Keracunan timbal adalah kondisi ketika seseorang mengalami pengendapan timbal di dalam tubuh. Timbal itu sendiri merupakan unsur kimia berbentuk logam yang sangat beracun bagi tubuh. Racun timbal dapat merusak fungsi organ dan sistem tubuh manusia, terutama anak-anak.

Timbal dapat masuk ke dalam tubuh jika terserap melalui kulit, tertelan, atau terhirup. Tidak ada batas aman untuk kadar timbal dalam tubuh, bahkan kadar timbal yang rendah tetap dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

keracunan timbal, gejala, cara mengobati, alodokter

Ketika memasuki tubuh, timbal akan menyebar melalui darah ke berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan hati. Setelah itu, timbal akan mengendap di gigi dan tulang dalam waktu yang lama.

Meskipun dalam jumlah kecil, paparan timbal secara terus-menerus akan menyebabkan akumulasi timbal di dalam tubuh sampai kadarnya cukup untuk menimbulkan gejala keracunan. Proses akumulasi racun timbal hingga akhirnya menimbulkan gejala bisa berlangsung dalam hitungan bulan hingga tahun.

Anak-anak berusia di bawah 6 tahun merupakan kelompok yang rentan terhadap keracunan timbal karena sering memasukkan benda atau jari tangan ke dalam mulut. Meski begitu, siapa pun bisa saja mengalami  keracunan timbal.

Penyebab Keracunan Timbal

Umumnya, keracunan timbal terjadi akibat adanya paparan timbal dalam jumlah kecil untuk waktu yang lama.

Timbal merupakan unsur kimia yang secara alami terkandung di dalam bumi. Namun, unsur timbal juga dapat ditemui pada benda-benda yang ada di sekitar manusia, seperti:

  • Pipa air
  • Cat rumah
  • Cat air dan perlengkapan seni
  • Baterai
  • Bensin
  • Kosmetik
  • Mainan anak-anak
  • Makanan kaleng
  • Tanah
  • Debu pada peralatan rumah tangga
  • Keramik

Potensi utama keracunan timbal berasal dari konsumsi air keran yang tersambung dengan pipa atau tangki air logam. Kandungan timbal pada keran, pipa, atau tangki tersebut menyebabkan air terkontaminasi. Jika air ini dikonsumsi dalam jangka panjang, timbal akan mengendap di dalam tubuh dan menyebabkan keracunan.

Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami keracunan timbal, yaitu:

  • Usia
    Bayi dan anak kecil lebih mudah mengalami keracunan timbal dengan efek yang lebih berbahaya.
  • Hobi
    Seseorang yang memiliki hobi membuat perhiasan atau kerajinan tangan dengan menggunakan solder timbal memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar timbal.
  • Tempat tinggal
    Orang yang tinggal di bangunan lama lebih berisiko mengalami keracunan timbal, karena beberapa jenis cat produksi lama masih mengandung kadar timbal yang tinggi. Debu atau serpihan dari cat yang mengandung timbal ini bisa saja terhirup atau termakan oleh penghuni rumah.
    Sekarang, kadar timbal pada cat sudah dibatasi. Namun, di negara berkembang, seperti Indonesia, beberapa cat rumah masih tidak memenuhi batas aman kadar timbal yang disetujui oleh WHO (organisasi kesehatan dunia).
  • Pekerjaan
    Seseorang yang bekerja di pabrik pembuatan baterai atau senjata api, pertambangan, atau tempat pengolahan minyak dan gas bumi memiliki risiko keracunan timbal lebih tinggi.

Gejala Keracunan Timbal

Gejala keracunan timbal biasanya muncul saat kadar timbal di dalam tubuh sudah sangat tinggi. Berikut ini adalah beberapa gejala keracunan timbal yang dapat dialami anak-anak:

  • Mudah merasa lelah, pucat, dan lesu akibat anemia
  • Keterlambatan dalam tumbuh kembang
  • Kesulitan berkonsentrasi dan belajar
  • Perilaku menjadi lebih agresif
  • Nafsu makan dan berat badan menurun
  • Mengalami gangguan makan pica
  • Nyeri perut dan kram
  • Kelemahan pada otot dan sendi
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Konstipasi
  • Kejang
  • Kehilangan kemampuan mendengar
  • Mengeluh mulutnya terasa seperti logam

Sementara bagi orang dewasa, gejala yang dapat dialami akibat keracunan timbal adalah:

  • Hipertensi
  • Nyeri otot dan sendi
  • Sulit tidur
  • Sakit kepala
  • Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
  • Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
  • Sakit kepala
  • Nyeri perut
  • Suasana hati (mood) tidak terkendali
  • Kesulitan memiliki anak

Pada ibu hamil, paparan timbal dapat meningkatkan risiko terjadinya bayi lahir mati, lahir prematur, atau  lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, paparan timbal pada janin dapat menyebabkan keguguran, serta kerusakan pada otak, ginjal, dan sistem saraf janin yang masih berkembang.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala keracunan timbal seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika terjadi gejala akut, seperti nyeri perut hebat disertai kram, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran hingga koma.

