Kelenjar Skene adalah sepasang kelenjar kecil pada organ reproduksi wanita yang berfungsi membantu menjaga kesehatan area intim. Dengan memahami fungsi dan berbagai masalah yang bisa terjadi pada kelenjar Skene, Anda dapat lebih waspada terhadap keluhan pada organ reproduksi.
Kelenjar Skene dikenal sebagai prostat wanita karena memiliki anatomi dan fungsi yang mirip dengan prostat pada pria. Meski ukurannya kecil dan sulit terlihat, kelenjar ini tetap berperan penting dalam sistem reproduksi dan kesehatan area genital.

Sayangnya, informasi mengenai kelenjar Skene masih belum banyak diketahui, sehingga wajar jika banyak perempuan belum begitu mengenalnya. Oleh karena itu, memahami kelenjar ini dapat membantu Anda mengenali fungsi tubuh dengan lebih baik dan mendeteksi keluhan sejak dini.
Berbagai Fungsi Kelenjar Skene
Kelenjar Skene merupakan sepasang kelenjar yang terletak di sisi kiri dan kanan saluran kemih (uretra), tepat di bagian depan dinding vagina. Berikut ini adalah beberapa fungsi utamanya:
1. Menghasilkan cairan pelumas
Kelenjar Skene memproduksi cairan yang membantu menjaga kelembapan area di sekitar uretra dan vagina. Cairan ini berfungsi mengurangi gesekan selama aktivitas seksual, sehingga dapat mencegah iritasi pada jaringan sekitar. Dengan kelembapan yang terjaga, hubungan seksual juga dapat terasa lebih nyaman.
2. Melindungi area genital dari infeksi
Cairan yang dihasilkan kelenjar Skene mengandung komponen antibakteri alami yang membantu menghambat pertumbuhan bakteri di area uretra. Perlindungan ini penting untuk mencegah infeksi saluran kemih maupun vagina. Dengan demikian, kelenjar Skene berperan penting dalam menjaga kesehatan area genital wanita.
3. Berperan dalam respons seksual
Kelenjar Skene diduga berperan dalam respons rangsangan seksual. Pada sebagian perempuan, cairan dari kelenjar ini dapat keluar saat orgasme tertentu, sehingga dianggap turut berkontribusi terhadap kenikmatan seksual. Namun, mekanismenya masih terus diteliti karena respons setiap orang bisa berbeda.
Kondisi yang Dapat Memengaruhi Kelenjar Skene
Ada beberapa kondisi dapat memengaruhi kesehatan kelenjar Skene, di antaranya:
Infeksi kelenjar Skene
Infeksi kelenjar Skene (skenitis) terjadi ketika kelenjar ini mengalami peradangan akibat bakteri. Kondisi ini biasanya menimbulkan nyeri di sekitar uretra atau lubang kemih, yang disertai pembengkakan, kemerahan, atau keluarnya cairan. Jika tidak segera ditangani, infeksi dapat menyebar dan memicu keluhan yang lebih berat.
Kista kelenjar Skene
Kista pada kelenjar Skene dapat terbentuk ketika saluran kelenjar tersumbat, sehingga cairan menumpuk di dalamnya. Kondisi ini biasanya tampak sebagai benjolan kecil di area sekitar uretra. Jika ukurannya bertambah besar, kista bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, atau gangguan saat buang air kecil.
Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini tetap sebaiknya diperiksakan untuk mencegah kemungkinan komplikasi.
Abses kelenjar Skene
Abses kelenjar Skene terjadi ketika kista yang terinfeksi berkembang menjadi kantong berisi nanah. Kondisi ini biasanya menimbulkan nyeri hebat pada area genital dan menyebabkan pembengkakan. Penderita juga dapat mengalami demam sebagai tanda tubuh sedang melawan infeksi.
Karena dapat menyebar dan menimbulkan komplikasi, abses kelenjar Skene perlu mendapatkan penanganan dokter untuk mengeluarkan nanah dan mempercepat proses pemulihan.
Cara Menjaga Kesehatan Kelenjar Skene
Menjaga kebersihan area genital merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan kelenjar Skene. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Bersihkan area kemaluan dengan air bersih, tanpa sabun yang mengandung parfum atau bahan kimia keras.
- Hindari penggunaan produk pembersih kewanitaan yang dapat menyebabkan iritasi.
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat untuk menjaga area genital tetap kering dan mengurangi risiko iritasi serta pertumbuhan bakteri.
- Hindari douching karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan meningkatkan risiko infeksi pada kelenjar Skene.
- Konsumsi air putih setidaknya 8 gelas per hari agar aliran urine tetap lancar dan membantu mengeluarkan bakteri.
- Biasakan buang air kecil setelah berhubungan seksual untuk membantu membersihkan bakteri dan menurunkan risiko infeksi.
Sebagian besar gangguan pada kelenjar Skene dapat ditangani dengan baik jika dikenali sejak dini. Jika Anda masih ragu dengan gejala yang muncul, Anda dapat memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan penilaian awal.
Namun, bila keluhan terasa berat, berulang, atau sampai mengganggu aktivitas, pemeriksaan langsung dengan dokter tetap dianjurkan agar penanganannya lebih optimal.