Sebagian orang mungkin belum mengetahui fungsi dan bahaya klorin. Zat kimia satu ini memang sering kali digunakan untuk membasmi kuman dan sebagai penjernih air di kolam renang. Namun, klorin dapat membahayakan kesehatan jika penggunaannya tidak tepat.

Klorin merupakan zat kimia yang sering digunakan sebagai bahan disinfektan. Klorin tersedia dalam bentuk padat, cair, maupun gas. Zat kimia ini umum digunakan di sektor perindustrian dan sebagai bahan dalam pembersih rumah tangga.

Ketahui Fungsi dan Bahaya Klorin - Alodokter

Selain memiliki banyak manfaat, klorin ternyata bisa berbahaya apabila tertelan, terhirup, atau terpapar kulit secara langsung, khususnya dalam jumlah besar.

Berbagai Fungsi Klorin dan Pemanfaatannya

Fungsi utama klorin adalah menghambat pertumbuhan serta membasmi bakteri dan berbagai jenis mikroba. Karena manfaat ini, klorin sering kali digunakan sebagai penjernih air minum dan kolam renang.

Tak hanya itu, klorin juga digunakan sebagai bahan aktif dalam produk pembersih rumah tangga, pemutih pakaian, atau produk pembalut. Berikut ini adalah berbagai fungsi klorin lainnya dalam kehidupan sehari-hari maupun industri:

  • Bahan produksi kertas, plastik, pewarna tekstil, kain, dan cat
  • Bahan aktif dalam produk pemutih
  • Campuran obat-obatan dan cairan antiseptik
  • Bahan campuran pestisida
  • Sanitasi limbah industri

Bahaya Klorin bagi Kesehatan

Klorin sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena berbagai manfaat yang diberikannya. Meski demikian, paparan klorin juga bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti:

Iritasi kulit

Risiko terjadinya iritasi kulit akibat klorin akan meningkat jika Anda terpapar klorin dalam jumlah besar, misalnya saat Anda berenang di kolam renang yang menggunakan klorin dengan kadar tinggi.

Reaksi alergi yang mungkin muncul adalah gatal dan kemerahan. Terkadang, paparan klorin juga bisa menyebabkan kulit bersisik dan  kering. Hal ini dikarenakan klorin mampu mengikis minyak alami pada kulit. Inilah alasan mengapa kulit terasa kering dan seperti tertarik setelah berenang.

Klorin terkadang bisa menimbulkan iritasi meskipun dalam kadar yang normal. Hal ini disebabkan oleh campuran klorin dengan keringat, sel kulit mati, dan urine yang membentuk kloramina. Keberadaan kloramina bisa dikenali dari bau air kolam yang menyengat.

Iritasi mata

Paparan klorin bisa menyebabkan mata gatal dan kemerahan, pandangan kabur, serta sensasi perih pada mata. Oleh karena itu, segera bilas dengan air bersih saat mata terpapar klorin.

Anda juga dianjurkan untuk menggunakan kacamata renang saat berenang di kolam renang yang mengandung klorin.

Gangguan pernapasan

Paparan gas yang mengandung klorin dalam jumlah banyak bisa menyebabkan iritasi dan gangguan pernapasan. Kondisi ini dapat memicu terjadinya gejala sesak napas, hidung berair, nyeri dada, batuk, dan mengi. Paparan gas klorin juga bisa memicu kambuhnya gejala pada penderita asma.

Paparan klorin dalam jumlah besar akan bereaksi dengan lapisan mukosa di dalam tubuh dan membentuk asam klorida dan asam hipoklorit. Kedua zat ini merupakan zat beracun bagi tubuh manusia.

Keracunan klorin dapat menyebabkan masalah pada organ pencernaan dan menimbulkan gejala berupa mulut terasa perih, tenggorokan terasa nyeri dan membengkak, sakit perut, muntah, serta BAB berdarah. Selain itu, keracunan klorin juga ditandai dengan perubahan pH dalam darah dan penurunan tekanan darah secara drastis.

Namun, klorin tidak akan menyebabkan efek kesehatan yang berbahaya bila kandungannya sangat kecil, seperti dalam air minum. Sebuah studi menunjukkan, penambahan klorin dengan kadar rendah dalam air minum, justru memberikan perlindungan terhadap bakteri penyebab penyakit yang dapat ditularkan melalui air.

Setelah mengetahui fungsi dan bahaya klorin, Anda diharapkan lebih berhati-hati dalam menggunakan produk pembersih rumah tangga atau saat berenang di kolam renang.

Jika Anda mengalami reaksi alergi atau gejala akibat paparan klorin yang telah disebutkan sebelumnya, jangan segan untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.