Lanabal adalah suplemen yang bermanfaat untuk mengatasi kekurangan vitamin B12, terutama pada gangguan saraf tepi. Suplemen ini efektif untuk meringankan keluhan kesemutan, mati rasa, kebas, atau nyeri menusuk di tangan maupun kaki. Lanabal tersedia dalam bentuk kapsul dan suntik.

Mecobalamin dalam Lanabal merupakan salah satu bentuk vitamin B12, yang berperan dalam perbaikan sel saraf yang rusak. Itulah sebabnya, Lanabal dapat diresepkan untuk meredakan keluhan-keluhan pada kerusakan saraf tepi. 

Lanabal

Selain itu, vitamin B12 juga berguna dalam pembentukan sel darah merah sehingga dapat digunakan untuk mengatasi anemia akibat kekurangan vitamin B12. Suplemen ini bermanfaat untuk mengatasi  anemia megaloblastik atau anemia pernisiosa.

Produk Lanabal

Lanabal hadir dalam 2 sediaan dengan masing-masing dosis seperti berikut:

  • Lanabal 500 mcg 10 Kapsul, yang berbahan aktif 500 mcg mecobalamin tiap kapsulnya
  • Lanabal suntik, dengan kandungan 500 mcg mecobalamin per 1 ml

Apa Itu Lanabal

Bahan aktif Mecobalamin
Golongan Obat resep
Kategori Suplemen 
Manfaat Mengatasi keluhan akibat gangguan saraf tepi (neuropati perifer)
Digunakan oleh Dewasa
Lanabal untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping vitamin B12 dosis tinggi (melebihi angka kecukupan gizi harian) terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Suplemen ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Lanabal untuk ibu menyusui Vitamin B12 di dalam Lanabal melebihi angka kebutuhan gizi harian (AKG) yang diperlukan oleh ibu menyusui. Oleh sebab itu, konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan suplemen ini jika Anda sedang menyusui.
Bentuk  Kapsul dan suntik

Peringatan sebelum Menggunakan Lanabal

Lanabal harus digunakan sesuai arahan dokter agar aman dan efektif. Sebelum menjalani pengobatan dengan Lanabal, perhatikanlah beberapa hal berikut ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Lanabal tidak boleh digunakan oleh individu yang alergi terhadap mecobalamin.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit ginjal, asam urat, penyakit Leber, penyakit liver, penyakit infeksi, atau kelainan darah, seperti polisitemia vera.
  • Sampaikan kepada dokter perihal penggunaan Lanabal jika Anda sedang mengalami kekurangan asam folat, kekurangan kalium (hipokalemia), atau anemia defisiensi besi.
  • Bicarakan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan suplemen lain, obat, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Lanabal jika Anda direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Lanabal.

Dosis dan Aturan Pakai Lanabal

Dosis dan aturan pakai Lanabal dapat berbeda pada tiap pasien, tergantung pada kondisi dan respons pasien terhadap obat. Secara umum, penggunaan Lanabal untuk mengatasi keluhan akibat gangguan saraf tepi, yaitu:

Lanabal kapsul

  • 1 kapsul (500 mcg), 3 kali sehari. Dosis bisa ditambah sesuai usia dan keparahan gejala yang dialami pasien.

Lanabal suntik

Lanabal suntik akan langsung diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dosis dan lama pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi yang ditangani, serta usia dan keparahan gejala yang dialami pasien.

Lanabal dapat disuntikkan melalui pembuluh darah (intravena/IV) atau melalui otot (intramuskular/IM).

Cara Menggunakan Lanabal dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang terdapat pada kemasan Lanabal kapsul. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar Lanabal bekerja optimal, patuhi cara penggunaannya yang benar berikut ini:

  • Konsumsilah Lanabal kapsul sebelum atau setelah makan. Telan kapsul ini secara untuk dengan bantuan air putih.
  • Apabila Anda lupa menggunakan Lanabal, segera konsumsi suplemen ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum kapsul berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Dokter akan meminta Anda untuk menjalani tes darah secara berkala selama menggunakan Lanabal bila diperlukan. Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter.
  • Simpan Lanabal di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan suplemen ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menggunakan Lanabal yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Sementara itu, Lanabal dalam bentuk suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter. Pemberian suplemen ini dilakukan melalui suntik ke dalam pembuluh darah vena atau otot. Ikuti anjuran dokter selama penyuntikan Lanabal agar efek terapi maksimal.

Interaksi Lanabal dengan Obat Lain

Mecobalamin dalam Lanabal dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi antara lain: 

  • Penurunan efektivitas Lanabal bila digunakan dengan colchicine, neomycin, pil KB, obat golongan antagonis H2, chloramphenicol, metformin, atau omeprazole
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari cholestyramine

Agar aman, konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Lanabal bersama obat, termasuk suplemen lain atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Lanabal

Lanabal umumnya aman dan jarang menimbulkan efek samping jika digunakan sesuai anjuran dokter. Sebaliknya, penggunaan Lanabal dalam dosis tinggi dapat menyebabkan keluhan berupa:

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Lemas
  • Hilang nafsu makan
  • Kesemutan di tangan dan kaki
  • Ruam kulit

Sampaikan kepada dokter melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping di atas terasa mengganggu. Namun, jangan tunda untuk segera ke rumah sakit terdekat bila Anda mengalami reaksi alergi obat maupun efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Tanda-tanda penumpukan cairan di dalam atau sekitar paru-paru, yang meliputi nyeri saat bernapas, mengi, sesak napas saat berbaring, atau batuk disertai lendir yang berbusa
  • Gangguan jantung, yang ditandai dengan sesak napas, bengkak di berbagai bagian tubuh, dan berat badan naik dengan cepat
  • Keluhan hipokalemia, seperti sembelit, mudah haus, sering buang air kecil, kaki kram, lemas, jantung berdebar, atau lemah otot