Lapiva adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada orang dewasa, terutama bagi pasien yang belum terkontrol dengan pengobatan tunggal. Penggunaan obat ini penting untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan pembuluh darah.
Lapiva mengandung dua zat aktif yaitu amlodipine dan valsartan. Amlodipine bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah, sedangkan valsartan mencegah penyempitan pembuluh darah.

Kombinasi zat aktif ini dapat menurunkan tekanan darah. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan kaplet serta hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
Produk Lapiva
Lapiva tersedia dalam 3 varian, yaitu:
- Lapiva 10 Mg/160 Mg 10 kaplet yang tiap tabletnya mengandung amlodipine besylate 10 mg, valsartan 160 mg di tiap kapletnya.
- Lapiva 5/80 mg tablet dengan kandungan amlodipine 5 mg, valsartan 80 mg di tiap tabletnya.
- Lapiva 5/160 mg kaplet dengan kandungan amlodipine besylate 5 mg dan valsartan 160 mg di tiap kapletnya.
Apa Itu Lapiva
| Bahan aktif | Amlodipine dan valsartan |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Kombinasi antihipertensi golongan ACE inhibitor (amlodipine) dan ARB (valsartan) |
| Manfaat | Menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Lapiva untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan valsartan berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
| Obat ini dapat mengakibatkan oligohidramnion, yaitu berkurangnya air ketuban yang dapat menyebabkan kematian janin. | |
| Lapiva untuk ibu menyusui |
Amlodipine dalam Lapiva dapat terserap ke ASI, sedangkan efek valsartan pada ASI belum diketahui. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. |
| Bentuk obat | Tablet salut selaput dan kaplet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Lapiva
Lapiva dapat bekerja lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi bila digunakan sesuai aturan pakai dan dengan memperhatikan kondisi kesehatan pasien. Dengan cara ini, manfaat obat tetap optimal sekaligus membantu mengurangi risiko efek samping. Simak panduan penggunaan Lapiva berikut ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi sebelum menggunakan Lapiva. Obat ini tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terhadap kandungan Lapiva atau obat lain yang masih satu golongan.
- Sampaikan kepada dokter riwayat penyakit yang Anda miliki seperti penyakit ginjal, penyakit liver, dehidrasi, hiperkalemia atau diabetes.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, misalnya penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, aritmia, atau kelainan pada hasil EKG.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menjalani diet tinggi kalium atau sedang mengonsumsi suplemen kalium.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Lapiva, jika Anda berencana akan menjalani prosedur medis, termasuk operasi gigi, agar terhindar dari risiko interaksi obat.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana hamil.
- Sampaikan kepada dokter semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mencegah interaksi obat Lapiva yang berpotensi berbahaya.
- Hindari mengemudi atau aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi setelah minum Lapiva karena dapat menimbulkan pusing atau kelelahan.
- Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping Lapiva yang serius selama penggunaan.
Dosis dan Aturan Pakai
Dosis Lapiva disesuaikan dengan kondisi medis masing-masing pasien dan hanya boleh digunakan sesuai resep dokter untuk menjamin keamanan serta efektivitas pengobatan hipertensi. Berikut rekomendasi dosis amlodipine dan valsartan yang terkandung dalam Lapiva:
Dosis: 1 tablet atau kaplet per hari.
Cara Menggunakan Lapiva dengan Benar
Penggunaan Lapiva harus sesuai resep dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa arahan dokter, karena dapat memengaruhi efektivitas obat maupun menimbulkan efek samping. Simak panduan lengkap cara penggunaan Lapiva berikut untuk mendapatkan hasil terbaik.
- Lapiva dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dan kaplet secara utuh dengan air, jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.
- Agar hasil pengobatan lebih efektif, minumlah Lapiva pada waktu yang sama setiap hari. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan lanjutkan seperti biasa.
- Jangan menghentikan penggunaan Lapiva secara tiba-tiba meskipun Anda sudah merasa lebih baik, kecuali atas anjuran dokter.
- Lapiva dapat menimbulkan efek samping seperti pusing. Karena itu, bangunlah perlahan dari posisi duduk atau berbaring dan hindari berdiri terlalu cepat setelah mengonsumsi obat ini.
- Jangan gunakan Lapiva yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Simpan Lapiva di tempat sejuk, kering, dan jauh dari paparan sinar matahari langsung. Serta jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Lapiva dengan Obat Lain
Penggunaan Lapiva bersama obat lain perlu diperhatikan dengan hati-hati karena dapat menurunkan efektivitas pengobatan atau meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Efek interaksi yang dapat terjadi antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika dikonsumsi bersama dengan obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), termasuk COX-2 inhibitor
- Peningkatan risiko terjadinya angioedema jika digunakan bersama dengan ACE inhibitor
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika dikonsumsi bersama dengan ciclosporin, lithium, rifampicin, atau ritonavir
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika dikonsumsi bersama dengan obat diuretik hemat kalium atau suplemen kalium
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, hipotensi, dan kerusakan fungsi ginjal jika digunakan bersama dengan aliskiren, terutama pada penderita diabetes
Selalu konsultasikan ke dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan.
Efek Samping dan Bahaya Lapiva
Penggunaan Lapiva dapat menimbulkan beberapa efek samping. Segera konsultasikan diri ke dokter jika muncul efek samping berikut selama pemakaian Lapiva, seperti:
- Sakit kepala
- Pusing atau sensasi melayang
- Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki
- Kemerahan atau rasa hangat pada wajah
Hentikan penggunaan Lapiva dan segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:
- Reaksi alergi berat, seperti gatal, bengkak pada wajah atau tenggorokan, serta kesulitan bernapas.
- Gejala hiperkalemia, misalnya detak jantung tidak teratur, kram otot, tubuh terasa lemas, atau kesemutan.
- Gejala trombositopenia, seperti mudah memar, muncul bintik-bintik merah keunguan di kulit, gusi berdarah, atau mimisan.
- Gejala gangguan hati, misalnya kulit dan bagian putih mata menguning.
- Gangguan jantung, seperti detak jantung tidak teratur atau nyeri dada.
Jika ragu atau mengalami gejala yang tidak biasa, segera hubungi dokter atau gunakan layanan Chat Bersama Dokter di Alodokter. Jika Anda mengalami efek samping atau buat janji untuk konsultasi langsung di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit atau klinik.