Kompolax adalah obat pencahar untuk mengatasi keluhan sembelit atau susah buang air besar. Kompolax bisa dibeli tanpa resep dokter dan tersedia dalam bentuk emulsi atau sirop.

Kompolax mengandung beberapa macam bahan obat pencahar, yaitu parafin cair dan phenolphthalein. Parafin cair merupakan minyak mineral yang berfungsi melunakkan tinja yang keras. Sementara itu, phenolphthalein bekerja merangsang otot di dinding usus untuk berkontraksi sehingga mendorong tinja keluar saat buang air besar.

Kompolax

Kompolax juga mengandung gliserol yang tergolong sebagai obat pencahar osmotik. Bahan aktif ini bekerja dengan cara menarik air ke dalam usus besar. Air yang terkumpul di usus akan melunakkan tinja yang keras sehingga mudah dikeluarkan.

Apa Itu Kompolax

Bahan aktif Gliserol, parafin, dan phenolphthalein
Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Obat pencahar
Manfaat Mengatasi sembelit atau susah buang air besar
Digunakan oleh Anak usia ≥6 tahun hingga dewasa
Kompolax untuk ibu hamil Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan gliserol sebagai obat pencahar terhadap ibu hamil maupun janin.
Sementara itu, terdapat hubungan bahwa penggunaan phenolphthalein pada ibu hamil bisa menyebabkan bayinya menderita penyakit Hirschsprung.
Oleh karena itu, obat pencahar berbahan aktif gliserol dan phenolphthalein, seperti Kompolax, tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika disarankan oleh dokter.
Kompolax untuk ibu menyusui Penggunaan obat pencahar berbahan phenolphthalein pada ibu menyusui dapat menyebabkan bayinya mengalami gangguan pencernaan, seperti diare.
Obat pencahar pembentuk massa tinja, obat pencahar osmotik, dan obat pencahar emolien lebih aman digunakan pada masa menyusui.   
Bentuk obat Emulsi (sirop)

Peringatan sebelum Menggunakan Kompolax

Kompolax tidak boleh digunakan sembarangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak adalah:

  • Jangan menggunakan Kompolax jika alergi terhadap phenolphthalein. Bila ragu, beri tahu dokter riwayat alergi yang dimiliki sebelum mengonsumsi Kompolax.
  • Hindari penggunaan obat sembelit berbahan gliserol jika sedang mengalami obstruksi usus.
  • Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat pencahar berbahan gliserol dan parafin cair jika sembelit disertai sakit perut, mual, atau muntah.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Kompolax bila keluhan susah buang air besar sudah berlangsung selama >2 minggu, atau jika sembelit disertai dengan perdarahan dari anus.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Kompolax jika Anda sedang mengalami kesulitan menelan (disfagia), dehidrasi, diabetes, gagal jantung, penyakit ginjal, atau radang usus, seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn.
  • Jangan menggunakan Kompolax untuk sembelit jika Anda telah menggunakan obat pencahar lain selama >1 minggu.
  • Mintalah saran dokter sebelum menggunakan Kompolax jika Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Kompolax jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat.
  • Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Kompolax.

Dosis dan Aturan Pakai Kompolax

Dosis Kompolax sebagai obat pencahar untuk mengatasi sembelit adalah:

  • Dewasa anak usia >12 tahun: 2 sendok takar.
  • Anak usia 6–12 tahun: 1 sendok takar.

Cara Menggunakan Kompolax dengan Benar

Gunakanlah Kompolax sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan atau ikuti arahan dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Berikut adalah panduan penggunaan Kompolax:

  • Minumlah Kompolax menjelang tidur. Efek ingin buang air besar diharapkan muncul pada pagi harinya.
  • Gunakan sendok takar yang disertakan dalam kemasan agar dosisnya tepat.
  • Hentikan penggunaan obat pencahar jika keluhan sembelit sudah hilang. Obat pencahar tidak boleh digunakan lebih dari >7 hari.
  • Hubungi dokter jika sembelit tidak membaik dalam waktu 7 hari menggunakan Kompolax. Guna memastikan kondisi dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter.
  • Simpan Kompolax di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan gunakan Kompolax yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Kompolax dengan Obat Lain

Berdasarkan bahan aktifnya, efek interaksi yang bisa terjadi jika Kompolax digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan saraf, otot, atau jaringan di usus, jika digunakan dengan obat pencahar lain
  • Peningkatan risiko terjadinya kekurangan sodium dalam darah (hiponatremia) jika digunakan dengan carbamazepine
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung (aritmia) jika digunakan dengan chlorpromazine atau clarithromycin, terutama bila gliserol digunakan dalam jumlah besar
  • Peningkatan risiko terjadinya dehidrasi dan gangguan elektrolit jika digunakan dengan furosemide

Guna mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah saran dokter sebelum menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun bersama Kompolax.

Efek Samping dan Bahaya Kompolax

Efek samping yang bisa terjadi akibat konsumsi obat pencahar, seperti Kompolax, adalah:

  • Rasa tidak nyaman di perut, mual, atau kram perut
  • Feses lebih lunak
  • Tenesmus

Lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Dokter akan memberikan saran pengobatan untuk mengatasi keluhan efek samping. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping yang mengganggu, termasuk perdarahan dari dubur.