Medscab adalah obat oles untuk mengatasi infeksi parasit di kulit, seperti kudis (scabies), kutu di rambut kepala, dan kutu kemaluan. Obat ini mampu membunuh parasit sehingga gejala yang timbul, seperti gatal yang parah, akan berangsur-angsur mereda.
Medscab mengandung bahan aktif permethrin yang termasuk dalam golongan obat antiparasit. Bahan tersebut bekerja dengan menyerang sistem saraf, serta otot-otot pernapasan dari parasit pada kudis, kutu rambut, dan kutu kemaluan. Hasilnya, parasit tidak dapat berkembang biak dan akan mati.
Perlu diketahui bahwa selain menggunakan Medscab, mencuci seluruh pakaian, sprei, handuk, atau barang lain yang digunakan selama sakit menggunakan air panas bisa mencegah parasit atau telur yang menempel berkembang biak kembali.
Produk Medscab
Medscab tersedia dalam dua varian, yaitu:
- Medscab 5% Krim 30 gr
Medscab 5% Krim 30 gr mengandung bahan aktif permethrin 5%. Obat ini dikemas dalam tube isi 30 gram.
- Medscab Lotion
Medscab Lotion berbentuk cairan yang mengandung permethrin 5%. Obat ini hadir dalam kemasan botol plastik isi 30 gram.
Apa Itu Medscab
Bahan aktif | Permethrin |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antiparasit |
Manfaat | Mengobati kudis, kutu di kulit kepala, dan kutu kemaluan |
Digunakan oleh | Dewasa, anak usia ≥2 bulan, dan lansia |
Medscab untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
Medscab untuk ibu menyusui | Medscab umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui jika dipakai sesuai dengan rekomendasi dokter. |
Jika Anda perlu menggunakan Medscab pada puting, oleskan obat ini setelah menyusui dan pastikan area payudara sudah dibersihkan sebelum waktu menyusui berikutnya. | |
Jangan menyusui secara langsung atau memerah ASI sebelum mandi setelah menggunakan Medscab. | |
Bentuk obat | Krim dan lotion |
Peringatan sebelum Menggunakan Medscab
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Medscab, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Medscab tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Informasikan kepada dokter jika Anda menderita asma atau infeksi kulit, seperti bisul atau abses.
- Beri tahu dokter jika terdapat area kulit yang kemerahan dan bernanah akibat sering digaruk. Jika ada, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Medscab.
- Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya efek interaksi antarobat.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Jangan memberikan Medscab kepada anak usia kurang dari 2 bulan tanpa seizin dokter.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah menggunakan Medscab.
Dosis dan Aturan Pakai Medscab
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Medscab berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Kondisi: Kudis
Dewasa, lansia, dan anak usia ≥2 bulan
- Oleskan Medscab krim secara tipis-tipis dan merata di seluruh tubuh, termasuk leher, belakang telinga, telapak tangan, dan telapak kaki. Diamkan selama 8–14 jam sebelum dibilas. Bila diperlukan, dosis bisa diulang setelah 7–14 hari dari pemakaian pertama.
Kondisi: Kutu rambut kemaluan
Dewasa
- Oleskan Medscab krim secara tipis-tipis dan merata pada rambut kemaluan, area sekitar anus, paha bagian dalam hingga lutut, dan semua rambut yang tumbuh dari area atas kemaluan hingga perut. Diamkan selama 12 jam atau semalaman sebelum dibilas sampai bersih.
Cara Menggunakan Medscab dengan Benar
Gunakan Medscab sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memakai Medscab krim atau lotion. Pastikan juga untuk membersihkan area yang akan diobati dan mengeringkannya sebelum mengoleskan obat ini.
- Untuk mengobati kudis, oleskan Medscab krim secara tipis-tipis dan merata ke seluruh tubuh, termasuk leher, telapak tangan, telapak kaki, sela jari, dan lipatan tubuh.
- Gunakan tusuk gigi untuk mengoleskan Medscab krim di bawah kuku jari tangan atau kaki. Pastikan agar kuku tersebut sudah dipotong pendek.
- Pada lansia dan anak-anak, obat ini perlu dioleskan tipis-tipis ke garis rambut, dahi, pelipis, dan belakang telinga, karena area ini juga bisa terserang kudis.
- Penggunaan krim bisa diulangi jika yang dioleskan ke tangan terbilas oleh air dan sabun dalam waktu 8 jam.
- Diamkan Medscab krim selama kurang lebih 8–14 jam sebelum dibilas dengan air.
- Pada pengobatan kutu kemaluan, oleskan Medscab krim pada area kemaluan, bokong dan anus, paha bagian dalam sampai ke lutut, dan rambut yang tumbuh dari area kemaluan sampai perut atau dada.
- Cuci tangan setelah menggunakan Medscab, kecuali jika obat ini digunakan untuk mengobati area tangan.
- Jika masih terlihat ada tungau hidup atau muncul gejala baru, obat ini bisa digunakan lagi setidaknya 7 hari setelah pemakaian awal.
- Hati-hati saat menggunakan Medscab agar tidak mengenai mata, hidung, mulut, atau vagina. Segera bilas area tersebut dengan air jika terkena obat ini.
- Jika Anda mengoleskan Medscab pada orang lain, gunakan sarung tangan untuk melindungi diri sendiri dari infeksi.
- Simpan Medscab di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Medscab dengan Obat Lain
Penggunaan Medscab bersama obat kortikosteroid dapat memperburuk gejala kudis. Oleh karena itu, hentikan pemakaian kortikosteroid sebelum memulai pengobatan dengan Medscab.
Di samping itu, tidak tertutup kemungkinan Medscab dapat berinteraksi dengan obat selain kortikosteroid. Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, jangan mengoleskan Medscab bersama produk perawatan kulit atau obat oles lain, kecuali jika dokter menyarankannya.
Efek Samping dan Bahaya Medscab
Beberapa efek samping yang dapat muncul pada area kulit yang diolesi Medscab adalah:
- Rasa seperti kesemutan
- Gatal, kemerahan, iritasi, dan bengkak ringan
- Rasa terbakar yang menyengat
Periksakan diri Anda ke dokter atau berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau bertambah parah.
Hentikan penggunaan Medscab dan segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau muncul efek samping yang lebih serius, seperti benjolan berisi nanah di kulit yang diolesi obat.