Tanda bahaya kehamilan trimester 2 sering tidak disadari oleh ibu hamil. Padahal, mengenali tanda-tanda ini sejak dini dapat mencegah komplikasi serius bagi ibu maupun janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk selalu memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh selama trimester 2 ya. 

Trimester 2 sering disebut sebagai masa yang paling nyaman dalam kehamilan. Pada fase ini, berbagai keluhan kehamilan, seperti mual dan muntah, biasanya mulai berkurang sehingga ibu hamil bisa merasa lebih lega dan bersemangat. 

Kenali 9 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 2 yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Namun, di balik rasa nyaman tersebut, tetap ada beberapa tanda bahaya kehamilan trimester 2 yang tidak boleh diabaikan lho, Bumil. Soalnya, tanda ini bisa berdampak pada kesehatan ibu maupun janin.

Mengenali perubahan yang tidak biasa pada tubuh di trimester 2 bisa membantu ibu hamil menentukan langkah penanganan guna menjaga kehamilan tetap sehat. 

Inilah Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 2 yang Harus Diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa tanda bahaya kehamilan trimester 2 yang perlu Bumil ketahui: 

1. Perdarahan vagina

Salah satu tanda bahaya kehamilan trimester 2 yang perlu Bumil waspadai adalah perdarahan vagina. Soalnya, kondisi ini bukanlah hal yang normal terjadi di trimester ini. Perdarahan vagina di trimester 2 bisa menandakan adanya masalah serius pada kehamilan, seperti plasenta previa, solusio plasenta, atau keguguran terlambat. 

Karena perdarahan bisa mengancam keselamatan ibu maupun janin, Bumil yang mengalami perdarahan di trimester 2 sebaiknya segera memeriksakan diri ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan cepat dan tepat.

2. Nyeri perut hebat

Nyeri perut hebat pada trimester 2 tidak boleh dianggap normal karena bisa menandakan adanya masalah serius pada kehamilan. Pada umumnya, ibu hamil memang bisa merasakan kram ringan akibat peregangan rahim, tapi jika rasa sakitnya sangat kuat atau terus-menerus, maka bisa menjadi tanda bahaya kehamilan trimester 2.

Rasa nyeri ini bisa menandakan adanya masalah pada kehamilan, seperti solusio plasenta, kontraksi prematur, infeksi pada rahim, keguguran, atau usus buntu. Kondisi ini perlu segera mendapatkan penanganan guna mencegah komplikasi yang serius pada ibu dan janin.

3. Nyeri panggul yang berat

Nyeri panggul yang berat di trimester 2 dapat menandakan adanya masalah serius yang membahayakan ibu maupun janin. Kondisi ini bisa berhubungan dengan kontraksi prematur, infeksi pada organ reproduksi atau saluran kemih, solusio plasenta, hingga torsi kista ovarium. 

Jika tidak segera ditangani, nyeri panggul yang parah dapat memicu komplikasi, seperti persalinan dini, gangguan suplai oksigen dan nutrisi ke janin, bahkan infeksi berat yang berisiko mengancam keselamatan ibu.

4. Nyeri saat buang air kecil

Nyeri saat buang air kecil sering menandakan infeksi saluran kemih pada ibu hamil. Kondisi ini lebih sering dialami ibu hamil akibat perubahan hormonal dan tekanan rahim yang membatasi aliran urine. 

Jika infeksi ini tidak segera diobati, bakteri bisa menyebar naik ke ginjal dan menimbulkan komplikasi berat, seperti infeksi ginjal, kontraksi dini, hingga persalinan prematur. Selain ibu, infeksi yang tidak terkendali juga bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. 

5. Demam tinggi atau menggigil

Demam >38°C atau disertai menggigil merupakan tanda bahaya kehamilan trimester 2. Pasalnya, kondisi ini bisa menunjukkan adanya infeksi serius, misalnya infeksi saluran kemih, infeksi ketuban, pneumonia, atau infeksi sistemik lainnya. 

