Lachman test adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai kestabilan sendi lutut. Tes ini umumnya dilakukan ketika seseorang diduga mengalami cedera pada ligamen cruciate anterior (ACL).

Lachman test diperkenalkan oleh seorang ahli bedah ortopedi asal Amerika bernama John Lachman. Tes ini dilakukan dengan teknik sederhana, yakni menekuk dan menarik lutut pasien lalu memperhatikan pergeserannya.

Lachman Test, Inilah Segala Hal yang Perlu Diketahui - Alodokter

Lachman test dikenal karena keakuratannya yang tinggi dalam mendeteksi cedera ACL. Cedera ini bisa terjadi dengan atau tanpa adanya benturan saat kaki mengubah gerakan secara tiba-tiba, misalnya ketika lutut terbentur keras atau berhenti mendadak saat berlari. Hal itu dapat menyebabkan robekan pada ligamen lutut anterior yang berperan untuk menghubungkan tulang paha bagian bawah dengan tulang kering.

Cedera ACL juga bisa terjadi bersamaan dengan cedera meniskus, cedera ligamen cruciate posterior (PCL), cedera ligamen collateral medial (MCL), cedera ligamen collateral lateral (LCL), serta patah tulang. Oleh karena itu, Lachman test diperlukan untuk memastikan cedera yang dialami pasien.

Lachman Test dan Indikasinya

Lachman test perlu dilakukan pada pasien yang mengalami benturan keras pada lutut atau cedera saat berolahraga. Saat cedera terjadi, pasien umumnya merasakan sensasi “pop” atau bunyi pecahan di lutut, yang menandakan adanya robekan pada ACL.

Biasanya, pasien juga mengalami gejala lain, seperti pembengkakan dan nyeri pada area lutut, kaki terasa lemas, serta gerakan kaki jadi terbatas. Lachman test akan dilakukan sebelum dan sesudah tindakan medis guna memastikan kondisi lutut pasien dan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil.

Selain itu, seseorang dengan keluhan lutut tidak stabil, lutut terasa goyang, atau lutut seperti berada di posisi yang tidak seharusnya juga perlu menjalani pemeriksaan ini.

Lachman Test dan Prosedurnya

Lachman test hanya memerlukan gerakan menekuk dan menarik lutut oleh dokter spesialis ortopedi atau fisioterapis. Berikut ini adalah prosedur Lachman test:

  • Pasien berbaring telentang. Kaki yang lututnya akan ditekuk sedikit ke atas sekitar 20°–30°.
  • Dokter akan menopang paha pasien agar posisinya tidak berubah. Sementara itu, tangan lainnya menggenggam tulang kering bagian atas pasien.
  • Dengan hati-hati, dokter akan menarik tulang kering pasien ke depan sembari menilai pergerakannya.

Pada kondisi lutut yang normal, tulang kering tidak akan bergerak terlalu jauh dan terasa kencang. Namun, jika ACL mengalami cedera, tulang kering akan bergerak lebih jauh dan terasa longgar.

Untuk hasil yang akurat, pemeriksaan ini harus dilakukan dengan membandingkan sendi lutut yang sakit dengan yang sehat. Pemeriksaan juga sebaiknya dilakukan sesegera mungkin atau beberapa jam setelah cedera terjadi untuk menghindari hasil pemeriksaan yang kurang akurat.

Meski terkesan mudah dilakukan, jangan melakukan Lachman test sendiri atau tanpa pengawasan medis untuk menghindari risiko terjadinya kerusakan ACL lebih lanjut.

Sesudah Menjalani Lachman Test

Untuk memastikan diagnosisnya, dokter atau fisioterapis juga akan melakukan pemeriksaan lain, seperti anterior drawer test, McMurray test, pivot shift test, serta MRI.

Jika hasil pemeriksaan mengindikasikan adanya robekan pada ACL, dokter dapat menyarankan operasi ligamen lutut untuk mengatasinya. Namun, jika cedera ACL tergolong ringan, dokter mungkin akan menyarankan perawatan lain, seperti penggunaan kruk, fisioterapi, kompres dingin pada lutut, serta latihan di rumah sesuai arahan terapis.

Nah, jika Anda memiliki keluhan nyeri dan ketidakstabilan pada lutut, atau baru saja mengalami cedera dan benturan keras pada lutut, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberitahu Anda tentang langkah penanganan awal yang tepat serta pemeriksaan lanjutan yang mungkin diperlukan, misalnya Lachman test, guna mendapatkan pengobatan lanjutan sesuai kondisi yang Anda alami.