Albuminuria adalah kondisi saat kandungan protein di dalam urine terlalu tinggi. Hal ini bisa menjadi tanda ginjal bocor atau mengalami kerusakan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya agar dapat segera dilakukan penanganan yang tepat.

Darah terdiri dari berbagai komponen, salah satunya plasma darah. Bagian ini mengandung banyak protein jenis albumin yang berfungsi untuk mengontrol tekanan darah dan mengangkut senyawa seperti hormon.

Kenali Gejala Albuminuria dan Penanganannya - Alodokter

Saat darah mengalir ke ginjal, albumin akan menetap di pembuluh darah, tetapi limbah dalam plasma darah akan dibuang melalui urine. Namun, pada kondisi albuminuria, albumin dapat bocor atau masuk ke urine sehingga protein ini bisa terdeteksi dalam air seni melalui tes urine.

Albuminuria juga sering disebut ginjal bocor atau proteinuria. Beberapa penyebabnya adalah hipertensi, diabetes, lupus, preeklamsia, atau infeksi ginjal. Risiko terjadinya albuminuria juga meningkat pada orang yang obesitas, berusia di atas 65 tahun, dan hamil di usia 40 tahun ke atas.

Gejala Albuminuria

Pada tahap awal albuminuria sangat jarang menimbulkan gejala. Namun, saat sudah memasuki tahap lanjut, penderitanya bisa merasakan gejala berikut ini:

  • Pembengkakan di wajah, perut, tangan, kaki, atau pergelangan kaki
  • Kencing berbusa atau berbuih
  • Sering buang air kecil
  • Kram otot di malam hari
  • Mual
  • Muntah
  • Penurunan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Sesak napas

Untuk memastikan diagnosis albuminuria dan mendeteksi penyebab yang mendasarinya, dokter akan menyarankan penderitanya untuk melakukan serangkaian pemeriksaan.

Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan adalah pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan fungsi ginjal melalui tes urine, tes darah, serta tes kadar albumin dan kreatinin. Bila diperlukan, pemeriksaan pendukung dengan USG ginjal atau CT scan juga dapat dilakukan.

Penanganan Albuminuria

Setelah penyebab albuminuria diketahui, dokter akan mengatasi penyakit yang mendasarinya dan meredakan gejala yang penderita alami, misalnya dengan meresepkan obat-obatan dan menganjurkan perubahan gaya hidup. Berikut ini adalah penjelasannya:

Obat-obatan

Pemberian obat untuk mengatasi albuminuria perlu diberikan sesuai dengan kondisi medis yang memicunya. Jika penyebab albuminuria adalah diabetes, penderita akan diberi obat antidiabetes. Sementara itu, bila penyebabnya hipertensi, penderita akan diberi obat penurun tekanan darah.

Untuk pasien ibu hamil, biasanya kondisi preeklamsia yang menyebabkan albuminuria akan membaik setelah melahirkan. Namun, dokter juga bisa meresepkan obat penurun tekanan darah untuk mengontrol tekanan darah tinggi selama kehamilan.

Sementara itu, penderita albuminuria akibat infeksi ginjal harus menjalani perawatan di rumah sakit, terutama jika menunjukkan tanda sepsis atau infeksi berat. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga dokter akan menanganinya dengan pemberian antibiotik melalui infus.

Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup yang disarankan adalah mengubah pola makan dan kebiasaan tidak sehat. Penderitanya dianjurkan menjalani pola makan rendah garam, kolesterol, dan lemak serta tinggi akan asupan buah dan sayuran. Pola makan tersebut diketahui baik untuk ginjal.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa pola makan rendah garam dapat menjaga kesehatan ginjal dan menurunkan kadar protein dalam urine. Selain itu, penderita albuminuria juga perlu rutin berolahraga dan berhenti merokok.

Bila Anda mengalami beberapa gejala albuminuria yang telah disebutkan di atas, terlebih jika Anda juga menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau sedang hamil, sebaiknya periksakan kondisi Anda ke dokter untuk menentukan penyebabnya dan mendapat pengobatan bila diperlukan.