Struktur paru-paru memegang peranan penting dalam memastikan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup dan membuang karbon dioksida secara optimal. Bentuk, ukuran, dan komponen penyusunnya didesain khusus agar mampu mendukung proses pernapasan setiap saat. 

Sering kali, paru-paru disebut sebagai bagian utama dari sistem pernapasan, tetapi struktur paru-paru merupakan istilah yang menggambarkan detail bagian-bagian penyusunnya, seperti bronkus, alveolus, pleura, dan jaringan ikat.

Kenali Struktur Paru-Paru dan Cara Kerjanya dalam Tubuh - Alodokter

Memahami struktur paru-paru sangat penting, baik bagi pelajar yang sedang belajar biologi maupun pasien dengan penyakit paru-paru. Pengetahuan ini dapat membantu Anda mengenali gangguan yang dapat menyerang struktur paru-paru dan langkah pencegahan yang tepat.

Bagian Utama Struktur Paru-Paru

Struktur paru-paru terdiri dari beberapa komponen utama yang saling mendukung untuk menjalankan proses pertukaran gas. Berikut bagian utama struktur paru-paru beserta fungsinya:

  • Bronkus dan bronkiolus, yaitu saluran utama yang membawa udara dari trakea ke bagian-bagian kecil di dalam paru-paru
  • Alveolus, yaitu kantong-kantong udara kecil tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida
  • Pleura, yaitu selaput tipis yang membungkus paru-paru dan membantu mengurangi gesekan saat bernapas
  • Jaringan ikat, yaitu jaringan yang memberikan kekuatan serta menjaga elastisitas paru-paru
  • Pembuluh darah paru-paru, yaitu pembuluh darah yang berfungsi mengangkut darah dari dan ke jantung, agar oksigen masuk ke sirkulasi tubuh

Setiap bagian memiliki bentuk dan ukuran khas, misalnya paru-paru kanan umumnya berukuran lebih besar dibanding paru-paru kiri karena memberi ruang bagi jantung. Permukaan paru-paru juga kenyal dan ringan, sehingga mudah mengembang dan mengempis saat bernapas.

Cara Kerja Struktur Paru-Paru dalam Pernapasan

Agar kebutuhan oksigen tubuh terpenuhi, struktur paru-paru menjalankan proses utama berikut:

1. Mengalirkan udara

Udara yang kita hirup masuk melalui hidung atau mulut, kemudian melewati saluran pernapasan atas. Setelah itu, udara bergerak ke trakea (batang tenggorok) yang berfungsi sebagai jalan utama ke paru-paru. 

Dari trakea, udara menuju bronkus (cabang utama paru-paru), lalu bercabang menjadi bronkiolus (saluran kecil) yang mengantarkan udara langsung ke bagian terdalam paru-paru, yaitu alveolus. Proses ini memastikan oksigen dari udara dapat sampai ke tempat pertukaran gas dengan lancar.

2. Pertukaran gas

Di dalam alveolus, terjadi proses penting di mana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam darah. Dinding alveolus sangat tipis dan dikelilingi pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Oksigen dari udara yang kita hirup akan menembus dinding alveolus dan masuk ke aliran darah. 

Pada saat yang sama, karbon dioksida yang merupakan sisa metabolisme tubuh, berpindah dari darah ke alveolus untuk kemudian dikeluarkan saat kita mengembuskan napas. Proses pertukaran gas ini otomatis dan berlangsung sangat cepat setiap kali kita bernapas.

3. Mengatur tekanan dan volume

Struktur paru-paru memiliki jaringan elastis yang memungkinkan organ ini mengembang saat kita menarik napas (inspirasi) dan mengempis saat mengembuskan napas (ekspirasi). Proses ini juga dibantu oleh otot-otot pernapasan, terutama diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk. 

Saat diafragma berkontraksi, rongga dada membesar dan tekanan di paru-paru menurun, sehingga udara mudah masuk. Saat diafragma relaksasi, rongga dada menyempit, tekanan di paru-paru meningkat, sehingga udara terdorong keluar. Mekanisme pengaturan tekanan dan volume ini membuat pertukaran udara berjalan efektif.

Penyakit yang Dapat Merusak Struktur Paru-Paru

Ada beberapa penyakit yang dapat merusak struktur paru-paru, antara lain:

  • Pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveolus dan mengganggu fungsi pernapasan
  • Tuberkulosis (TBC) yang menyebabkan kerusakan serta jaringan parut pada paru-paru
  • Kanker paru-paru yang memicu perubahan bentuk dan fungsi jaringan paru secara permanen
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang merusak saluran napas kecil dan alveolus sehingga paru-paru menjadi kurang elastis
  • Fibrosis paru yang membuat paru-paru menjadi kaku akibat pembentukan jaringan parut

Kondisi yang bisa merusak struktur paru-paru ini bisa terjadi akibat beberapa faktor. Berikut di antaranya:

  • Kebiasaan merokok, baik rokok tembakau maupun elektrik
  • Paparan polusi udara
  • Infeksi pernapasan berulang
  • Paparan zat kimia atau toksin
  • Kurangnya aktivitas fisik

Untuk mencegah gangguan pada struktur paru-paru, menjaga kesehatan organ ini sangat penting, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti kebiasaan merokok atau sering terpapar polusi. Rutin berolahraga, menghindari asap rokok, serta kerja/tinggal di lingkungan yang bersih dapat membantu melindungi struktur paru-paru. 

Selain itu, jangan abaikan keluhan napas yang sering kambuh, karena bisa menjadi tanda awal adanya gangguan serius.

Jika Anda mengalami sesak napas, batuk yang tidak kunjung reda, atau merasa mudah lelah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan deteksi dan penanganan dini, gangguan pada struktur paru-paru bisa dicegah agar tidak semakin parah. 

Untuk informasi dan saran medis yang cepat, Anda juga dapat menggunakan fitur Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER dan mendapatkan jawaban langsung dari tenaga medis tepercaya.