Kondisi ini berbahaya karena infeksi dapat memicu kontraksi dini, ketuban pecah sebelum waktunya, hingga meningkatkan risiko kelahiran prematur. Selain itu, suhu tubuh yang terlalu tinggi pada ibu juga bisa mengganggu perkembangan janin, terutama otak dan sistem sarafnya.

6. Ketuban pecah dini 

Ketuban pecah dini atau preterm premature rupture of membranes (PPROM) juga termasuk tanda bahaya pada kehamilan trimester 2. Ini karena kondisi ini menunjukkan bahwa selaput ketuban yang seharusnya melindungi janin sudah robek dan cairan ketuban keluar sebelum waktunya, yaitu sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.

Cairan ketuban memiliki peran penting dalam melindungi janin, menjaga suhu rahim, sekaligus mendukung perkembangan organ-organ vital, termasuk paru-paru. Jika ketuban pecah sebelum waktunya, risiko infeksi pada ibu dan janin meningkat.

Tidak hanya itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti tali pusat terjepit yang mengganggu suplai oksigen ke janin, serta memicu persalinan prematur.

7. Gerakan janin berkurang drastis

Gerakan janin yang berkurang drastis setelah usia kehamilan sekitar 20 minggu juga patut diwaspadai. Gerakan janin merupakan tanda bahwa bayi mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup di dalam kandungan. 

Jika gerakan tiba-tiba sangat jarang atau bahkan berhenti, hal ini bisa menandakan adanya gangguan pada suplai oksigen, masalah pada plasenta, atau gangguan pertumbuhan janin (IUGR). Dalam kondisi lebih serius, berkurangnya gerakan janin dapat menjadi tanda janin dalam keadaan gawat darurat atau bahkan risiko kematian dalam kandungan.

Oleh karena itu, gerakan janin yang berkurang drastis pada trimester 2 tidak boleh diabaikan. Ibu hamil perlu segera melakukan pemeriksaan medis, seperti USG atau CTG, untuk memastikan kondisi janin tetap aman.

8. Pembengkakan dan nyeri pada kaki

Pembengkakan dan nyeri pada kaki yang muncul mendadak, terutama jika hanya di satu kaki, perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda preeklamsia atau deep vein thrombosis (DVT). Ini menjadi tanda bahaya kehamilan trimester 2 yang perlu diwaspadai ya. 

DVT adalah penggumpalan darah di pembuluh vena kaki yang bisa berbahaya jika lepas dan menyumbat paru-paru. Sementara itu, pembengkakan yang berlebihan juga bisa berkaitan dengan preeklamsia, sebuah komplikasi kehamilan yang menyebabkan kerusakan organ. 

9. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi juga perlu Bumil waspadai karena bisa menjadi tanda bahaya kehamilan trimester 2. Soalnya, kondisi ini dapat menandakan adanya gangguan serius seperti preeklampsia. 

Kondisi ini biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu dan ditandai dengan tekanan darah yang terus meningkat, bengkak berlebihan, sakit kepala hebat, pandangan kabur, hingga nyeri ulu hati. 

Preeklampsia saat hamil merupakan kondisi yang berbahaya. Pasalnya, kondisi ini dapat mengganggu aliran darah ke plasenta sehingga janin kekurangan oksigen dan nutrisi. Jika kondisi tersebut terjadi, pertumbuhan janin akan terhambat, atau bahkan menimbulkan kematian dalam kandungan. 

Pada ibu, tekanan darah tinggi juga bisa berkembang menjadi eklampsia yang ditandai dengan kejang.

Mengenali tanda bahaya kehamilan trimester 2 sejak dini sangatlah penting agar ibu hamil bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begitu, risiko komplikasi dapat dicegah dan kesehatan ibu serta janin tetap terjaga hingga persalinan.

Untuk menjaga kehamilan tetap sehat, pastikan untuk selalu berkonsultasi ke dokter secara rutin ya. Sekarang, Bumil bisa melakukan konsultasi tanpa perlu keluar rumah dengan menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter lho, untuk memperoleh jawaban cepat dan tepat.