Sebagai tulang yang menghubungkan lutut dengan pergelangan kaki, fungsi tulang kering adalah menjaga kestabilan dan menopang otot-otot kaki. Karena fungsinya tersebut, tulang kering juga merupakan bagian tubuh yang paling sering mengalami cedera.

Struktur tulang pada tungkai bawah tersusun atas tibia (tulang kering) dan fibula. Fibula dihubungkan dengan ujung tulang kering melalui ligamen. Fungsi tulang kering dan fibula ini sangat penting untuk menstabilkan tubuh ketika berdiri, menopang berat badan, dan menggerakkan pergelangan kaki.

Fungsi Tulang Kering dan Cedera yang Dapat Menghantuinya - Alodokter

Berbagai Macam Kondisi yang Menurunkan Fungsi Tulang Kering

Cedera ringan hingga berat dapat terjadi pada bagian tungkai, khususnya di bagian tulang kering. Beberapa cedera atau kondisi yang dapat menurunkan fungsi tulang kering adalah:

1. Cedera tulang kering atau shin splints

Cedera pada tulang kering ditandai dengan nyeri di sepanjang tulang kering. Cedera ini diakibatkan oleh peningkatan aktivitas yang membuat otot, sendi, serta jaringan tulang bekerja terlalu keras. Cedera tulang kering umumnya dialami oleh pelari, penari, dan anggota militer.

2. Patah tulang kering

Kondisi ini terjadi ketika tulang kering terbentur atau dihantam oleh sesuatu yang melebihi kekuatan tulang. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan patah tulang, antara lain kecelakaan saat berkendara, cedera saat berolahraga, atau jatuh dari ketinggian.

3. Infeksi tulang atau osteomielitis

Osteomielitis merupakan infeksi tulang yang paling sering disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menginfeksi tulang melalui aliran darah.

Osteomielitis rentan dialami oleh mereka yang menderita infeksi kulit, memiliki luka terbuka di dekat patah tulang, mengalami luka tusuk, menderita diabetes, atau baru saja menjalani operasi.

4. Pelemahan tulang atau osteomalasia

Ini adalah kelainan yang membuat tulang menjadi mudah melengkung, bahkan patah. Osteomalasia terjadi ketika proses pembentukan tulang mengalami gangguan, sehingga tulang tidak dapat mengeras.

Biasanya osteomalacia terjadi akibat kekurangan vitamin D, penyakit celiac, dan gangguan pada ginjal atau hati.

5. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan kondisi yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan rapuh karena kekurangan kalsium. Kondisi ini akan meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada tulang pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang.

Massa tulang juga berpengaruh terhadap terjadinya osteoporosis. Mereka yang bertubuh mungil dan memiliki ketebalan tulang kering yang tipis lebih berisiko mengalami kondisi ini.

6. Kanker osteosarkoma

Osteosarkoma merupakan salah satu jenis kanker tulang yang sering dialami oleh anak-anak dan remaja. Kanker tulang jenis ini biasanya menyerang tulang-tulang berukuran besar pada bagian yang memiliki tingkat pertumbuhan tercepat, seperti pangkal bawah tulang paha (femur), pangkal atas tulang kering (tibia), dan pangkal atas tulang lengan atas (humerus).

Selain kondisi di atas, kelainan bawaan pada tulang juga dapat memengaruhi dan menghambat fungsi tulang kering. Oleh karena itu, diperlukan penanganan khusus agar kondisi tulang dapat berfungsi secara normal.

Cara Mencegah Cedera Tulang Kering

Apabila Anda belum pernah mengalami cedera tulang kering atau pun terserang penyakit tulang seperti yang telah disebutkan di atas, lakukan langkah pencegahan dengan menjaga kesehatan tulang.

Cedera tulang kering bisa dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:

  • Melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga
  • Berlari di permukaan yang rata
  • Menggunakan sepatu olahraga yang tepat dengan bantalan dan bentuk yang mampu menopang kaki secara optimal
  • Menurunkan berat badan jika mengalami kegemukan atau obesitas
  • Memenuhi kebutuhan tubuh akan kalsium dan vitamin D

Jaga kesehatan tulang kering Anda dengan baik dan lakukan olahraga atau aktivitas fisik secara bertahap untuk menghindari cedera yang akan mengganggu fungsi tulang kering.

Bagi Anda yang mengalami cedera atau gangguan pada tulang kering, sebaiknya konsultasikan kondisi tersebut dengan dokter ortopedi agar dapat diperiksa dan ditangani dengan tepat.