Keputihan seperti ampas tahu sering kali membuat wanita merasa khawatir dan tidak nyaman. Ciri-ciri ini bukanlah keputihan yang normal, melainkan bisa menjadi tanda infeksi jamur.

Keputihan adalah cairan alami yang dikeluarkan oleh vagina untuk menjaga kebersihan dan kelembapannya. Namun, keputihan seperti ampas tahu, sebaiknya tidak diabaikan. Keluhan ini dapat menjadi tanda infeksi jamur, khususnya kandidiasis vagina.

Keputihan seperti Ampas Tahu, Tanda Infeksi yang Harus Diwaspadai - Alodokter

Ciri-Ciri Keputihan seperti Ampas Tahu

Keputihan yang tidak normal umumnya menunjukkan gejala dan tanda tertentu. Berikut ini adalah beberapa ciri keputihan seperti ampas tahu:

  • Konsistensi keputihan menggumpal seperti ampas tahu, tampak putih pekat, dan menempel di dinding vagina
  • Menimbulkan rasa gatal atau perih di sekitar vagina
  • Bau agak asam atau tidak sedap yang berbeda dari bau keputihan normal
  • Bagian luar vagina bisa tampak merah, bengkak, dan terasa nyeri

Sementara itu, keputihan yang normal umumnya berwarna bening atau sedikit putih, konsistensinya encer atau agak kental, tidak menimbulkan bau menyengat, tidak menyebabkan rasa gatal atau perih di vagina, dan jumlahnya bisa meningkat saat masa subur.

Penyebab dan Faktor Risiko Keputihan seperti Ampas Tahu

Keputihan seperti ampas tahu umumnya disebabkan oleh infeksi jamur, terutama jamur Candida albicans. Jamur ini bisa berkembang biak dengan cepat jika keseimbangan bakteri normal dalam vagina terganggu. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat memicu pertumbuhan jamur dan gejala keputihan seperti ampas tahu:

1. Penggunaan antibiotik jangka panjang

Antibiotik memang bermanfaat untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Namun, jika digunakan terlalu lama atau tanpa pengawasan dokter, antibiotik dapat membunuh bakteri baik di vagina yang sebenarnya berfungsi menjaga keseimbangan alami.

Jika bakteri baik ini berkurang, jamur Candida bisa tumbuh berlebihan dengan cepat, sehingga memicu keputihan yang menggumpal seperti ampas tahu.

2. Diabetes yang tidak diobati

Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes menciptakan lingkungan yang “disukai” jamur untuk berkembang biak. Selain itu, sistem imun orang dengan diabetes juga cenderung melemah sehingga tidak mampu melawan pertumbuhan jamur dengan efektif.

Oleh karena itu, wanita dengan diabetes yang sering lupa minum obat atau jarang memeriksa gula darah bisa mengalami keputihan yang lebih sering, bahkan jika sudah membersihkan area intim dengan baik.

3. Kehamilan

Perubahan hormon selama hamil, terutama meningkatnya hormon estrogen, dapat menyebabkan perubahan pada pH dan keseimbangan flora di vagina. Kondisi ini membuat jamur lebih mudah tumbuh, sehingga ibu hamil rentan mengalami keputihan seperti ampas tahu.

4. Membersihkan vagina dengan cara yang kurang tepat

Membersihkan vagina dengan sabun yang bearoma, antiseptik, atau melakukan douching (membilas bagian dalam vagina) justru dapat mengganggu keseimbangan flora alami dan pH vagina. Hal ini membuat jamur lebih mudah berkembang dan memicu keputihan seperti ampas tahu.

5. Pakaian dalam yang lembap dan ketat

Pakaian dalam yang basah atau berbahan tidak menyerap keringat, seperti sintetis, serta kebiasaan mengenakan celana dalam yang terlalu ketat, membuat area kewanitaan menjadi lembap dan hangat. Suasana ini sangat digemari jamur untuk tumbuh.

Sebagai contoh, wanita yang berkeringat banyak setelah olahraga tetapi menunda mengganti celana dalam, atau sering mengenakan pakaian dalam ketat berbahan nilon, rentan mengalami keputihan menggumpal seperti ampas tahu.

6. Sistem kekebalan tubuh yang menurun

Seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit kronis atau penggunaan obat imunosupresan (obat penekan kekebalan tubuh), lebih berisiko mengalami infeksi jamur. Pada kondisi ini, tubuh tidak mampu melawan pertumbuhan jamur sehingga infeksi lebih mudah terjadi.

Meskipun infeksi jamur vagina biasanya tidak berbahaya, keputihan seperti ampas tahu yang berlangsung lama bisa menyebabkan gatal yang tak tertahankan, nyeri saat buang air kecil, atau rasa sakit saat berhubungan intim. Selain itu, infeksi jamur bisa kembali, jika keluhan ini tidak diobati atau kebiasaan kurang sehat tetap dilakukan.

Menjaga kebersihan area kewanitaan sangat penting untuk mencegah keputihan seperti ampas tahu. Gunakan celana dalam berbahan katun, hindari penggunaan wewangian di area intim, dan gantilah pakaian dalam yang lembap sesegera mungkin.

Jika Anda mengalami keputihan seperti ampas tahu, jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER guna mendapat saran dan pengobatan yang tepat. Penanganan dini dapat mencegah infeksi berkembang menjadi lebih parah serta menurunkan risiko komplikasi pada kesehatan reproduksi Anda.