Ketomed adalah obat antijamur untuk mengatasi infeksi jamur kulit, seperti panu, kurap, dan kutu air. Ketomed mengandung ketoconazole yang ampuh membasmi jamur penyebab penyakit kulit tersebut.

Ketomed mengandung ketoconazole yang mampu menghambat pembentukan ergosterol dan enzim tertentu pada sel jamur. Tanpa kedua komponen tersebut, dinding sel jamur akan hancur dan akhirnya jamur binasa. Alhasil, infeksi jamur beserta gejalanya juga akan lenyap.

Ketomed

Ketomed merupakan obat oles yang terdiri dari dua varian, yaitu:

  • Ketomed 2% Cream, yang tiap gram krim berisi 20 mg ketoconazole
  • Ketomed 2% Gel, yang tiap gram gel berisi 20 mg ketoconazole

Selain 2 varian tersebut, ada pula Ketomed Scalp Solution yang khusus digunakan untuk mengobati dermatitis seboroik, ketombe membandel, dan panu yang banyak.

Apa Itu Ketomed

Bahan aktif Ketoconazole 2%
Golongan Obat bebas untuk Ketomed 2% Cream
Obat resep untuk Ketomed 2% Gel
Kategori Antijamur golongan azole
Manfaat Mengobati infeksi jamur kulit, seperti panu, kurap, dan kutu air.
Digunakan oleh Dewasa
Ketomed untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping ketoconazole terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Penggunaan obat oles yang mengandung ketoconazole, seperti Ketomed, pada masa kehamilan harus dengan arahan dokter.
Ketomed untuk ibu menyusui Ketomed tidak direkomendasikan untuk digunakan selama masa menyusui.
Bentuk obat Gel dan krim

Peringatan sebelum Menggunakan Ketomed

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Ketomed adalah:

  • Jangan menggunakan Ketomed jika Anda alergi terhadap ketoconazole, atau obat lain dari golongan antijamur azole, seperti clotrimazole dan miconazole. Jika ragu, konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan obat oles antijamur ini.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan produk Ketomed jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Hindari penggunaan obat oles yang mengandung ketoconazole, seperti Ketomed, pada area kulit yang mengalami luka terbuka, sunburn, atau luka bakar yang luas.
  • Jangan merokok saat menggunakan Ketomed gel, serta jangan memakai obat ini di dekat nyala api. Ketoconazole sediaan gel mudah terbakar.
  • Jangan menggunakan obat oles lain pada area kulit yang sedang diobati dengan Ketomed kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol atau astringent selama menjalani pengobatan dengan Ketomed.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Ketomed.

Dosis dan Aturan Pakai Ketomed

Oleskan krim atau gel Ketomed secara merata pada kulit yang mengalami panu, kurap, atau kutu air, 1 kali sehari. Lama pengobatan berkisar 2–6 minggu.

Cara Menggunakan Ketomed dengan Benar

Gunakan Ketomed sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan obat ini lebih banyak atau lebih sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai.

Berikut adalah cara menggunakan Ketomed yang benar:

  • Cuci tangan sebelum menggunakan Ketomed. Bersihkan juga area kulit yang ingin diobati, kemudian keringkan dengan handuk.
  • Oleskan krim atau gel Ketomed secara merata pada area kulit yang terinfeksi jamur. Jangan menutup area yang diobati dengan perban kecuali disarankan oleh dokter.
  • Cuci tangan setelah menggunakan Ketomed, kecuali jika yang diobati area tangan.
  • Hati-hati saat memakai Ketomed. Jangan sampai krim atau gel mengenai mata, mulut, atau bagian dalam hidung. Segera basuh dengan air jika obat ini mengenai bagian tersebut.
  • Gunakan Ketomed secara rutin sesuai instruksi pada kemasan agar infeksi jamur sembuh sepenuhnya. Jika lupa, tidak perlu menggunakan lebih banyak gel atau krim pada waktu pemakaian berikutnya.
  • Gunakan Ketomed hingga beberapa hari setelah gejala infeksi jamur membaik. Hal ini untuk memastikan infeksi jamur sudah benar-benar hilang dan tidak kambuh lagi.
  • Konsultasikan ke dokter jika gejala panu, kurap, atau kutu air belum membaik setelah 4 minggu pengobatan. Namun, bila keluhan tersebut memburuk atau mengganggu, periksakan ke dokter meski belum 4 minggu.
  • Simpan Ketomed di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Ketomed dengan Obat Lain

Obat antijamur yang dioleskan ke kulit, seperti Ketomed, jarang menimbulkan efek interaksi saat digunakan bersama obat minum.

Pada infeksi jamur yang disertai peradangan berat, seperti kemerahan, gatal, dan bengkak, dokter dapat meresepkan tambahan obat krim hydrocortisone. Meski begitu, jangan gunakan Ketomed dan krim hydrocortisone dalam waktu yang bersamaan karena bisa menurunkan efektivitas ketoconazole.

Jika Anda diresepkan krim hydrocortisone oleh dokter, gunakan Ketomed 30 menit sebelum memakai krim hydrocortisone. Pisahkan penggunaannya pada pagi dan malam hari.

Agar aman, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk perawatan kulit atau obat oles lain ke area kulit yang sedang diobati dengan Ketomed dalam waktu yang berdekatan atau bersamaan.

Efek Samping dan Bahaya Ketomed

Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan Ketomed pada kulit adalah iritasi, seperti perih, kemerahan, dan gatal. Konsultasikan ke dokter jika iritasi tidak membaik atau malah memberat, bahkan setelah pemakaian obat dihentikan.

Segera periksakan diri Anda ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau rasa seperti sensasi terbakar yang parah maupun bintil-bintil berisi nanah pada area kulit yang diolesi Ketomed.