Maltofer Drops adalah suplemen zat besi untuk mencegah dan menangani anemia defisiensi besi pada bayi hingga orang dewasa. Suplemen ini berbentuk larutan tetes oral ini masuk dalam kelompok obat bebas, tetapi tetap harus digunakan secara hati-hati. 

Maltofer Drops mengandung zat besi Iron (III) Hydroxide Polymaltose Complex, yaitu bentuk zat besi yang lebih mudah diserap tubuh. Jenis ini juga cenderung lebih ramah di pencernaan, sehingga risiko untuk menyebabkan gangguan lambung lebih rendah dibanding beberapa bentuk zat besi lainnya.

Maltofer Drop

Maltofer Drops umumnya diperuntukkan mereka yang membutuhkan tambahan zat besi, seperti bayi prematur, ibu hamil,  anak yang berisiko mengalami anemia, atau anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan pesat.

Apa Itu Maltofer Drops

Bahan Aktif Iron (III) Hydroxide Polymaltose Complex
Golongan Obat bebas
Kategori Obat
Manfaat Mengatasi kekurangan atau defisiensi zat besi tanpa anemia dan anemia defisiensi besi 
Terapi untuk pencegahan defisiensi zat besi selama kehamilan
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Maltofer Drops untuk ibu hamil Kategori A: Studi terkontrol pada ibu hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.
Penggunaan Maltofer drops pada ibu hamil harus berdasarkan anjuran dokter
Maltofer Drops untuk ibu menyusui Belum diketahui apakah zat besi dari Iron (III)-Hydroxide Polymaltose Compex dapat terserap ke dalam ASI. 
Ibu menyusui dapat mengonsumsi Maltofer drops selama dokter yang menyarankan 
Bentuk obat Obat tetes oral (drops)

Peringatan sebelum Mengonsumsi Maltofer Drop

Meski tergolong obat bebas, Maltofer Drops tetap harus digunakan secara hati-hati. Hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini adalah:

  • Informasikan kepada dokter perihal riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan gunakan obat ini jika ada alergi dengan kandungan Iron (III) Hydroxide Polymaltose Complex.
  • Beri tahu dokter apabila Anda pernah atau sedang mengalami anemia yang bukan akibat defisiensi besi, menderita thalasemia, atau rutin menjalani transfusi darah.
  • Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. 
  • Bicarakan dengan dokter apabila ada obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang sedang atau akan digunakan bersama Maltofer Drops. Hal ini untuk mencegah terjadinya interaksi obat. 
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan Maltofer.

Dosis dan Aturan Pakai Maltofer Drops

Maltofer drops mengandung zat besi sebanyak 50 mg/ml, di mana 1 ml setara dengan 20 tetes (drops). Dosis pemberian Maltofer Drops akan disesuaikan dengan kondisi pasien atau seberapa parah kekurangan zat besi yang dialami. Dosis umum pemberian Maltofer Drops berdasarkan kondisi dan usia, yaitu: 

Kondisi: Anemia 

  • Bayi usia < 1 tahun: 10–20 tetes sehari
  • Anak usia 1–12 tahun: 24-40 tetes per hari
  • Anak usia >12 tahun, dewasa, dan ibu menyusui: 40–120 tetes sehari
  • Ibu hamil: 80–120 tetes per hari

Kondisi: Tanpa anemia

  • Bayi usia < 1 tahun: 6–10 tetes sehari
  • Anak usia 1–12 tahun: 10–20 tetes per hari
  • Anak usia >12 tahun, dewasa, dan ibu menyusui: 20–40 tetes sehari
  • Ibu hamil: 40 tetes per hari

Kondisi: Terapi pencegahan

  • Bayi usia < 1 tahun: 2–4 tetes sehari
  • Anak usia 1–12 tahun: 4–6 tetes per hari
  • Anak usia >12 tahun, dewasa, dan ibu menyusui: 4–6 tetes sehari
  • Ibu hamil: 20–40 tetes per hari

Agar dosisnya tepat, konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Maltofer Drop. Untuk mempermudah, lakukan konsultasi melalui layanan Chat Bersama Dokter

Cara Menggunakan Maltofer Drops dengan Benar

Baca aturan yang tertera pada kemasan dan ikuti anjuran dokter mengenai penggunaan Maltofer Drops yang dianjurkan. Berikut adalah panduan cara mengonsumsi obat ini: 

  • Konsumsilah Maltofer Drops selama atau segera setelah makan. Obat ini dapat dicampur dengan jus buah, jus sayur, atau minuman lain. 
  • Usahakan untuk minum suplemen ini pada jam yang sama setiap harinya sesuai arahan dokter. 
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Maltofer Drops, segera konsumsi begitu terlewat. Namun, jika jadwal berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya. 
  • Simpan Maltofer di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. 

Gunakan Maltofer Drop sesuai arahan di atas. Perlu diingat, Maltofer Drops hanya boleh digunakan hingga 90 hari sejak kemasan dibuka.

Interaksi Maltofer Drops dengan Obat Lain

Maltofer Drops jarang mengakibatkan interaksi obat. Namun, suplemen ini sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan zat besi parenteral karena dapat mengurangi penyerapan zat besi dari sediaan oral.

Beberapa penelitian pada manusia menunjukkan bahwa penyerapan Maltofer tidak terganggu bila digunakan bersamaan dengan antibiotik tetrasiklin atau aluminium hidroksida.

Studi laboratorium juga menunjukkan bahwa zat besi dalam Maltofer tidak bereaksi dengan komponen makanan seperti asam fitat, asam oksalat, tannin, sodium alginate, kolin, vitamin A, D3, E, minyak kedelai, atau tepung kedelai.

Meski dinilai aman, Anda tetap disarankan untuk berhati-hati dalam menggunakan Maltofer Drops. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi Maltofer Drops bersama dengan obat atau suplemen lain.

Efek Samping Maltofer Drops

Kandungan  Iron (III) Hydroxide Polymaltose Complex umumnya jarang  menimbulkan efek samping jika dibandingkan dengan jenis zat besi lain. Meski demikian, sebagain orang mungkin untuk mengalami efek samping berikut ini: 

yang terkandung di dalam Maltofer lebih jarang menimbulkan efek samping daripada jenis zat besi lain. 

  • Perubahan warna tinja menjadi lebih gelap atau kehitaman 
  • Gangguan pencernaan ringan, seperti diare, mual, sakit perut, atau konstipasi
  • Sakit maag 

Segera periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau bertambah parah. Anda disarankan untuk ke rumah sakit terdekat jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius, seperti gatal-gatal, ruam, pembengkakan, atau sesak napas.