Leher bengkak adalah kondisi ketika muncul pembesaran atau benjolan di area leher. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit serius, seperti gangguan kelenjar getah bening atau masalah pada kelenjar tiroid.
Leher bengkak umumnya disertai gejala lain, seperti nyeri, demam, sulit menelan, atau suara serak. Sebagian besar kasus disebabkan oleh infeksi, misalnya flu, radang tenggorokan, atau peradangan pada kelenjar getah bening. Kondisi ini biasanya membaik setelah penyebab infeksinya ditangani.

Leher bengkak juga bisa menandakan gangguan yang lebih serius, seperti tumor, gondok, atau bahkan kanker. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab, gejala, serta tanda bahaya pada leher bengkak agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab Leher Bengkak
Ada berbagai penyebab leher bengkak, mulai dari yang ringan hingga serius. Berikut penjelasannya:
- Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau radang tenggorokan. Kondisi ini dapat menyebabkan kelenjar getah bening di leher membengkak.
- Infeksi kelenjar getah bening, akibat bakteri atau virus, yang bisa membuat kelenjar meradang dan membesar.
- Gangguan kelenjar tiroid, misalnya penyakit gondok, yang dapat dipicu oleh kekurangan yodium, penyakit autoimun, atau peradangan tiroid.
- Infeksi gigi dan mulut, seperti abses gigi, yang menyebar ke leher dan menimbulkan pembengkakan.
- Infeksi kulit di area leher, seperti bisul atau selulitis. Kondisi ini bisa memicu benjolan dan pembengkakan.
- Tumor atau kanker pada kelenjar getah bening, tiroid, atau jaringan leher lainnya.
- Penyakit autoimun, seperti lupus atau sarkoidosis. Kondisi ini dapat menimbulkan peradangan dan pembesaran kelenjar di leher.
- Tuberkulosis kelenjar (TBC ekstra paru), yang menyebabkan pembengkakan leher yang menetap tanpa rasa nyeri.
Gejala Leher Bengkak
Setiap penyebab leher bengkak umumnya memunculkan gejala tambahan yang khas. Berikut ciri-ciri yang perlu diperhatikan:
- Benjolan atau pembengkakan yang terlihat atau teraba di leher
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di leher
- Demam, menggigil, atau tubuh terasa lemas
- Kesulitan menelan atau suara serak
- Pembengkakan yang perlahan membesar atau tidak mengecil setelah beberapa minggu
- Kemerahan, rasa panas, atau nyeri tekan pada area bengkak
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, terutama jika disebabkan oleh tumor atau kanker
Jika Anda mengalami keluhan di atas, segera berkonsultasi lewat Chat Bersama Dokter. Dokter dapat memberikan saran penanganan dan pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Kapan Harus ke Dokter
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami leher bengkak dengan gejala berikut:
- Pembengkakan menetap lebih dari 2 minggu atau bertambah besar
- Disertai demam tinggi, nyeri hebat, sesak napas, sulit menelan, atau suara serak yang makin berat
- Terdapat benjolan keras, tidak nyeri, dan tidak bergerak saat ditekan
- Disertai penurunan berat badan, keringat malam, atau nafsu makan sangat berkurang
- Ada tanda infeksi berat, seperti bengkak makin merah, bernanah, dan terasa sangat nyeri
Jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami tanda-tanda di atas. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Anda dapat menggunakan fitur booking dokter melalui aplikasi Alodokter. Dengan begitu, Anda bisa memilih jadwal sesuai kebutuhan dan mendapatkan penanganan langsung dari dokter spesialis yang tepat.
Diagnosis Leher Bengkak
Untuk mengetahui penyebab leher bengkak, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan, yaitu:
Wawancara medis
Diagnosis leher bengkak biasanya diawali dengan sesi tanya jawab untuk memahami kondisi pasien. Dokter akan menanyakan beberapa hal, seperti:
- Gejala yang dirasakan
- Riwayat penyakit sebelumnya
- Riwayat kesehatan keluarga, terutama adanya penyakit tiroid atau kanker
- Riwayat alergi terhadap makanan, obat, atau faktor lingkungan tertentu
- Kebiasaan sehari-hari, seperti merokok, konsumsi alkohol, atau paparan zat berbahaya
Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa leher secara langsung, termasuk ukuran, konsistensi, lokasi benjolan, serta ada tidaknya tanda peradangan.
