Kista ginjal merupakan kondisi yang ditandai dengan terbentuknya kantung berisi cairan di jaringan ginjal. Kondisi ini biasanya tidak menyebabkan gejala. Namun, bila sudah tumbuh besar dan menekan organ lain, penanganan perlu segara dilakukan guna mencegah komplikasi.

Kista ginjal umumnya muncul pada salah satu ginjal saja, tetapi bisa juga tumbuh di kedua ginjal. Kista yang berukuran kecil sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, bila ukurannya membesar, gejala pun dapat muncul dan biasanya berupa nyeri pinggang, urine berwarna gelap, demam, hingga pembengkakan pada perut.

Kenali Penyebab Kista Ginjal dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Kista ginjal biasanya terdeteksi secara tidak sengaja saat seseorang melakukan medical check up atau menjalani tes pencitraan, seperti CT scan dan MRI pada ginjal guna mendeteksi gangguan kesehatan lain.

Penyebab Kista Ginjal

Penyebab kista ginjal hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, satu teori menunjukkan bahwa kista ginjal dapat berkembang ketika lapisan permukaan ginjal melemah dan membentuk kantung. Kantung ini kemudian terisi oleh cairan dan akhirnya berkembang menjadi kista.

Kista ginjal dapat dialami siapa saja. Namun, pria berisiko 2 kali lebih tinggi untuk terkena penyakit ini. Risiko munculnya kista ginjal juga semakin besar seiring bertambahnya usia.

Meski hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut, sebuah data menujukkan bahwa sekitar 25% orang terkena kista ginjal saat usianya menginjak 40 tahun. Sementara pada lansia usia 50 tahun, ditemukan sebanyak 50% yang menderita kista ginjal.

Cara Mengatasi Kista Ginjal

Pada kebanyakan kasus, kista ginjal tidak membutuhkan penanganan bila tidak ada gejala yang dirasakan dan tidak ada penurunan fungsi ginjal. Namun, Anda tetap harus rutin melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan adanya pembesaran kista di kemudian hari.

Jika dalam pemeriksaan ukuran kista terlihat semakin membesar, dokter akan merekomendasikan tindakan tertentu guna menghilangkan kista ginjal tersebut. Pasalnya, kondisi tersebut bisa membuat fungsi ginjal maupun organ tubuh lainnya terganggu.

Efeknya, gejala berupa demam, sering buang air kecil, urine mengandung darah, sakit perut, dan nyeri punggung bisa saja muncul. Untuk mengatasi kista ginjal yang membesar, dokter biasanya akan merekomendasikan tindakan berupa:

Aspirasi dan skleroterapi

Salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kista ginjal adalah aspirasi kista dan skleroterapi. Tindakan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan jarum tipis panjang ke kista untuk mengeringkan atau menyedot cairan di dalamnya.

Setelah cairan dikeluarkan, rongga atau kantung kista tersebut akan diisi dengan cairan khusus. Tujuannya agar jaringan tersebut mengeras dan tidak memicu kista terbentuk kembali.

Laparoskopi

Tindakan operasi untuk pengangkatan kista juga dapat menjadi pilihan terakhir, bila kista sudah terlalu besar dan menimbulkan nyeri berat, infeksi, hematuria, atau tekanan darah tinggi. Saat prosedur operasi pengangkatan kista dilakukan, dokter akan melakukan pembiusan.

Itulah penyebab dan cara mengatasi kista ginjal yang perlu diketahui. Meski sebagian besar kasus kista ginjal tidak menimbulkan gejala dan tidak menurunkan fungsi ginjal, tetapi Anda sebaiknya tidak menganggapnya sepele.

Bila Anda terdiagnosis memiliki kista ginjal, lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter. Ini penting dilakukan untuk meminimalkan risiko terjadinya komplikasi, seperti infeksi ginjal, kista pecah, atau hidronefrosis.