Ibu hamil perlu mengenali ciri-ciri keguguran tanpa perdarahan. Pasalnya, meski perdarahan adalah tanda keguguran yang paling umum, tetapi terkadang keguguran juga bisa terjadi tanpa adanya perdarahan, lho. Yuk, kenali ciri-cirinya di sini.

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab keguguran, mulai dari cedera, kelelahan, infeksi, kelainan genetik pada janin, hingga gangguan hormon. Umumnya, keguguran ditandai dengan keluarnya darah dari vagina. Perdarahan saat keguguran ini terjadi akibat luruhnya lapisan dinding rahim dan janin.

Kenali Ciri-ciri Keguguran Tanpa Perdarahan - Alodokter

Walau demikian, pada beberapa kasus, keguguran bisa terjadi tanpa adanya pengosongan rahim, padahal janin sebenarnya telah meninggal. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya keguguran tanpa perdarahan.

Kondisi tersebut dikenal dengan istilah keguguran yang tidak diketahui (missed miscarriage). Tidak adanya darah yang keluar kerap kali menyebabkan ibu hamil tak menyadari bahwa kandungannya telah gugur. Biasanya, kondisi ini terjadi di trimester awal kehamilan, tapi bisa juga di usia kehamilan lebih tua.

Ciri-ciri Keguguran Tanpa Perdarahan

Berikut ini adalah ciri-ciri keguguran tanpa perdarahan yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil:

Berkurangnya gejala dan tanda kehamilan

Saat hamil, terutama pada masa-masa awal kehamilan, biasanya akan muncul berbagai tanda kehamilan, seperti mual, muntah, dan nyeri payudara.

Nah, apabila tanda kehamilan yang sebelumnya kerap Bumil rasakan tiba-tiba frekuensinya berkurang atau menghilang sama sekali, maka ini patut diwaspadai, ya. Pasalnya, hal tersebut bisa menjadi salah satu ciri-ciri keguguran tanpa perdarahan.

Nyeri pada beberapa bagian tubuh

Nyeri yang terasa pada panggul, perut, atau punggung bawah juga bisa menjadi salah satu ciri keguguran tanpa perdarahan. Nyeri akibat keguguran biasanya terasa lebih hebat daripada nyeri haid. Rasa nyeri tersebut bisa muncul terus-menerus atau bisa juga sesekali saja.

Jadi, bila Bumil merasakan gejala ini, sebaiknya jangan diabaikan, ya. Ada baiknya Bumil langsung konsultasikan ke dokter.

Keluarnya cairan atau jaringan dari vagina

Keluarnya cairan kecokelatan atau jaringan yang mirip gumpalan daging dari vagina juga perlu diwaspadai sebagai ciri keguguran tanpa perdarahan. Bila Bumil mengalami hal ini, simpanlah jaringan yang keluar dari vagina di dalam suatu wadah.

Setelah itu, Bumil bisa berkonsultasi ke dokter dan menunjukkan jaringan yang keluar dari vagina. Hal ini penting untuk memastikan apakah Bumil mengalami keguguran atau bukan.

Pada beberapa kasus, ibu hamil yang mengalami keguguran tanpa perdarahan juga mungkin bisa mengalami gejala lain, seperti kram perut mendadak atau kram yang mirip dengan saat menstruasi serta lemas atau mudah lelah.

Selain ketiga tanda di atas, terkadang ibu hamil yang mengalami keguguran tanpa perdarahan bisa saja tidak mengalami gejala sama sekali. Hal ini membuat mereka tidak menyadari bahwa janinnya telah tiada.

Oleh karena itu, Bumil dianjurkan untuk rutin menjalani pemeriksaan kandungan ke dokter. Dengan memeriksakan kandungan secara rutin, kondisi janin bisa selalu dipantau, dan jika ada masalah kesehatan yang terdeteksi, penanganan bisa segera diberikan.

Diagnosis dan Penanganan Keguguran Tanpa Perdarahan

Apabila Bumil mengalami ciri-ciri keguguran tanpa perdarahan seperti di atas, segeralah periksakan diri ke dokter. Untuk menentukan apakah Bumil mengalami keguguran atau tidak, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan.

Umumnya, untuk mendiagnosis keguguran tanpa perdarahan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti USG, untuk memeriksa kondisi janin dan plasenta di dalam rahim.

Selain itu, dokter juga mungkin akan meminta Bumil melakukan tes darah untuk mendeteksi hormon kehamilan hcG. Hormon ini seharusnya meningkat saat kehamilan.

Ibu hamil yang didiagnosis mengalami keguguran bisa menunggu beberapa minggu sampai terjadi perdarahan secara alami dan janin bisa keluar dengan sendirinya tanpa kuretase. Bila janin tak kunjung keluar, dokter bisa memberikan obat-obatan atau melakukan prosedur kuretase untuk mengeluarkan janin.

Selama 1–2 minggu setelah keguguran, Bumil mungkin masih bisa mengalami perdarahan. Hal ini normal terjadi. Namun, bila darah yang keluar banyak atau perdarahan tersebut muncul beserta gejala lain, seperti demam atau nyeri berat, segeralah hubungi dokter, agar Bumil bisa mendapat penanganan yang tepat.

Keguguran tentu bisa membuat Bumil merasa shock, sedih, dan kecewa. Namun, cobalah untuk tetap berpikir positif dan semangat untuk mencoba lagi, ya. Meski telah mengalami keguguran, Bumil masih memiliki kesempatan untuk bisa hamil lagi, kok.