Segera ke dokter juga jika Anda atau anak Anda tidak sengaja terpapar timbal dalam jumlah yang besar, misalnya menelan baterai, cat air, atau cat rumah, meskipun tidak terjadi gejala apa-apa pada saat kejadian atau beberapa waktu setelahnya.

Diagnosis Keracunan Timbal

Untuk mendiagnosis keracunan timbal, pertama-tama dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan keluhan yang dialami. Dokter kemudian juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan.

Guna memastikan diagnosis, tes darah bisa menjadi pilihan utama untuk mendeteksi kandungan timbal di dalam tubuh. Kadar timbal dalam darah yang harus diwaspadai dan diawasi, baik untuk anak-anak atau dewasa adalah 5–10 μg/dL. Jika sudah melebihi 45 μg/dL, pengobatan harus segera dilakukan.

Jika diperlukan, dapat dilakukan tes penunjang lainnya, seperti pemeriksaan kadar besi dalam darah, foto Rontgen, dan biopsi sumsum tulang.

Pengobatan Keracunan Timbal

Bagi pasien yang mengalami keracunan timbal dengan kadar rendah, penanganan dapat dilakukan dengan menghindari paparan timbal, seperti menghindari lingkungan yang berisiko tinggi terkontaminasi timbal dan membuang barang yang menjadi sumber kontaminasi. Tindakan ini cukup untuk mengurangi kadar timbal dalam darah.

Bagi pasien yang menderita keracunan timbal dengan kadar tinggi, dokter akan memberikan terapi berupa:

  • Karbon aktif
    Mengonsumsi karbon aktif dapat mengikat timbal di dalam saluran pencernaan untuk dikeluarkan bersama dengan urine.
  • Terapi kelasi dengan EDTA
    Pengobatan ini dilakukan untuk mengikat timbal dalam darah dengan memberi obat calcium disodium ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA). Obat ini diberikan dalam bentuk suntikan ke pembuluh darah.

Tidak semua dampak keracunan timbal dapat diobati, khususnya jika sudah mengakibatkan efek kronis.

Komplikasi Keracunan Timbal

Jika tidak ditangani, keracunan timbal dengan kadar timbal darah yang rendah sekalipun dapat menyebabkan gangguan intelektual permanen dan gangguan perkembangan otak pada anak.

Sementara itu, orang yang keracunan timbal dengan kadar tinggi dan tidak ditangani dapat mengalami komplikasi yang lebih serius, seperti:

  • Gangguan sistem saraf
  • Kejang
  • Kerusakan ginjal
  • Hilang kesadaran
  • Kematian  

Pencegahan Keracunan Timbal

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan timbal, yaitu:

  • Jaga kebersihan tangan
    Untuk mengurangi risiko masuknya debu atau kotoran yang telah terkontaminasi timbal ke mulut, selalu cuci tangan setelah beraktivitas di luar, sebelum makan, dan sebelum tidur.
  • Lepaskan sepatu sebelum memasuki rumah
    Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko masuknya tanah yang mengandung timbal ke dalam rumah.
  • Bersihkan debu dan kotoran di dalam rumah secara rutin
    Bersihkan bagian dalam rumah, termasuk kamar mandi, secara rutin dengan menyapu, mengepel, dan mengelap perabotan rumah menggunakan kain basah.
  • Bersihkan mainan anak secara rutin
    Tindakan ini sebaiknya dilakukan, terutama ketika mainan tersebut sering dibawa keluar rumah. Jika memungkinkan, hindari anak-anak bermain di atas tanah dengan memberikan kotak pasir atau menanam rumput pada tanah di sekitar rumah.
  • Konsumsi makanan bergizi
    Asupan makanan bergizi, seperti kalsium, vitamin C, dan zat besi dapat menekan penyerapan timbal di dalam tubuh, khususnya bagi anak-anak.
  • Cat rumah dengan cat tanpa kandungan timbal
    Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko pengendapan timbal dalam tubuh untuk jangka panjang.
  • Hati-hati ketika menggunakan air keran
    Jika Anda menggunakan pipa ledeng yang mengandung timbal, pastikan Anda membiarkan air mengalir selama 1 menit sebelum digunakan. Hindari menggunakan air panas dari keran untuk membersihkan perlengkapan bayi atau memasak. Gunakan penyaring air jika perlu.

Selain itu, pekerja pabrik disarankan untuk selalu bekerja sesuai prosedur keselamatan kerja, misalnya dengan menggunakan alat pelindung diri untuk mencegah paparan timbal.