Pemeriksaan penunjang
Jika diperlukan, dokter dapat menyarankan pemeriksaan tambahan, seperti:
- Tes darah, untuk melihat adanya tanda infeksi, peradangan, atau gangguan fungsi tiroid
- USG leher, guna menilai kondisi kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, serta jaringan di sekitar leher
- Rontgen atau CT scan, dilakukan bila dicurigai adanya tumor, kelainan struktural, atau infeksi yang lebih serius
- Aspirasi jarum halus atau biopsi, untuk mengambil sampel jaringan bila ada dugaan tumor atau tuberkulosis kelenjar
- Tes tambahan sesuai kebutuhan, misalnya tes Mantoux untuk mendeteksi TBC atau pemeriksaan hormon untuk menilai fungsi tiroid
Pengobatan Leher Bengkak
Penanganan leher bengkak tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Secara umum, pengobatan dapat meliputi:
Perawatan Mandiri
Pada sebagian kasus yang ringan, leher bengkak bisa membaik dengan perawatan mandiri di rumah. Beberapa langkah yang dapat membantu antara lain:
- Istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh lebih optimal melawan infeksi
- Kompres hangat di area leher yang bengkak untuk meredakan nyeri dan peradangan
- Konsumsi makanan bergizi seimbang serta banyak minum air putih
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah infeksi berulang
Obat-obatan
Jika perawatan mandiri tidak cukup atau penyebabnya adalah kondisi medis tertentu, dokter dapat meresepkan obat. Jenis obat yang biasanya diberikan meliputi:
- Antibiotik, misalnya amoxicillin dalam Hufanoxil, bila penyebabnya adalah infeksi bakteri
- Obat antivirus, seperti acyclovir dalam Acifar, jika pembengkakan disebabkan oleh infeksi virus tertentu
- Obat pereda nyeri dan antiinflamasi, misalnya paracetamol dalam Panadol atau ibuprofen dalam Bufect, untuk mengurangi nyeri dan bengkak
- Obat tiroid, seperti levothyroxine dalam Euthyrox, bila penyebabnya adalah gangguan tiroid
- Obat sesuai kondisi lain, misalnya kortikosteroid untuk penyakit autoimun
Tindakan Medis
Pada kondisi tertentu, leher bengkak memerlukan penanganan lebih lanjut melalui prosedur medis. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan dokter yaitu:
- Drainase abses, jika terdapat nanah akibat infeksi yang parah
- Operasi pengangkatan tumor atau kelenjar tiroid, bila ditemukan tumor jinak maupun ganas
- Kemoterapi atau radioterapi, pada kasus leher bengkak yang disebabkan kanker
- Terapi khusus TBC, jika pembengkakan terkait tuberkulosis kelenjar
Komplikasi Leher Bengkak
Jika tidak ditangani dengan baik, leher bengkak dapat menimbulkan komplikasi, seperti:
- Penyebaran infeksi ke jaringan sekitar atau organ penting, misalnya paru-paru dan otak
- Kesulitan bernapas atau menelan jika pembengkakan menekan saluran napas atau kerongkongan
- Terbentuk abses atau nanah yang membutuhkan tindakan drainase medis
- Kerusakan jaringan permanen atau munculnya bekas luka
- Risiko penyebaran kanker ke organ lain (metastasis), jika leher bengkak disebabkan oleh tumor ganas
Pencegahan Leher Bengkak
Langkah sederhana berikut dapat membantu mencegah terjadinya leher bengkak:
- Menjaga kebersihan tangan dan mulut untuk mengurangi risiko infeksi
- Mengonsumsi makanan bergizi dan memastikan asupan yodium cukup untuk menjaga kesehatan tiroid
- Segera mengobati infeksi saluran napas atau gigi sebelum menyebar ke leher
- Menghindari kebiasaan merokok dan paparan zat berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan leher atau tiroid
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker atau penyakit tiroid
- Melengkapi imunisasi anak sesuai anjuran dokter untuk mencegah infeksi penyebab pembengkakan kelenjar