Kerion adalah infeksi kulit kepala akibat jamur yang menyebabkan benjolan besar berisi nanah, kemerahan, dan nyeri. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak dan dapat menyebabkan rambut rontok pada area yang terinfeksi. Jika tidak segera ditangani, kerion dapat menimbulkan bekas luka permanen dan kebotakan di kulit kepala.

Kerion umumnya terjadi sebagai komplikasi dari kurap kulit kepala (tinea capitis) yang tidak diobati atau diobati tidak tuntas. Kondisi ini terjadi akibat reaksi imun tubuh yang kuat terhadap infeksi jamur, sehingga menimbulkan peradangan hebat pada kulit kepala yang dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan benjolan berisi nanah.

Kerion

Kerion lebih sering terjadi pada anak usia sekolah, terutama yang sering bermain bersama atau berbagi barang pribadi. Penularan kerion umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau benda yang terkontaminasi, seperti handuk dan sisir. Selain itu, hewan peliharaan seperti kucing dan anjing juga bisa menjadi sumber penularan jamur penyebab penyakit ini.

Penyebab Kerion

Kerion disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita, terutama dari spesies Trichophyton dan Microsporum. Jamur ini menyerang kulit kepala dan folikel rambut, kemudian memicu reaksi peradangan berat akibat respons imun tubuh terhadap infeksi.

Penularan jamur kepala dapat terjadi melalui beberapa cara, antara lain:

  • Kontak langsung dengan penderita atau hewan yang terinfeksi, seperti kucing dan anjing
  • Berbagi barang pribadi yang sudah terkontaminasi jamur, seperti sisir, topi, bantal, atau handuk
  • Lingkungan lembap serta kebersihan diri yang kurang terjaga dapat mempermudah jamur berkembang biak

Faktor Risiko Kerion

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kerion, antara lain:

  • Anak-anak (usia 3–7 tahun), terutama yang sering bermain bersama atau berbagi barang pribadi
  • Sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit tertentu atau penggunaan obat imunosupresif
  • Tinggal di lingkungan padat penduduk yang mempermudah penularan jamur
  • Adanya luka atau lecet pada kulit kepala, yang memudahkan jamur masuk ke jaringan kulit

Gejala Kerion

Kerion umumnya menimbulkan gejala yang khas pada kulit kepala. Beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:

  • Benjolan besar dan meradang di kulit kepala yang terasa nyeri saat disentuh
  • Permukaan kulit tampak kemerahan, bengkak, dan kadang mengeluarkan nanah atau cairan
  • Keropeng tebal pada area yang terinfeksi, sehingga kulit tampak basah atau berkerak
  • Rambut mudah patah atau rontok, membentuk area botak tidak beraturan di kulit kepala
  • Rasa gatal dan nyeri di sekitar area yang terinfeksi
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau belakang telinga
  • Demam dan rasa tidak enak badan pada kasus dengan peradangan berat

Jika tidak segera ditangani, kerion dapat menyebabkan jaringan parut permanen yang berujung pada kebotakan di area yang terinfeksi.

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak mengalami gejala berikut:

  • Benjolan di kulit kepala atau area berbulu lain yang tampak meradang, bernanah, dan terasa nyeri
  • Kerontokan rambut berlebihan yang disertai kemerahan, bengkak, atau kulit kepala berkeropeng
  • Gejala infeksi, seperti demam, tubuh terasa lemas, atau pembesaran kelenjar getah bening di leher

Penanganan medis diperlukan untuk memastikan penyebabnya dan mencegah komplikasi seperti jaringan parut atau kebotakan permanen. Anda juga dapat Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter untuk konsultasi awal, atau menggunakan layanan Buat Janji Dokter bila diperlukan pemeriksaan langsung.

Diagnosis Kerion

Diagnosis kerion dilakukan melalui pemeriksaan fisik kulit kepala oleh dokter. Dokter akan menilai bentuk, warna, serta adanya nanah atau area rambut yang rontok untuk membedakan kerion dari kondisi kulit kepala lainnya, seperti bisul atau infeksi bakteri.

Untuk memastikan jenis jamur penyebabnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan mikroskopis dan kultur jamur, dengan mengambil sampel rambut atau keropeng dari kulit kepala
  • Pemeriksaan dengan lampu Wood, yaitu sinar ultraviolet khusus yang membantu mendeteksi infeksi jamur tertentu
  • Biopsi kulit kepala, bila hasil pemeriksaan sebelumnya belum dapat memastikan diagnosis

Melalui pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan jenis jamur penyebab infeksi dan pengobatan yang paling sesuai agar kerion dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas permanen.

Pengobatan Kerion

Pengobatan kerion bertujuan untuk mengatasi infeksi jamur, meredakan peradangan, dan mencegah jaringan parut permanen pada kulit kepala. Penanganannya meliputi beberapa langkah berikut:

  • Obat antijamur oral, seperti griseofulvin dalam Fungistop atau terbinafine dalam Interbi, yang diminum selama 6–8 minggu sebagai terapi utama untuk membasmi jamur dari dalam tubuh
  • Antijamur topikal, misanya ketoconazole dalam Nizoral atau selenium sulfide dalam Selsun Blue, digunakan sebagai terapi pendamping untuk membantu mengurangi jumlah jamur di kulit kepala
  • Antibiotik, seperti amoxicillin dalam Holimox, dapat diberikan jika terdapat infeksi bakteri sekunder pada area yang bernanah atau terluka
  • Obat antiinflamasi atau kortikosteroid oral, seperti prednison dalam Inflason, dapat digunakan pada kasus dengan peradangan berat untuk mengurangi bengkak dan nyeri, serta mencegah terbentuknya jaringan parut permanen

Selama masa pengobatan, penting untuk menjaga kebersihan kulit kepala dan menghindari berbagi barang pribadi agar infeksi tidak menyebar ke orang lain.

Komplikasi Kerion

Kerion yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi, antara lain:

  • Jaringan parut permanen pada kulit kepala 
  • Kebotakan permanen di area yang terinfeksi karena kerusakan folikel rambut
  • Infeksi bakteri sekunder yang dapat berkembang menjadi abses
  • Penyebaran infeksi jamur ke bagian tubuh lain atau ke orang lain
  • Gangguan kepercayaan diri, terutama bila kerontokan rambut terjadi di area yang mudah terlihat

Pencegahan Kerion

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerion antara lain:

  • Menjaga kebersihan kulit kepala dan rambut, terutama setelah beraktivitas atau berkeringat
  • Tidak berbagi atau bertukar barang pribadi dengan orang lain, seperti sisir, topi, handuk, atau bantal
  • Membersihkan peralatan rambut dan mainan anak secara rutin agar tidak menjadi tempat tumbuhnya jamur
  • Memeriksa dan merawat hewan peliharaan secara berkala, terutama kucing dan anjing yang sering berinteraksi dengan anak
  • Segera mengobati infeksi jamur ringan, seperti kurap di kulit kepala atau tubuh, agar tidak berkembang menjadi kerion