Efek samping CT scan bisa saja timbul akibat penggunaan zat kontras, yaitu zat yang digunakan untuk memperjelas gambar atau tampilan kondisi organ di dalam tubuh. Selain itu, efek samping CT scan bisa terjadi akibat paparan radiasi yang berlebihan jika pemeriksaan CT scan terlalu sering dilakukan.

CT scan merupakan salah satu jenis pemeriksaan radiologis yang dilakukan untuk melihat kondisi organ-organ di dalam tubuh. Pemeriksaan ini sering kali diperlukan untuk mendiagnosis kondisi medis atau penyakit, memandu prosedur medis, dan memantau respons pengobatan tertentu, misalnya kemoterapi.

Efek Samping CT Scan, Inilah yang Perlu Anda Ketahui - Alodokter

Meski umumnya aman, efek samping CT scan juga bisa terjadi, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.

Efek Samping CT Scan yang Penting Diketahui

Meski jarang terjadi, CT scan juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut ini adalah beberapa efek samping CT scan yang dapat terjadi:

Reaksi terhadap zat kontras

CT scan dapat dilakukan dengan atau tanpa zat kontras. Zat kontras, biasanya mengandung yodium, diberikan lewat suntikan untuk membantu memperjelas gambar organ, pembuluh darah, atau jaringan tubuh tertentu.

Penggunaan zat kontras dapat menyebabkan reaksi alergi atau memengaruhi fungsi organ, khususnya ginjal. Oleh karena itu, zat kontras tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, asma, penyakit jantung, atau gangguan tiroid.

Berikut adalah efek samping dari penggunaan zat kontras pada CT scan yang sering ditemui:

  • Reaksi alergi ringan, seperti ruam, gatal, dan bengkak-bengkak di kulit
  • Batuk
  • Pusing
  • Kram perut
  • Sembelit
  • Mual dan muntah

Meski jarang terjadi, reaksi alergi parah seperti anafilaksis juga dapat terjadi. Gejalanya antara lain sesak napas, pembengkakan wajah, sumbatan saluran napas, serta detak jantung yang cepat. Jika tidak segera ditangani, anafilaksis bisa menyebabkan kejang, koma, hingga kematian.

Untuk mengurangi risiko efek samping CT scan, dokter biasanya memberikan obat antihistamin atau kortikosteroid pada pasien yang memiliki riwayat alergi sebelum disuntikkan zat kontras.

Paparan radiasi yang berlebihan

Pemeriksaan CT scan memanfaatkan radiasi sinar-X berkekuatan tinggi. Paparan radiasi tingkat tinggi ini bisa berbahaya dan dapat merusak DNA sel-sel tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Namun, risiko ini sangat kecil pada orang yang menjalani prosedur CT scan sesekali. Peningkatan risiko terjadinya kanker akibat efek samping CT scan umumnya baru terjadi ketika seseorang sering melakukan prosedur tersebut.

Terlepas dari risikonya, ketika Anda telah direkomendasikan oleh dokter untuk melakukan prosedur CT scan, manfaat yang didapatkan dari hasil CT scan akan jauh lebih besar daripada potensi risiko paparan radiasi yang mungkin terjadi.

Selain berbagai risiko di atas, pemeriksaan CT scan juga lebih berisiko menimbulkan efek samping pada anak-anak. Sementara itu, pada ibu hamil, pemeriksaan CT scan bisa menyebabkan bayi terlahir cacat.

Oleh karena itu, guna mengantisipasi efek samping CT scan pada kelompok tersebut, dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya sebaik mungkin. Bila memungkinkan, dokter akan menyarankan jenis pemeriksaan lain yang lebih aman bagi anak-anak maupun ibu hamil.

Untuk meminimalkan risiko terjadinya efek samping CT scan, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter terlebih dahulu melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER sebelum menjalani pemeriksaan ini. 

Nantinya, dokter akan mempertimbangkan manfaat serta risiko dari pemeriksaan ini, dan bila memungkinkan, dokter akan menyarankan jenis pemeriksaan lain yang lebih aman.