Tanda-tanda keguguran penting diketahui oleh ibu hamil. Meskipun bukan hal yang diinginkan, keguguran merupakan risiko yang dapat terjadi dalam setiap kehamilan. Dengan mengetahui sedini mungkin, bahaya yang dapat mengintai ibu akibat keguguran bisa dihindari.

Saat terjadi keguguran, darah akan keluar beserta gumpalan yang merupakan jaringan janin. Ini adalah tanda-tanda keguguran yang paling utama. Beberapa kasus keguguran tidak memerlukan tindakan dokter, tetapi sebagian lainnya memerlukan kuretase untuk membersihkan sisa jaringan janin yang masih tertinggal di dalam rahim.

5 Tanda-Tanda Keguguran yang Harus Diwaspadai - Alodokter

Pasalnya, jika sisa jaringan dibiarkan di dalam rahim, risiko terjadinya perdaharan hebat dan infeksi bisa makin tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda keguguran agar pemeriksaan dan penanganannya bisa dilakukan sedini mungkin.

Ini Tanda-Tanda Keguguran

Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda keguguran yang harus ibu hamil waspadai dan memerlukan pertolongan medis:

1. Perdarahan

Perdarahan atau keluarnya bercak darah merupakan tanda awal keguguran. Namun, tidak semua perdarahan akan berakhir dengan keguguran. Perdarahan ringan dengan bercak berwarna merah muda atau cokelat biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Perdarahan ringan juga umumnya berlangsung selama 1–2 minggu.

Namun, jika yang keluar adalah darah berwarna merah cerah dengan jumlah yang banyak atau gumpalan berwarna merah muda, bisa jadi perdarahan tersebut menandakan keguguran. Segera hubungi dokter jika positif hamil tetapi keluar darah terus-menerus, baik ringan maupun hebat.

2. Nyeri

Perdarahan yang disertai rasa nyeri patut diwaspadai sebagai tanda-tanda keguguran. Bagian tubuh yang terasa nyeri biasanya adalah panggul, perut, dan punggung belakang. Rasa nyeri ini dapat terasa lebih hebat dibandingkan nyeri haid dan muncul terus-menerus atau sesekali.

3. Pergerakan janin berkurang

Umumnya, keguguran terjadi saat usia kehamilan belum mencapai 20 minggu. Namun, keguguran terlambat (late miscarriage) dapat terjadi pada usia kehamilan 12–24 minggu.

Salah satu tanda dari late miscarriage adalah adanya penurunan pergerakan janin. Oleh karena itu, Bumil perlu waspada jika janin tidak bergerak selama beberapa hari dan segera periksakan kondisi kehamilan ke dokter.

4. Perubahan gejala kehamilan

Perubahan gejala kehamilan, seperti tidak lagi mual atau muntah, bisa menjadi tanda-tanda keguguran. Namun, perlu diingat bahwa perubahan ini juga dapat terjadi karena adanya faktor lain, seperti hormon kehamilan. Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter jika Bumil merasakan perubahan gejala kehamilan.

5. Keluar cairan atau jaringan dari vagina

Cairan atau jaringan yang keluar dari vagina dapat menjadi tanda-tanda keguguran. Jika Bumil mengalami kondisi ini, letakkan jaringan di dalam wadah yang bersih, lalu bawalah ke dokter untuk mendapatkan analisis lebih lanjut.

Perdarahan pada trimester awal juga tidak selalu berkaitan dengan keguguran karena banyak ibu hamil yang tetap bisa melanjutkan kehamilan dan melahirkan bayi dengan sehat.

Keadaan di mana janin dan kehamilan masih dapat dipertahankan walau sudah muncul tanda-tanda keguguran disebut dengan ancaman keguguran atau abortus iminens (threatened abortion).

Penyebab dan Faktor Risiko Keguguran

Sebagian besar keguguran terjadi pada trimester pertama dan umumnya disebabkan oleh kelainan kromosom pada janin. Kondisi ini membuat janin tidak dapat berkembang secara normal sehingga menyebabkan keguguran. Selain itu, gangguan perkembangan plasenta juga berisiko menyebabkan keguguran.

Sementara itu, keguguran pada trimester kedua biasanya disebabkan oleh kondisi kesehatan ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, lupus, penyakit tiroid, rubella, malaria, atau penyakit menular seksual, rentan mengalami keguguran.

Keguguran pada trimester kedua juga dapat disebabkan oleh infeksi pada janin, konsumsi obat-obatan tertentu, keracunan makanan, atau lemahnya leher rahim.

Selain itu, ada beberapa tipe wanita yang rentan mengalami keguguran, antara lain:

  • Usia ibu saat mengandung di atas 35 tahun
  • Riwayat keguguran sebelumnya
  • Gaya hidup yang tidak sehat saat hamil, seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, atau penyalahgunaan narkoba
  • Terpapar radiasi atau racun di tempat kerja atau lingkungan tempat tinggal
  • Pembukaan leher rahim yang terlalu dini tanpa adanya tanda-tanda persalinan
  • Berat badan yang terlalu kurus atau terlalu gemuk
  • Adanya kelainan anatomi pada rahim

Tanda-tanda keguguran harus dipahami oleh setiap ibu hamil guna menepis berbagai pandangan keliru mengenai penyebab keguguran. Pasalnya, ada banyak beredar mitos penyebab keguguran yang beredar, misalnya keguguran karena konsumsi makanan pedas atau bepergian dengan pesawat.

Bila Bumil mengalami tanda-tanda keguguran yang telah disebutkan di atas, segera periksakan kondisi kehamilan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin demi menjaga kesehatan ibu dan janin.