Penyakit kardiovaskuler terjadi karena adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung dan stroke merupakan dua penyakit kardiovaskuler yang paling dikenal. Selain itu, ada juga penyakit kardiovaskular lainnya yang umum terjadi dan perlu diwaspadai.

Di Indonesia, penyakit kardiovaskuler menyebabkan sekitar 651.481 kematian setiap tahunnya. Pola hidup tidak sehat, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, tidak rutin berolahraga, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol secara berlebihan, merupakan beberapa faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.

6 Penyakit Kardiovaskuler yang Paling Umum Terjadi - Alodokter

Berbagai Jenis Penyakit Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Saat ada gangguan maupun penyumbatan di bagian tersebut, sirkulasi darah di tubuh menjadi terganggu dan bisa menimbulkan berbagai penyakit kardiovaskuler.

Berikut ini adalah berbagai penyakit kardiovaskuler yang paling umum terjadi dan perlu diwaspadai:

1. Aritmia

Aritmia adalah kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak normal, seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Penyakit kardiovaskuler ini terjadi ketika implus elektrik yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik.

2. Penyakit jantung koroner (PJK)

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyumbatan atau penyempitan di pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan plak. Kondisi ini membuat pasokan darah menuju jantung menjadi berkurang. Jika tidak segera ditangani, penyakit kardiovaskuler ini dapat menyebabkan serangan jantung, aritmia, dan gagal jantung.

3. Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan penyakit kardiovaskuler yang terjadi akibat kelainan otot jantung. Kondisi ini ditandai dengan melemahnya kemampuan jantung untuk memompa darah. Kardiomiopati dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan katup jantung, penggumpalan darah, gagal jantung, hingga henti jantung.

4. Stroke

Stroke terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa pasokan darah yang cukup, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sel-sel di otak akan rusak dan menyebabkan penyakit kardiovaskuler berupa stroke.

5. Deep vein thrombosis (DVT)

Deep vein thrombosis atau trombosis vena dalam adalah penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh gumpalan darah di pembuluh darah vena. Biasanya kondisi ini terjadi di kaki. Pada beberapa kasus, gumpalan darah dapat ikut dalam aliran darah ke paru-paru dan menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli paru.

6. Penyakit arteri perifer

Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer terjadi ketika aliran darah menuju kaki tersumbat akibat penumpukan plak di pembuluh darah arteri. Penyakit kardiovaskuler ini bisa membuat kaki kekurangan suplai darah, sehingga menimbulkan rasa sakit ketika berjalan.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Kardiovakuler

Sebagian besar penyakit kardiovaskuler dapat dicegah dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskuler, seperti:

1. Berhenti merokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung. Hal ini karena bahan kimia di rokok dapat merusak dan menyebabkan penyempitan di pembuluh darah. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berhenti merokok untuk mencegah munculnya penyakit jantung atau penyakit kardiovaskuler lainnya.

2. Batasi makanan berlemak

Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kolesterol di dalam darah. Kolesterol yang menumpuk ini berpotensi menyumbat pembuluh darah jantung dan menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskuler, seperti serangan jantung dan stroke.

3. Olahraga secara rutin

Melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin akan menurunkan kolesterol dan tekanan darah serta menurunkan berat badan. Hal ini akan membantu menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk berolahraga, seperti berjalan, naik sepeda, atau berenang.

4. Konsumsi banyak serat

Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam darah, sehingga membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung. Penuhilah kebutuhan serat Anda, setidaknya 20–35 gram per hari, dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Selain beberapa cara di atas, Anda juga disarankan untuk mempertahankan berat badan ideal, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan memeriksakan kesehatan secara rutin ke dokter, terutama jika memiliki faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler tidak boleh dianggap remeh karena dapat menimbulkan masalah serius pada seluruh bagian tubuh. Oleh karena itu, jagalah kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda sebelum mengalami gangguan.