Perbedaan lidah normal dan lidah HIV penting untuk diketahui agar Anda bisa lebih waspada terhadap perubahan kesehatan mulut. Meski sekilas tampak serupa, ada sejumlah tanda pada lidah yang dapat menjadi petunjuk awal gangguan imunitas, seperti HIV.
Masalah pada lidah sering menjadi tanda awal adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Banyak orang mengira perbedaan lidah normal dan lidah HIV hanya sebatas sariawan, padahal ada beberapa ciri tambahan lainnya. Memahami perbedaan ini penting agar keluhan di mulut tidak diabaikan, terutama bila Anda memiliki faktor risiko HIV.

Perbedaan Lidah Normal dan Lidah HIV
Pada orang tanpa gangguan imun, lidah jarang mengalami infeksi berat atau luka yang sulit sembuh. Namun, pada penderita HIV, infeksi atau bercak pada lidah bisa muncul lebih sering dan cenderung menetap.
Mengetahui perbedaan lidah normal dan lidah HIV dapat membantu Anda lebih cepat mengenali tanda peringatan, sehingga pemeriksaan atau penanganan bisa segera dilakukan.
Berikut ini adalah ciri-ciri lidah normal dibandingkan dengan lidah pada penderita HIV yang perlu diketahui:
1. Warna dan permukaan lidah
Lidah pada orang sehat biasanya berwarna merah muda merata. Permukaannya tampak halus, lembap, dan terdapat papil-papil kecil seperti bintik-bintik lembut. Tidak ada bercak putih, kuning, keunguan, atau luka yang menetap. Jika lidah agak putih karena sisa makanan atau minuman, umumnya akan hilang setelah dibersihkan atau dengan minum air putih.
Pada penderita HIV, terutama yang imunitasnya menurun, lidah bisa muncul bercak putih tebal yang menempel di permukaan lidah yang susah hilang akibat infeksi jamur. Pada bagian tertentu terkadang tampak kemerahan atau keunguan. Permukaan lidah juga dapat terlihat kering, kasar, atau terluka.
2. Sariawan dan luka pada lidah
Perbedaan lidah normal dan lidah HIV juga terletak pada frekuensi munculnya sariawan. Sariawan ringan memang bisa muncul saat tubuh kurang fit atau ada luka karena tergigit makanan panas. Biasanya, sariawan ini kecil, sembuh dalam 1–2 minggu, dan tidak sering kambuh kecuali ada pemicu tertentu, seperti stres atau kurang vitamin.
Sementara itu, pada orang dengan HIV, sariawan atau luka di lidah lebih sering muncul, ukurannya sering lebih besar, dan bisa meluas ke bagian mulut lain. Luka ini sulit sembuh meski sudah diberi obat sariawan biasa, serta mudah kambuh berulang kali. Ini terjadi karena daya tahan tubuh yang rendah sehingga proses penyembuhan lebih lama.
3. Rasa tidak nyaman di mulut
Kebanyakan orang dengan lidah sehat tidak merasakan sakit, nyeri, atau sensasi aneh pada lidah. Bila ada rasa tidak nyaman, biasanya hanya karena tergigit, makan makanan terlalu panas, atau sariawan ringan yang cepat membaik.
Pada penderita HIV, keluhan di lidah seperti rasa sakit, perih, atau panas sering terasa terus-menerus. Kadang-kadang, muncul rasa pahit, bahkan susah menelan karena luka atau infeksi pada lidah dan mulut. Sensasi ini bisa mengganggu makan, minum, hingga berbicara.
4. Gejala penyerta lain
Pada lidah yang sehat, bila mengalami masalah biasanya tidak disertai dengan keluhan lain. Tidak ada demam lama, pembengkakan kelenjar getah bening, atau penurunan berat badan yang drastis.
Sementara itu, pada kondisi HIV, perubahan pada lidah umumnya disertai dengan gejala lain, seperti demam yang sering kambuh, berat badan turun drastis tanpa sebab jelas, mudah lelah, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau ketiak. Kombinasi gejala-gejala ini dapat menjadi tanda gangguan imunitas berat.
Itulah berbagai perbedaan lidah normal dan lidah HIV yang bisa Anda kenali. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua perubahan pada lidah berarti seseorang pasti terkena HIV. Akan tetapi, pada orang dengan faktor risiko atau jika keluhan di mulut menetap dan tidak membaik, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Perlu diketahui bahwa diagnosis HIV tidak bisa ditegakkan hanya dari perubahan pada lidah, tetapi perlu pemeriksaan darah yang spesifik.
Jika Anda mengalami perubahan pada lidah, seperti bercak putih yang sulit hilang, luka tidak sembuh, atau sariawan berulang, segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi penyebab keluhan serta mencegah komplikasi lebih lanjut.
Gunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk konsultasi cepat seputar keluhan mulut atau jika Anda punya kekhawatiran terkait HIV. Jika gejala menetap atau disertai tanda-tanda berat, segera lakukan pemeriksaan langsung ke dokter.