik bisa dilepaskan, sehinggga mudah untuk dibersihkan dan mencegah terjadinya alergi pada Si Kecil.

Bunda dapat membersihkan bagian atas kasur menggunakan mesin cuci untuk memberantas debu dan tungau yang bisa memicu timbulnya alergi.

Tips Memilih Kasur Bayi

Bayi membutuhkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas untuk memastikan proses tumbuh kembangnya optimal. Untuk memastikan kualitas tidur bayi yang baik, berikut adalah beberapa tips memilih kasur bayi yang aman:

1. Pastikan kasur bayi kokoh

Bayi membutuhkan kasur yang lebih kokoh dan padat daripada orang dewasa. Makin padat dan keras kasur, makin baik pula kasur tersebut untuk bayi. Sebab, kasur yang empuk dapat meningkatkan resiko terjadinya SIDS.

Cara untuk mencari tahu kepadatan kasur bayi adalah dengan menekan setiap sisi dan bagian tengah kasur. Kasur yang padat tidak meninggalkan lekukan dan akan kembali ke bentuk semula saat Bunda mengangkat tangan.

2. Pastikan kasur bayi memiliki jarak bilah pagar yang aman

Dalam memilih dan membeli kasur bayi, Bunda juga perlu memerhatikan bilah pagar. Pilihlah kasur bayi dengan jarak antarbilah pagar tidak lebih dari 6 sentimeter. Ini dilakukan agar kepala bayi tidak terjepit di antara bilah dan untuk menghindari risiko bayi memanjat keluar dari tempat tidur.

3. Pilih ukuran kasur yang sesuai dengan bayi

Bunda dapat memilih ukuran kasur yang pas dengan Si Kecil. Ukuran kasur yang terlalu kecil akan membuat bayi tidak leluasa bergerak. Oleh karena itu, pastikan Bunda membeli kasur yang tidak terlalu besar, tetapi tetap memiliki cukup ruang untuk Si Kecil bergerak.

4. Hindari memakai kasur bayi yang sudah lebih dari 10 tahun

Menggunakan kasur bayi secara bergantian atau bekas peninggalan kakaknya memang sering dilakukan. Padahal hal ini justru menyimpan banyak resiko untuk kesehatan Si Kecil.

Sesuai dengan standar keamanan yang ideal, Anda tidak disarankan untuk menggunakan kasur bayi yang sudah berusia lebih dari 5 tahun. Alasannya adalah karena kasur bayi yang sudah lama pasti memiliki bagian yang mulai longgar atau rusak, sehingga dapat membahayakan Si Kecil.

5. Hindari kasur dengan pagar yang bisa dibuka

Salah satu standar keamanan dalam membeli kasur bayi adalah tidak memilih kasur dengan pagar yang bisa dibuka. Kasur dengan pagar yang bisa dibuka memang memudahkan Bunda untuk mengangkat Si Kecil dari tempat tidur, tetapi hal justru bisa membuat Si Kecil terjepit.

Selain memilih kasur bayi yang aman, Bunda juga perlu mengetahui penggunaan dan penempatan kasur bayi yang benar, seperti:

  • Tempatkan kasur bayi jauh dari jendela supaya tidak terkena sinar matahari. Paparan sinar matahari bisa membuat kasur menjadi panas dan bayi menjadi tidak nyaman.
  • Hindari menaruh mainan besar di kasur bayi karena bayi bisa menggunakannya untuk memanjat dan keluar, bahkan terjatuh dari kasur.
  • Hindari menaruh banyak barang di sekitar bayi seperti selimut, guling, bantal karena justru dapat membuat bayi sesak napas karena tertindih benda tersebut

Memilih kasur bayi yang berkualitas bisa membuat Si Kecil tidur nyenyak dan menjauhkankannya dari hal-hal berbahaya, seperti kematian mendadak. Pastikan juga Bunda dan Ayah membawa Si Kecil rutin kontrol ke dokter untuk memastikan tumbuh kembangnya sesuai dengan umurnya.