Kelainan tulang adalah gangguan pada struktur, bentuk, atau fungsi tulang. Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir atau berkembang seiring waktu akibat masalah pertumbuhan atau penyakit tertentu. Jika tidak tertangani, kelainan tulang bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera dan terbatasnya aktivitas sehari-hari.

Tulang memainkan peran penting dalam menopang tubuh, melindungi organ vital, dan memungkinkan individu bergerak. Kelainan pada tulang tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup, rasa percaya diri, hingga mengganggu tumbuh kembang anak. 

Kelainan Tulang

Penyebab Kelainan Tulang

Kelainan tulang dapat berupa bentuk tulang yang tidak normal, pertumbuhan yang tidak seimbang, hingga gangguan pada kekuatan tulang. Berikut ini beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan kelainan tulang:

  • Gangguan pertumbuhan tulang pada bayi, seperti kaki X (genu valgum), kaki O (genu varum), dan skoliosis
  • Kelainan akibat perubahan gen, seperti tulang rapuh (osteogenesis imperfecta) atau akondroplasia (dwarfisme)
  • Kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor, yang bisa menyebabkan rakhitis pada anak dan osteomalasia pada orang dewasa
  • Patah tulang (fraktur) atau gangguan pertumbuhan sebagai akibat jatuh atau kecelakaan
  • Infeksi tulang, seperti osteomielitis
  • Osteoporosis, hiperparatiroidisme, atau gangguan hormon pertumbuhan
  • Tumor atau kanker tulang

Gejala Kelainan Tulang

Gejala kelainan tulang dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa keluhan yang sering dijumpai:

  • Bentuk tulang yang melengkung, bengkok, atau menonjol 
  • Nyeri pada tulang atau sendi yang muncul terus-menerus, baik saat beraktivitas maupun saat beristirahat
  • Tulang yang mudah rapuh dan cedera walaupun hanya terkena benturan ringan
  • Sulit bergerak, berjalan, atau melakukan aktivitas sehari-hari
  • Pembengkakan atau kemerahan pada area tulang yang mengalami infeksi atau tumor
  • Perubahan posisi tubuh, misalnya tulang belakang membungkuk, atau bahu dan pinggul tidak sejajar

Pada anak-anak, kelainan tulang dapat mengganggu pertumbuhannya, misalnya anak bertubuh lebih pendek dari anak seusianya atau salah satu anggota tubuhnya tidak tumbuh seimbang

Kapan harus berkonsultasi ke dokter

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala berikut:

  • Bentuk tulang yang tidak normal sejak bayi atau anak-anak
  • Pertumbuhan tinggi badan anak yang jauh lebih lambat daripada teman sebayanya
  • Nyeri tulang berulang dan menetap pada area yang sama tanpa sebab jelas
  • Patah tulang berulang, terutama pada anak atau lansia
  • Kesulitan bergerak, berjalan, atau berdiri tegak
  • Pembengkakan, kemerahan, atau rasa panas pada area tulang

Agar lebih mudah, Anda bisa buat janji dengan dokter dari rumah melalui online. Proses booking dokter kini menjadi lebih mudah dan Anda bisa memilih dokter terbaik di berbagai kota, lengkap dengan info jam praktik serta biayanya. 

Diagnosis Kelainan Tulang

Untuk mendiagnosis kelainan tulang, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan, dan penyakit yang pernah atau sedang diderita pasien. Setelah tanya jawab, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien guna menilai bentuk serta fungsi tulang.

Jika diperlukan, pasien juga akan diminta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan berikut untuk memastikan diagnosis:

  • Foto Rontgen, untuk melihat struktur, bentuk, dan ketebalan tulang
  • CT scan atau MRI, untuk mencari keberadaan tumor atau infeksi
  • Densitometri tulang, untuk mendeteksi osteoporosis, dengan cara mengukur kepadatan dan kekuatan tulang
  • Tes darah, untuk menilai kadar kalsium, fosfor, atau vitamin D; mencari tanda-tanda infeksi

Pengobatan Kelainan Tulang

Penanganan kelainan tulang sangat bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, meliputi:

  • Obat-obatan, seperti pereda nyeri; atau antibiotik jika tulang mengalami infeksi
  • Suplemen kalsium atau vitamin D
  • Penggunaan penyangga (brace), gips, atau ortosis, untuk menopang dan membantu mengoreksi posisi tulang yang salah
  • Fisioterapi, untuk memperbaiki gerakan dan mencegah kekakuan
  • Operasi, untuk memperbaiki bentuk tulang, mengangkat tumor, atau memasang pen pada kasus patah tulang berat
  • Terapi hormon, untuk menangani kelainan tulang akibat gangguan hormon, seperti pada kasus kekurangan hormon pertumbuhan

Komplikasi Kelainan Tulang

Bila tidak segera ditangani, kelainan tulang bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Penurunan kualitas hidup dan aktivitas fisik yang terbatas
  • Kecacatan atau deformitas permanen
  • Nyeri kronis dan gangguan pada sendi
  • Patah tulang berulang
  • Gangguan pertumbuhan pada anak
  • Infeksi atau radang kronis
  • gangguan pernapasan pada skoliosis berat

Pencegahan Kelainan Tulang

Beberapa cara berikut dapat membantu mencegah terjadinya kelainan tulang:

  • Memenuhi asupan kalsium, vitamin D, dan protein untuk mendukung pertumbuhan serta kekuatan tulang
  • Berolahraga secara rutin dan tetap beraktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan santai, berlari, atau melakukan senam
  • Mendapatkan paparan sinar matahari secukupnya karena dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami
  • Menggunakan alat pelindung saat berolahraga atau bekerja dan pastikan lingkungan tetap aman
  • Memeriksa pertumbuhan anak secara berkala dan segera bawa ke dokter jika ada keluhan pada tulang
  • Menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter jika menderita penyakit kronis, seperti diabetes atau gangguan hormon
  • Tidak merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol